Sembilan

365 34 1
                                    

Mereka sedang dalam perjalanan menuju villa, osis tidak menyewa bus jadi mereka rombongan dengan mobil masing masing dan pasti dong ada nebeng

mingyu yang menyetir mobilnya fokus kedepan, dia sesekali membuka mulutnya untuk menerima keripik dari wonwoo yang dikursi sampingnya. wonwoo memperhatikan luka di sudut bibir mingyu yang dia dapat dari pertengkaran tadi. "kenapa won? aaaaa~" mingyu sedikit menolehkan kepalanya dengan pandangannya masih fokus ke jalan tapi dia juga sesekali melihat wonwoo sebentar. "emmmm engga" wonwoo menggelngkan kepalanya lalu menyuapi mingyu lagi

hening, tidak ada yang bersuara kecuali suara musik dari mobil mingyu. "umm mingoo jangan berantem lagi ya" kata wonwoo, samil memainkan jarinya, "kenapa?" kata mingyu dia menengok sekilas ke wonwoo lalu memfokuskan dirinya lagi  keningnya berkerut heran, wonwoo mengangkat kedua tangannya dan jari telunjuknya dia satukan "aku ga mau mingoo kenapa napa kek sekarang" kata wonwoo, wajahnya memerah dia menatap keluar jendela, dia menahan senyumnya, dia malu. mingyu tersenyum mendengar ucapan dari wonwoo tadi

Mingyu menepikan mobilnya membiarkan yang lain lewat duluan, dia menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya dan dia langsung berhenti tersenyum. Itu adalah triknya agar berhenti tersenyum." won, sini deh deketan aku mau ngomong" nada bicara mingyu menjadi serius membuat jantung wonwoo deg deg ser. Wonwoo pendekatan dirinya.

"Dekettan lagi"

"Lagi"

"Lagi"

Chup~

"Kalo kamu kenapa napa, siapa yang bakal pulang kerumah nanti?"

Wajah wonwoo merah, lebih merah dari yang tadi, warna seperti udang rebus, hatinya berdetak cepat seperti ingin keluar. "Ekhem, goo lanjut goo, liat tuh udh ketinggalan jauh" Wonwoo berdehem lalu memukul mingyu, membuat sang empu memegang bagian yang dipukuk wonwoo sambil tertawa. Lalu mingyu melanjutkan perhatiannya

SKIP

Villa yang mereka tuju berada diatas bukit, dan kini sudah masuk ke waktu sore,  Mingyu menoleh ke wonwoo sekilas, lelaki manis itu sedang tertidur pulas, mingyu tersenyum, dia menyingkirkan poni yang menutupi mata wonwoo tanpa mengalihkan pandangannya lalu dia bukakan bagian atas mobilnya, "won, bangun" dengan terpaksa dia membagunkan wonwoo, wonwoo yang merasakan sentuhan di wajahnya membuka sebelah matanya, "udah sampe?" kata wonwoo sambil mengucek matanya. "Bentar lagi. Ummm won, kamu ga mau ngelewatin ini kan?" kata mingyu, dia menunjuk kearah luar bagian kanan, membuat wonwoo menengok

"WOAH!!" mata wonwoo membulat dan berbinar. Pemandangan yang indah, emandangangan pantai dari bukit, warna langit yang berwarna ombre ungu, pink muda dan kuning dengan matahari yang tenggelam membuat mata wonwoo berbinar

Wonwoo mengambil handphonenya dan memfoto pemandangan itu, "nambah lagi koleksi sunsetku" kata wonwoo sambil memandangi 3 hasil jepretannya tadi. "Hah? Koleksi? Kamu suka foto langit sunset?" tanya mingyu, "iya, aku punya banyak foto langit pas lg tenggelam. mau liat?". Wonwoo tersenyum membuat hidungnya mengkerucut lucu, mingyu mengangguk antusias, karena dia juga kadang saat langit sedang bagus dia akan pergi ke rooftop rumahnya lalu tiduran sambil memandangi lagitnya.

"Nanti ya, pas udah sampe sekarang fokus nyrir dulu aja" kata wonwoo sambil mengelus bisep mingyu lalu kembali ke pemandangan tadi sampai matahari sudah tidak terlihat wonwoo kembali memfokuskan pemandangannya sejalan dan mingyu kembali menutup atas mobilnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekrang mingyu dan wonwoo sudah sampai di villanya, tzuyu yang menunggu di tempat parkir langsung menghampiri mingyu dan hendak mengambil alih koper mingyu, tp mingyu menarik kopernya dengan tatapan dingin berarti dia tidak mengizinkannya, lalu mengambil koper wonwoo dan saat wonwoo ingin mengambil alih kopernya minggu melakukan hal yang sama kepada tzuyu tapi bedanya dia tersenyum sambil berkata "sama aku aja, bawa kresek cemilan yang kita beli tadi aja". Wonwoo langsung mengambil kresek cemilan yang diperintah jaehyun di kursi belakang lalu berlari kecil kearah mingyu membuat minggu terkekeh gemas. Tzuyu yanf melihat itu hanya menoleh nafas lalu berjalan duluan sambil mebghentak hentakan kakinya, mingyu sih bodo amat sama itu

[END ✔] My Home Is Kim Mingyu [Meanie] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang