2.Akhir bahagia

33 0 2
                                    

**Merdu kicauan burung.Enggan lembut cahaya matahari menemani.Sekitar 4 tahun umurku saat itu.Riang gembiraku bermain dengan clara kakak kandungku.
**"Kak!"~Hazella
"Hmm..."~Clara
"Main yuk!"
"???"~Clara
"Ayo ka,ayo kita main ya??"~Hazella
"(Hanya terdiam)"~Clara
"(Menarik tangannya dan mengajaknya bermain)~Hazella
Kami bermain dan bergembira bersama sampai akhirnya..
"Brukkk...(Clara terjatuh)"~Clara
"Kakak..!!"~Hazella
"Hazell...Apa yang kau lakukan kau sudah tau kondisi kakakmu,masih saja diajak main ke luar!!.Sudah bunda bilang jangan egois.Kak Clara ngak normal kayak kamu.Ngerti kamu!!"~Bunda
"Lidia sudahlah berhenti memarahi Hazella dia masih kecil,dia ngak tau apa-apa"~Ayah
"Tapi mas bagaimana pun Hazella sekarang dia harus bisa mengerti kondisi kakaknya"~Bunda
"Terserahmu saja"~Ayah
Aku hanya bisa menangis dipelukan ayahku dan menyesali semua tindakan yang sangat salah,walaupun saat itu aku tak tau salahku dimana
Dengan polosnya aku berkata..
"Ayah normal itu apa?"Hazella
"Normal itu berarti tak cacat"~Ayah
"Kau takkan mengerti sayang nanti kalau sudah besar ayah kasih tau(ucapnya sambil menghusap air mataku)"~Ayah
*Sebulan kejadian itu berlalu tiba-tiba ayahku mengajak ku pergi dengan alasan ingin jalan-jalan..
"Tapi tunggu dulu sebernanya Clara kenapa??"Khatarina
"Ikuti saja ceritaku"~Hazella
**Saat itu aku masih polos ku ikuti ajakan ayahku dan itulah awalnya aku mengakhiri kisah bahagiaku masa kecil yang singkat.Saat aku tinggal bersama ayahku aku dituntut mandiri melakukan semua dengan tepat dan cepat tak ada bermanja-manja.Hari-hariku sibuk tak ada waktu menenangkan diri.Tak ada banyak waktu untuk berangan-angan.Tak sempat bahagia_-.

**"Happy birthday to you"
"Happy birthday to you"
"Happy birthday,Happy birthday to you"
"Selamat ulang tahun sayang"
"Di usiamu yang ke 14 ini ayah harap kamu makin dewasa dan bisa menerima keadaan ini"~Ayah
"Iya ayah Hazella akan berusaha"~Hazella
**Ya memang sudah dari umur 4 tahun aku dituntut untuk bisa menerima kondisi ini.Dan saat ini ayahku sudah menikah lagi.Walaupun aku tak tau persis mereka sudah bercerai atau tidak.Dan aku sudah mengalami Broken Home semalam 10 tahun lamanya.Hidup tanpa seorang bunda itu tak mudah.Seperti memasak tanpa api.Sulitnya tak dapat di jelaskan.Ku isi semua kehampaan hidupki dengan doa.14 tahun lamanya ku hidup di dunia ini aku hanya mengalami bahagiaku selama kurang lebih 4 tahun.Jika ku ingat-ingat semua kejadian hidupku ingin rasanya kubepikir lebih baim mati saja dari pada hidup seperti ini.Tapi...
Aku ingin mati karena kelelahan tapi enggan karna sebuah tujuan.
Karna aku masih normal aku merasa hidup ini adalah sebuah tanda tanya besar dan aku masih ingin hidup untuk tau apa yang terjadi selanjutnya.Aku juga sadar bahwa ku masih jajaran anak yang memiliki iman makanya aku tak terpikir untuk gantung diri karna tak tahan hidup seperti ini.
Aku menjalani hidup seperti anak seumuranku.Sekolah,Les,jalan-jalan,dll.Dan sampai umurku sudah 14 tahun aku tak punya kawan karib satu pun.Mungkin karna kau pendiam dan tak bisa bergaul dengan yang lain.Ini karna latar belakangku yang suram.Tak bisa memberi perhatian karna aku sendiri kurang perhatian.Sempat berpikir untuk melarikan diri dari ayah dan mencari bunda.Tapi aku tak ada daya lari tanpa modal.Bodoh.Itu tak dpat kulakukan.
"Zell ngapain??.Serius amat pake nangis malahk".~Agrasia
"Bisa diam ngk lu??.Lagi cerita juga.~Khatarina
"Tapi ini udh mau jam pelajaran".~Agrasia
"Nanti aja di lanjut.Mungkin belum waktunya kau tau semua".~Hazella

** Sore ini aku pulang dengan kak Clara dia mungkin sudah sembuh.Makanya dia bisa berbahasa yang benar.Mungkin bunda juga sudah merawatnya dengan susah payah.Iya bunda.Dimana bunda??.Aku sudah rindu hampir 14 tahun aku tak jumpa.Apakah bunda ke rumah ayah??.Jangan sampai dia tahu bahwa ayah sudah menikah lagi.Dia mungkin akan sakit hati.
Kak Clara turun di persimpangan jalan tak sampai ke rumah.
"Kenapa kak kok turun disini?"~Hazella
"Kakak punya urusan.Kapan-kapan kakak akan mampir"~Clara
Aku pulang sendirian.

"Hey!!"
"Hazella ya?"~Mas
"Iya"
"Masnya siapa ya?"~Hazella
"Oh.. kenalin nama aku Gibran.Masa ngak kenal saya.Ketua tim basket sekolah kita"~Gibran
"Oh.. mas Gibran toh.~Hazella
"Kok jalan sendiri??"~Gibran
"Iya mas tadi sih sama kakak tapi tadi di tinggal karna ada urusan katanya"~Hazella
"Oh.. Gitu ya."
"Sama saya aja pulangnya kebetulan arah rumah kita sama.Motor saya ada di depan"~Gibran
"Ehk..Gak usah mas.Bisa jalan sendiri kok"~Hazella
"Gak boleh nolak"~Gibran
"Ehk..Tapi mass...."~Hazella
"Udah..Ayo"~Gibran

Gibran.
Kejadian tadi itu membuatku kepikiran itu adalah satu-satunya pria
yang memperlakukanku seperti itu.
Entahlah mungkin karna aku baru bisa bergaul untuk yang pertama kalinya.

"Hari ini.Pagi yang indah.Setelah semalam sudah kulalui masa-masa yang bisa di katakan bahagia.Setelah ku ceritakan sebagian lukaku.Dan ku lepaskan sebagian dari tusukan belatiku.Akhirnya untuk pertama kalinya aku merasa agak legah.
Tapi sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa kak Clara bisa bertindak normal?.
Dan dimana bunda?.
Apakah dia akan tersakiti setelah melihat istri kedua ayah?
Yang mengikat hubungan sebelum memutuskan hubungannya pada bunda?
Pertanyaan itu selalu memergoki pikiranku.

"Hazella..~Khatarina
"Iya??~Hazella
"Ceritain dong gimana kak Clara itu.Katanya sekarang~Khatarina
"Iya tuh.. ceritain dong~Agrasia
"Kita butuh lembaran baru untuk itu~Hazella
"????"~Khatarina & Agrasia

Filosofi bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang