I

1.2K 181 11
                                    

Kepala wanita itu menatap sekeliling dengan gelisah, mencari sosok putri kecilnya yang menghilang tiba-tiba dari sisinya. Hari mulai beranjak sore, Sakura sudah mencoba mencari hampir satu jam lamanya di wahana bermain namun tak jua menemukan. Ini salahnya karena menerima panggilan telepon dari klien yang menanyakan pesanan gaunnya lebih detail, dan membiarkan Sarada duduk seorang diri di kursi sambil memakan gulali.

Mengabaikan tubuhnya yang perlahan berkeringat karena terus berlari ke sana kemari, namun Sakura masih belum menyerah untuk menemukan putrinya. Meminta bantuan dari petugas keamanan dan memberikan informasi mengunakan speaker yang terpasang di tempat seramai ini pun belum juga membuahkan hasil.

Sakura ingin menangis rasanya.

Bagaimana ia harus menjelaskan kepada ibu dan ayahnya di rumah?

Berniat mengajak Sarada menikmati akhir pekan ke tempat wahana bermain justru membuatnya kehilangan Sarada. Sakura yang ceroboh, kini ia mengutuk dirinya karena tak bisa menjaga Sarada dengan benar.

Mendesah lelah, Sakura menduduki dirinya di kursi tempat terakhir ia bersama Sarada. Semilir angin menghembuskan surainya yang berwarna merah muda, mengabaikan tatapan beberapa pengunjung yang melihatnya karena perlahan terisak dengan kepala tertunduk dalam.

"Mama!"

"Mama!"

Sakura mengusap air matanya cepat, dan menoleh ke sekitar ketika mendengar seruan Sarada. Emerald-nya terbelalak melihat Sarada berlari ke arahnya dengan seorang pria di belakang gadis itu. Sakura mengenalnya, pria itu mantan suami Sakura. Ayah kandung dari Sarada, Uchiha Sasuke.

Sakura bangun dari duduknya dan segera memeluk Sarada erat. Sejenak ia melupakan jika ada Sasuke di dekatnya, melepas pelukannya Sakura menangkup pipi Sarada.

"Darimana saja kamu? Mama sampai berkeliling mencari Sarada karena takut kamu di culik atau hal buruk terjadi!" ucap Sakura cepat dengan sorot cemas yang begitu kentara, "Kenapa tidak duduk dan menunggu Mama?"

"Maaf, Mama. Saat mama pamit pergi aku melihat papa disini. Dan aku berlari menyusul papa, lalu kami pergi ke toko souvenir dan mendengar informasi kalau mama mencariku. Lalu aku dan papa langsung berjalan kesini, karena aku tak menemukan mama di tempat lain."

Sakura tak membalas ucapan Sarada, di liriknya Sasuke yang sejak tadi hanya diam mendengarkan dengan kedua tangan di dalam saku celana panjangnya.

"Terima kasih." Sakura tak tahu ingin berkata apa, tapi jika tak ada Sasuke yang menemani Sarada mencarinya mungkin Sarada akan benar-benar menghilang.

"Kenapa kamu ada disini Sasuke?" Tanya Sakura seraya menatap lelaki yang pernah menjadi suaminya di suatu masa.

Sasuke membalas tatapan Sakura, "Aku diberitahu kalau kalian ada disini, jadi aku berniat bermain dengan Sarada."

Sakura berdiri lalu menggenggam tangan Sarada, "Apa ibu yang memberitahumu?"

Sasuke mengangguk samar, "Baiklah. Apa Sarada ingin bermain dengan papa juga hari ini?"

Sarada mengangguk dengan antusias, "Sudah lama sekali bukan kita tidak bermain bersama?"

"Ya." Sakura tersenyum canggung menatap Sasuke, "Kau tidak ada urusan di kantor?"

"Aku sudah menyelesaikan semuanya kemarin." jeda sejenak, "Untuk bisa bermain dengan kalian berdua."

Sakura tak tahu harus bersikap seperti apa selain memberikan senyum kecilnya, beberapa minggu ini jantungnya berdegup dengan keras walau hanya mendengar suara Sasuke. Berpisah dengan Sasuke sudah tujuh tahun lamanya, karena masalah satu dan hal lainnya. Kenapa kini Sasuke seolah ingin kembali merajut hubungan dengan Sakura?

Re-Braid[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang