YOLO : You Only Life Once

113 4 5
                                    

Tidak seperti biasanya, kali ini Kyuhyun melepas kebiasaan bangun tidurnya. Bangun pagi yang semula lebih layak disebut bangun tidur siang, sekarang berubah menjadi lebih relistis. Mungkin sedikit kesadaran mulai mengisi bagian kosong otaknya. Kyuhyun merasa hidup kembali setelah entah kapan terakhir kali ia menyebut mandi pagi.

Sorotan seberkas cahaya matahari memenuhi ruang kamarnya begitu geraian gorden jendelanya disingkapkannya. Moodnya terlihat dalam keadaan baik hari ini. Awal pagi musim panas yang baik. Kyuhyun berpaku pada jendela menatap keluar dengan senyuman siap untuk memulai hari baru usai melalui hari-hari hibernasinya di sel jeruji besi sebagai hukuman pencurian. Ya, ia sempat demikian. Namun itu bukan berarti ia benar-benar melakukan hal bodoh itu, mencopet. Yang ia pahami sampai sekarang ia pernah ditahan atas tuduhan yang menimpanya. Pada saat itu, entah tangan lihai mana yang menaruh dompet seseorang dalam kantongnya, sedangkan wajah tak bersalahnya itu tidak dipercaya lagi oleh orang sekeliling. Mengingat itu ia hanya bisa tersenyum.

"dipenjara, tidak buruk juga. Baiklah. Mari kita mulai hidup baru, karena aku sudah lebih berpengalaman sekarang." Ujar Kyuhyun sembari bergegas meninggalkan jendela yang dibiarkannya terbuka.

Ia berjalan tanpa arah, akan tetapi tujuannya harus mendapatkan uang sambil jalan-jalan harus terpenuhi hari ini. Dengan kemeja polos berwarna dongker, jeans hitam, dan snikers yang mengalaskan kakinya, serta rambut rapi itu tidak membuat ia terlihat seperti akan melakukan hal buruk. Siapa yang akan menyangka ia akan mencari nafkah dengan pakaian seperti ini.

Tak lama kemudian ia mencoba menghampiri mangsa pertama, cukup berbekalkan pengalaman dipenjara, membuat tangannya nekat meraih dompet seseorang dihadapannya yang tengah menelpon ditaman bermain. Perlahan dan berhasil untuk pertama kali. Beruntungnya, tidak ada orang lain selain Kyuhyun dan korbannya. Sebagai pemula, agar tidak ketahuan menjadi rintangan besar. Bukan karena takut, tetapi ia butuh keberhasilan untuk isi dompet itu. Jantungnya sempat berdegup kencang saat itu, otaknya kacau saat itu, ingin rasanya ia berhenti saat itu. Kyuhyun kembali berlinggang seolah tak melakukan apa-apa.

Ia memasuki gang kecil, mengambil isi dompet tadi dan menghitungnya. "oke, lumayan juga." Kyuhyun menggenggam uang tersebut memperlihatkan bagaimana ia sangat membutuhkan uang itu. Selanjutnya ia kembali beraksi dengan tingkat kecekatan yang tidak buruk untuk pemula namun sangat kurang untuk seorang ahli. Setelah tak beberapa menit kemudian matanya celinga-celinguk mencari target, akhirnya sasaran keduapun berhasil.

Sejauh ini Kyuhyun masih merasa aman-aman saja. Ia terus bergerak akan tetapi masih dalam kawasan yang sama. Keawamannya sangat terlihat dimata seorang ahli, dia bergerak tanpa aba-aba, terlalu spontan dan tidak santai, tergesa-gesa. Masih ada aura resah dan ragu-ragu diraut wajahnya itu. Demikian Heechul mencermati cara kerja Kyuhyun yang berada di arah jam tujuh tak jauh darinya. Heechul mendenguskan napas dalamnya, merasa geli melihat tindakan nekad Kyuhyun.

Mata Heechul tetap mencermati aktivitas Kyuhyun hingga selesai dan tampak Kyuhyun berjalan kearahnya yang mana tepat disampingnya terdapat gang semula dimasuki Kyuhyun. Kyuhyun berjalan tenang masih dengan sikap tidak bersalahnya itu dan mengacuhkan Heechul yang sedari tadi sudah mengamati sebelum tangannya dicegat Heechul.

"oi, dari cara pakaianmu, kau ingin berkencan? Ayo pergi denganku." Terlalu kasar untuk seseorang yang baru dijumpai lantas mengajak keluar dengan bahasa informalnya dan Kyuhyun menanggapi sinis ajakan tak sopan Heechul. Ia menggertak hingga kaitan tangan mereka terlepas.

"siapa kau?!" tanya Kyuhyun sedikit kesal.

Heechul terkekeh geli melihat reaksi Kyuhyun terhadapnya, sudut bibirnya naik memperlihatkan senyuman. "ikut aku." Lanjut Heechul. Meskipun begitu entah apa yang membuat Kyuhyun mau mengekori pria kasar yang sama sekali tidak dikenalnya ini. Mungkin ini yang orang-orang sebut chemistry. Kyuhyun mengikutinya masih bergelut dengan tanda tanya besar bersama kecemasan akan kerjaan yang baru saja ia lakukan namun tidak sebanding dengan rasa penasarannya terhadap pria ini. Ia mencoba menenangkan diri, tak perlu takut, setidaknya pria ini tidak melolong menyerunya seorang pencopet.

CAN YOU HOLD ME?Where stories live. Discover now