[di•a/]

31 3 0
                                    

Dia.
Sejak kapan ada kata 'dia'?
Bahkan saat hubungan kita sudah tidak lagi muda, kau masih mengikutsertakan dia kedalamnya.

Belum cukupkah dengan adanya diriku?
Mengapa harus ada pemeran ketiga?
Apa aku terlalu buruk? Sehingga kau mengundang dia kemari?
Atau aku terlalu membosankan? Sehingga kau ajak dia untuk ikut berperan?

Atau memang kau yang jahat?
Kau yang dengan sengaja membuat hati ini tersayat.
Kau yang dengan sengaja membuat mata ini sembab.
Kau yang dengan sengaja membuat bibir ini lelah berucap.

Hahaha. Kenapa?
Kenapa tidak dari kemarin saja kau undang dia?
Sebelum aku menjatuhkan segala harapan.
Sebelum aku benar-benar tak bisa melepaskan.

Kalau sudah begini 'bagaimana?
Aku sakit hati, tapi akupun tak mampu pergi.
Aku benci kehadirannya, tapi aku tak bisa membencimu yang telah mengajaknya.
Aku rapuh, tapi aku tak bisa sedikitpun menjauh.

Biarlah. Biar aku rasakan sesaknya.
Biar aku terima semua sakitnya.
Aku bahkan sudah tak masalah jika akhirnya aku yang kalah.
Yang jelas, aku masih mencintaimu.

Bodoh memang, tapi itu adalah kenyataannya.

Hari ini, esok, entah sampai kapan aku akan menjadi si bodoh itu.

Amalia
Bogor, 02 April 2019

Ceritanya Quotes.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang