1

516 88 61
                                    

Muti bener-bener kelimpungan pagi ini. Bunda Song habis marahin dia karena kesalahan fatal nya, bangun telat.

Namja cantik itu terus-terusan gigit bibirnya karena gugup. Byeonghee mau belain dia, cuman ya Muti emang salah.

"Kak udah jangan gigit bibir terus" Byeonghee ngelus pundak Muti berusaha buat istrinya tenang.

Muti geleng pelan. "Aku gagal jadi menantu yang baik hee"

"Sstt bukan salah kakak kok-"

"Hee gak usah belain dia, yang ada bunda makin marah nanti" ujar Mingi, kakak Byeonghee.

Byeonghee hampir protes saat bunda nya narik Muti ke dapur. "Kamu sekarang masak buat makan siang, bunda gak terima penolakan, dan kamu Hee.. Gak usah bantuin dia, paham?"

Mampus, Muti ngangguk pasrah dan mulai makek apron.

Muti jarang masak buat keluarga besar, biasanya kan dia masak buat keluarga kecil nya. Itu pun dibantu Junseo yang suka masak.

"Babe.." Byeonghee ngerangkul Muti yang masih ngeliatin meja dengan pandangan kosong. Dia bener-bener bingung.

Muti ngelirik pasrah kearah Byeonghee. Suami nya itu tertawa pelan. "Iya aku bantuin"

Wajah cantik Muti berbinar senang. Ia menyuruh Byeonghee untuk memotong daging sedangkan ia mulai mengumpulkan bumbu dapur.

"Mau masak apa?"

"Bulgogi" jawab Muti singkat. Waktu makan siang tinggal 1 jam setengah membuat nya buru-buru memasak.

Byeonghee tersenyum dan ikut membantu dengan sesekali melirik pintu dapur, takut jika kakak atau bunda nya datang.

"Hee tolong cuci ini, aku akan menumis" perintah Muti. Byeonghee mengangguk dan mulai fokus.

Keheningan menyelimuti dapur. Muti sibuk membereskan alat saat Byeonghee mulai menata makanan.

Byeonghee yang sudah selesai membantu menopang dagu nya diatas meja. Ia memperhatikan Muti yang membereskan alat.

Senyum merekah diwajah Byeonghee. Istri nya begitu manis saat ini. Dengan wajah berkeringat dan bibir yang mempout.

"Sudah selesai, Byeong-"

Cup

Byeonghee mengecup bibir Muti sekilas. Membuat namja cantik itu sedikit terkejut.

"Eh?"

"Kakak lucu kalau panik" Muti menunduk malu dan mencubit pinggang Byeonghee.

"Berisik" cicit Muti.

"Sini aku peluk dulu" Byeonghee menarik Muti agar mendekat dan dipeluk Byeonghee dengan sayang.

"Jangan takut bunda marah, kan buat kebaikan kamu" Muti mengangguk.

"Sudah selesai?" tiba-tiba Rose, bunda Byeonghee datang dan melihat kearah Muti.

Muti mengangguk samar. Rose mendekat dan mengelus surai Muti.

"Hei jangan takut sama bunda" namja cantik itu mengerjap bingung.

"Bunda gak marah sama kamu kok, lagian yang buat kamu kesiangan kan Byeonghee"

Muti menutup wajahnya yang memerah. "Lagian Byeonghee yang nyuruh bunda marahin kamu" lanjut Rose.

Byeonghee terkekeh pelan dan meminta maaf kepada Muti. Muti berdecih kesal kearah Byeonghee.

"Iya bunda, maaf ya Muti kesiangan"

"No it's okay, ayo kita makan"

"Bunda duluan aja, Muti mau ngomong sesuatu ke anak bunda" Rose ngangguk dan pergi dari dapur.

Byeonghee yang tau kalau istrinya akan marah langsung mengelus surai Muti sayang.

"Sstt maaf ya sayang, aku cuman mau liat kamu masak.. Jarang kan?" Muti ngangguk dan nerjang badan Byeonghee buat dipeluk.

"Maaf ya aku gak pinter masak" jawab Muti. Byeonghee ketawa pelan dan meluk Muti makin erat.

Muti mendongak dan menatap Byeonghee dari bawah. "I love you"

"I love you too"

...

Chapter 1 guys

Emang pendek, gak kayak nana kalau buat 4k words, aku gak sanggup @.@

Okay vomment ya!

Nb. Habis ini bawa kapal love hate relationship, tau?

Side of Us - Under19Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang