Jam kedua usai, para siswa berhamburan ke lapangan. Seperti yang dikatakan pak kepsek saat upacara, disana sudah terdapat papan untuk vote suara, dipapan itu terdapat 5 nama-nama calon ketua osis. Para calon ketua osis maju satu persatu sambil menyebutkan visi&misinya, setelah mereka selesai. Para siswa maju ke kotak coblos yang sudah tersedia disana dan memilih salah satu dari mereka.
Gadis jelita itu duduk kembali ke tempatnya setelah maju untuk mencoblos, tentunya dengan ekspresi datarnya dan mulut yang diam seribu bahasa. Baru saja dia mendudukkan dirinya, dia sudah diberondongi pertanyaan oleh tara "Gimana lee? Lo pilih siapa? Sama kayak gue, pilih valeen, atau lo pilih yang lain? Pasti lo pilih valeen kan? Eh, ngomong-ngomong lo udah tau valeen kan ya? Kan tadi maju, pas visi & misinya....bla..bla..bla..." vailee membatin 'gue baru aja duduk, tapi udah diserbu sama pertanyaan pertanyaan itu, udah gitu nanya nya gak bisa satu satu lagi.'
Lagian meskipun ditanyain satu satu emang bakal vailee jawab? Gak yakin!
Kemudian vailee menjawab singkat "gue gak tau" dan tara kembali heboh dengan pertanyaannya "mana mungkin lo gak tau, tadi aja pas valeen maju anak anak pada teriak semua! Tapi beneran lo gak tau?" batin vailee 'pantesan aja tadi rame, gue kira kenapa' dan Vailee menjawab dengan anggukan "kan gue ke toilet tadi",tara menjawab "eh, iya sih, gue lupa. Kok lo gak bilang sih dari tadi?"Setelah semuanya maju, kotak suara pun dibuka dan diambil secara acak, setelah selesai dibacakan semua nama calon ketua osis. Angka voting terbanyak jatuh kepada "Valeen Javenno". Para siswa bersorak senang dan bertepuk tangan, tara pun ikut bersorak sambil berkata pada vailee "tuh kan bener gue lee, pasti valeen yang jadi" sambil tersenyum senang, dan vailee hanya menghela napas heran, 'segitu histerisnya sih sama cowok itu'.
Saat pelantikan ketua osis selesai, para siswa pun kembali dengan raut wajah ceria, kecuali wanita jelita satu ini. Ya, siapa lagi kalo bukan Vailee Zulva Pratama? Yang hanya memiliki satu ekspresi, dan wanita disebelahnya ini tidak henti hentinya tersenyum, kemudian seakan dia tersadar sesuatu "Ehh, iya lee. Gue kan janjian sama reno dikantin! lo ikut gak?" saat jam keempat memang waktunya istirahat jadi anak anak pun jarang yang dikelas. Karena vailee kehausan dia menjawab "iya, gue ikut" dan mereka berdua berjalan menuju kantin.
Sesampainya dikantin dua wanita itu mengedarkan pandangannya, dan benar saja, reno dan 2 sahabatnya, vino dan valeen, sudah bertengger dikantin paling pojok. Melihat tara, reno melambaikan tangannya yang disambut senyuman oleh tara, Ia berbisik pada vailee "lee,, lo ikut ke sana ya? masa gue sendirian kesana? Mana ada valeen lagi, lo ikut ya lee?? please??? Eh iya, lo gak tau kan valeen yang mana? Dia yang duduk paling pojok sendiri lee." tanya tara sambil memasang wajah melas. vailee membatin 'gue gak penasaran sedikitpun sama cowok' kemudian menjawab "oke", tara tersenyum senang dan berjalan menuju tempat duduk paling pojok itu.
Setelah berdiri disamping meja, Tara bertanya "kenapa no?" Reno menjawab santai "duduk aja dulu"
Reno membuka percakapan "jadi ra, gue mau minta tolong sama lo, lo kan sepupunya Icha, kenalin gue ke Icha boleh gak? Gue naksir dia ra. Lo cuma ngenalin dia ke gue aja kok, sisanya biar gue yang urus. Boleh gak ra? yaa?"
Tara yang ditanya mematung sejenak, Vailee yang sibuk melihat ke arah lain jadi melirik sahabatnya itu karena tau apa yang sedang dirasakan sahabatnya saat ini. Baru saja Vailee akan membuka mulutnya, Tara menjawab dengan senyuman manisnya "tentu" Vailee hanya bisa menghela napasnya.
"serius ra?! Lo baik banget deh, nanti kalo gue udah jadian lo boleh minta apa aja deh ke gue." Tara menjawab "oke" dan baru saja reno akan membuka mulutnya, vailee berkata "udah kan? Kita cabut dulu." dengan nada dinginnya karena saking kesalnya pada para pria dihadapannya ini. Vailee berdiri dengan kesal dan menarik tangan sahabatnya menjauh.
Tiga pria itu kebingungan akan sifat Vailee yang sepertinya sangat kesal, kecuali satu pria, yang saat ini sedang tersenyum sambil memandang punggung wanita yang menjauh itu. Sepertinya dia paham, tapi sedari tadi hanya diam. karena tentunya dia mendukung sahabatnya itu.
Vino berkata "buset dah! Dingin banget ngalah ngalahin es dogernya mang Ujan!"Reno menggeplak kepalanya dari belakang "apa hubungannya sama es dogernya mang Ujan?!" yang digeplak hanya menyengir tak berdosa lalu mereka melirik temannya yang sedari tadi diam saja. Reno dan Vino mengernyit aneh "lo kenapa leen? Senyum senyum gak jelas, lo kesurupan setannya Vailee?" kan Vailee marah marah, jadi keluar setan merahnya. Begitu imajinasi Reno. Vino menggeplak kepalanya "aneh lo ulet!" Yang hanya dijawab ringisan. Lalu Valeen menengahi "udah udah, dari tadi gulat mulu, balek ke kelas aja yuk?!" "Ehh ren, lo yang bayar ya? Kan lo udah dapet bantuan tuh." Jawabnya sambil merangkul Vino meninggalkan Reno yang masih kebingungan "ehh, tungguin gue!! leen!! noo!!""gue disuruh bayar, tapi gue ditinggal! Nasib nasib...." katanya sambil mengelus dadanya.
"Mang, bayar es doger tiga tadi, mang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Reach You?
Novela JuvenilVailee Zulva Pratama, gadis biasa yang tidak memiliki sedikitpun ekspresi tetapi terkenal akan kepandaiannya. Valeen Javenno, pria yang terkenal karena kebijaksanaanya sebagai ketua osis SMA Taruna. Tentunya memiliki tampang dan keramahan yang memb...