2. Dia Bukan Bad Boy!

17 4 3
                                    

HAPPY READING🌸

"Gue rasa, Thea terlalu baik buat dekat sama Rafael" kata Revan dengan wajah khawatir.

"Lo tau dari mana kalau Thea pengen dekat ke Rafael?" heran Qerral sambil merautkan dua alisnya.

"Lo pada mana pengalaman soal cinta. Dari ekspresi Thea tadi udah kelihatan banget kalau Thea suka Rafael" jelas Revan

"Oohhh"

"Dan sepertinya, buat kali ini kita bakal bantuin Thea. Kelihatannya Thea cewe baik baik. Gini gini, gue perhatian juga sama Rafael, gue ga pengen aja Rafael bakal menyanding gelar jomblo sampai dialam kubur nanti."

"Tumben bijak lo Van" balas Leo sambil menyeruput jus mangganya.

"Gue emang bijak, lo pada aja yang ga sadar"

"Nah Zhe, jus jeruk lo. Gue langsung balik aja." kata Thea sambil meletakkan jus jeruk milik Zheah.

"Loh, kok buru buru amat?" tanya Qerral.

"Ehh anu, gue pengen ngejar materi yang ketinggalan. Kan lo tau, gue udah ga sekolah selama 3 hari" jawab Thea.

Bohong. Thea tidak benar soal itu. Ia ke kelas karena ingin menenangkan pikirannya. Setidaknya ia tidak akan berlama lamaan di meja yang sama dengan Rafael.

"Lo gapapa kan The?" Zheah khawatir akan temannya itu. Bisa saja dia sakit hati karena sikap Rafael ke dia. Seharusnya sebelum ke kantin, Zheah harus memperingatkan daftar orang orang yang harus ia jauhi. Zheah jadi merasa bersalah kepada Thea.

"Gapapa zhe, gue emang lagi pengen belajar kok."

"Yaudah The. Btw lo tau jalan ke kelas kan? Atau perlu gue temani?" tawar Leo.

"Elah lo, modus aja" timpal Qerral.

"Sekali kali Ral, masa lo lo aja yang bisa deketin cewe"

"Apasih lo pada, bercanda mulu. Yaudah, hati hati ya The" ujar Zheah.

"Okee Zhe"

Thea langsung beranjak dari kantin. Ia sebenanya tidak ingin ke kelas. Ntah kenapa kakinya seakan membawa dia ke perpustakaan. Ia mengetahui letak perpustakaan dari tiang  penunjuk arah yang terletak di setiap sudut koridor.

Thea menyusuri setiap rak rak buku di perpustakaan. Ia tertarik dengan novel Mariposa. Di cerita itu, terdapat seorang cewek yang terus berusaha mendapatkan hati dari cowok dingin yang ia suka. Atas usahanya, cerita tersebut berakhir dengan happy ending.

Kisahnya hampir sama dengan cerita itu, tetapi akankah bisa dirinya setegar wanita itu? Akankah bisa ia selalu berusaha padahal cowok yang ia suka sudah jelas jelas menolaknya?

Lamunan Thea buyar ketika bel tanda istirahat berakhir telah berbunyi.

"Udah selesai ngelamunnya?" tanya seorang cowok yang secara tiba tiba sudah muncul di hadapannya.

"Hah? Maksudnya?" Thea tidak mengerti maksud dari perkataan cowok itu. Ia tidak mengenalinya, dari penampilannya ia kelihatan seperti bad boy. Tapi Thea tidak ingin langsung menilai seseorang dari penampilannya, jadi Thea menghiraukan penampilan cowok yang sekarang sedang berada dihadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TheRafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang