-Nyaman

5 0 0
                                    

Ga harus jadi pacar lo biar
bisa deket

.

saat cowo itu menoleh kearah alena ,alena hanya meneguk ludahnya ,dan ternyata cowo itu ada devan

"ngapain lu kesini" ketus alena ,karna ia masih menyimpan rasa kesal akibat perbuatan devan

"seharusnya yang tanya itu gw"ucap devan berdiri disamping alena

"bisa ga sih,lu ngga usah ganggu gw ?"tanya alena pasrah

"kalo lu pantes digangguin "jawab devan enteng sambil memasukan  kedua telapak tangannya di saku celana

"dih,dasar cowo aneh,puas kan tadi lu bikin gw lari lapangan"ucap alena sambil melihat devan

devan yang menyadari bahwa ia ditatap oleh alena ,ia hanya bisa diam dan sesekali melihat alena kemudian membuangnya

"haha,emang enak ?Mampus lu siapa suru dikelas ngantuk!"ejek devan kepada alena

"gw gapengen berantem sama lu"ucap alena dengan nada kesal

"siapa juga yang ngajak lu berantem"ucap devan kemudian berjalan menuju montornya

devan pun mengenakan helm dan menduduki montornya.

"Ayo gw anter pulang "pintah devan menatap kearah alena berdiri

"ogah"ucap alena mengacuhkan perkataan devan

"lu mau digodain om genderuwo,mendingan juga digodain cogan kek gw"ucap devan menakut nakuti alena

"PD lu!"jawab alena

"buruan ,kalo gamau yaudah"ucap devan sambil menyalakan mesin montor nya

alena pun tak ada pilihan lain,mau tak mau ia harus pulang bareng devan ,apalagi omongan devan yang ditelontarkan barusan membuat perasaan alena menjadi was was karna alena sangat anti sama yang namanya makhluk halus

alena pun mengehela nafas pasrah dan berjalan menuju montor devan berada,ia pun naik ke montor devan

devann yang menyadari bahwa alena mau untuk ia antar pulang membuat senyuman devan terukir dibibir merahnya

devan pun segera melajukan montornya ,dengan kecepatan rata rata

pada saat dilampu merah devan pun menyempatkan untuk tanya kepada alena dimana alamat rumahnya

"rumah lu dimana?"tanya devan sambil membuka kaca helm agar suaranya bisa terdengr jelas oleh alena

alena pun mendekatkan tubuhnya ke punggung devan sehingga membuat mereka saling berdempetan

"lu tinggal belok kiri ,trus masuk ada perumahan pertama,ntar gw kasih tau lagi"jawab alena kemudian menghindarkan badannya menjauh dari tubuh devan

devan hanya merasakan badan alena yang mulai menjauh dari punggungnya ,jujur ia sangat nyaman dengan posisi seperti tadi

"ohh oke"ucap devan kemudian melajukan montornya menuju ke arah yang diberikan alena

saat memasuki perumahan ,alena bilang kalo rumahnya ada di blok F nomor 45,devan pun langsung mengiyakan perkataan alena

dan sampailah dirumah alena,terdapat wanita paruh baya yang sedang menyapu halaman rumah alena

devan pun segera mematikan montornya ,alena pun langsung turun dan disusul devan setelah memarkirkan montornya didepan pagar rumah alena

terlihat alena yang sedang mencium tangan wanita paruh baya itu ,dan sesekali wanita itu menoleh kearah devan

devan pun menghampiri mereka dan mengucapkan salam kepada wanita paruh baya itu sambil mencium tangannya

"temennya alena ya?"tanya sandra kepada devan yang berdiri disamping alena

alena pun menatap dengan dengan tatapan yang mengisyaratkan 'bukan tapi musuh!'

devan hanya menatap alena sekilas sambil tersenyum melihat kelakuan alena

"bukan tante,tapi pacar"jawab devan kepada sandra sambil menoleh kearah alena

sandra hanya tersenyum dan sesekali menatap alena

"paan si lu,gausah ngaku ngaku"ucap alena sambil memukul lengan devan

"alena,gaboleh gitu"ucap sandra kepada alena

alena pun bergegas masuk ke rumah,karna ia sangat muak dengan wajah devan yang terus menerus menjahilinya

sandra hanya menatap alena sambil tersenyum

"yaudah,terimakasih ya sudah mengantar alena pulang"ucap sandra kepada devan

"iya tante,saya ijin pamit dulu"jawab devan sambil bersalaman kepada sandra

sandra hanya geleng geleng dengan anak jaman sekarang yang mungkin beda dengan jamanya dulu

devan pun melajukan montornya menjauh dari rumah alena



.


—Devan nya jail

—gimana gimana?

—Votmen ya

WHO YOU? //ALENA VS DEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang