forbidden

four

.
.
hari kedua dan ketiga bukan Kim Taehyung yang mengajar, yah at least aku bisa bernafas lega untuk sementara.
.
.
namun sayangnya hari ke 4 aku harus bertemu dengannya lagi.
.
.
seperti di hari pertama, aku sangat risih melihat tatapan Taehyung padaku, entah hanya perasaanku saja? atau a memang dia benar-benar melihat ke arahku terus.
dan tentu saja, ia terus-terusan menghujami pertanyaan-pertanyaan yg susah padaku.
oh man! aku sudah mau gila kau tanya pertanyaan-pertanyaan itu. dan kenapa hanya aku?
.
.
'oh tunggu! apakah aku pernah punya salah padanya?'
.
.
aku berpikir keras mengingat apakah aku memiliki salah padanya. namun tetap saja aku ngga ingat.
tentu saja! aku ngga pernah punya urusan dengannya. ngobrol pun engga pernah!
.
.
terus kenapa?
.
.

"Jin Hyung! after class aku dan Kim Taehyung hyung akan nonton film ini!  Hyung mau ikut?"

.
.
'oh C'mon Jim.. kau pikir aku akan berangkat?'
.
.
"emm sepertinya aku ngga bisa ikut. emm aku dan Yoongi sudah janjian untun nonton film itu bersama. tapi thanks sudah mengajakku"
aku tersenyum padanya dan dapat ku lihat wajah Jimin berubah muram.
"okay.. aku akan bilang pada Taehyung hyung nanti"

"hmm"

.
.

♡♡♡

"kenapa kau ngga menghubungiku? sudah berapa hari?"

"kenapa? kau kangen?"

"YOU WISH!"

"haha! kau kan tau aku sedang reccurent"

"lantas kenapa? apa kau ngga pegang HP mu berhari-hari ini?"

"ya Yoongichie!  saat ini aku yg sedang menelponmu bukan? kenapa kau masih saja marah?"

"baguslah. aku sudah berencana membunuhmu kalau sampai hari ini kau ngga menghubungiku"

"ouh so sweet!"

"apa kata-kata BUNUH terdengar merdu di telingamu?"

"hahahaha aniyo.. kau manis sekali"

*tuutt tuuttt tutttt*

"hah? ha...hallo? Yoongi? hallo?"

'ah aku lupa dia benci aku memanggilnya manis'

"hah.. kenapa kau matikan telponnya! kau marah karena aku ngga menelpon, dan kau mematikan telpon saat aku menelponmu!"
aaarrrgghhh
aku mengacak-acak rambutku sendiri, melihat kelakuan Yoongi benar-benar membuatku muak sebenarnya. tapi tetap saja ia adalah sahabatku. dan aku sangat menyayanginya.

"Yoongi?" 

"huh?"  aku melonjak kaget sesaat menyadari seseorang sudah berdiri di belakangku, menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatapku intens.

"oh? s...sunbaenim... kenapa sunbae disini? a...ada yg bisa aku bantu?"

"kau dekat dengannya?"

"nu~gu~se~yo?"  aku memikirkan siapa yg ia maksud

"Min Yoongi"

"ah... animida"   okay aku harus berbohong kenapa? karena Taehyung akan mengganggu semua orang yg berurusan dengan orang yg ia benci.
dan mungkin aku adalah salah satu orang yg ia benci bukan?
setidaknya aku ngga akan membiarkan ia mengganggu sahabatku.

Kim Taehyung menatapku gusar,  alisnya pun sudah mengkerut hampir menyatu.
'Oh God selamatkan aku dari iblis ini. Amin'

"Jimin bilang kau ngga mau ikut kami nanti?"

"ah.. i..itu... aku harus pulang kerumah cepat hari ini sunbae.. jadi... mianhamida sunbae"  aku membungkuk meminta maaf padanya dan aku bisa mendengar ia mendenguskan nafasnya perlahan.

"baiklah" hanya itu yg ia ucapkan sebelum akhirnya ia melangkah pergi meninggalkan aku disana.

♡♡♡

"Yoongichie!!"   aku membuka pintu rumah yoongi seperti itu rumahku sendiri.

Yoongi dari arah kamar menghampiriku seperti biasa dengan wajah poker face nya.

'ah si brengsek ini setidaknya berikan aku senyuman bodoh'

"kenapa kesini? jangan harap kau mendapatkan senyuman dariku"

aku mendelik mendengar ucapannya 'apa dia bisa membaca pikiran seseorang?'

"ngga bisa!"

"hah apa?"  sekali lagi mataku membulat mendengarnya. aku kaget dibuatnya.

"aku ngga bisa membaca pikiranmu. tapi ekspresi wajahmu sangat jelas terlihat. berhentilah melakukan ekspresi itu"

"oh. haha"

"kenapa kau kemari?"

"aahh Yoongichie mani bogosipoyo"  aku berjalan ke arahnya dan memeluknya dengan sangat erat. "jangan marah terus"

  ia melirik sekilas ke arahku dan menghela nafasnya sebelum akhirnya membalas pelukanku tentunya.

"na do"

♡♡♡

sorry ya my precious readers..
Nunbi lagi stuck.
otaknya lagi susah buat mikir lanjutan FF.😑
jadi berantakan deh semua.  😥