10. Rumah Sakit

155 22 4
                                    

Aku merebahkan bandanku di kasur dan aku berharap aku bisa melupakan nya saat aku terbangun nanti.
...

Saat aku membuka mata, sinar matahari sangat terik, ku lihat jam sudah jam 2.

Semalam aku baru bisa tidur jam 5 pagi. Dan saat aku tidur, aku terbangun beberapa kali.

Ini sangatlah melelahkan, saat aku benar benar terjaga yang bisa ku pikirkan adalah Daniel. Ingin rasanya aku bertemu dengan nya, melihat wajahnya, mendengarkan suaranya dan sangat merindukan senyumnya .

Semua ini membuatku hampir gila, tak pernah sekalipun aku begini. Dan yang bisa membuatku begini hanya satu, yaitu Daniel.

Aku bangkit dari tempat tidur. Saat aku menginjak lantai, lutut ku sangat sakit. Rupanya lukaku membengkak lagi karna tidak ku obati. Aku mengerang, lutut ku rasanya sangat sakit sekali. Mungkin aku harus ke apotek untuk membeli obat atau apapun yang bisa mengobati dan menahan rasa sakitnya.

Akhirnya aku mandi dan aku merasa lebih segar setelah mandi. Maklumlah, kemarin aku sangat keringatan dan langsung tidur tanpa mandi dulu :)

Berhubung perut ku tiba tiba lapar aku pergi ke dapur untuk memasak makanan instan, kalian tau lah aku ini salah satu perempuan yang tidak terlalu handal dalam memasak.

Setelah makan aku, aku langsung pergi ke apotek. Karna jika tidak langsung pergi, kaki ku akan copot. Aku tau terlihat alay, tapi percaya lah... kaki ku sangat sakit...!

Jika kalian bertanya kenapa aku tidak memakai obat yang Kemaren? Hei, obat itu sudah habis karna banyak ku pakai untuk mengobati luka orang, termasuk diri ku sendiri.

Saat aku keluar rumah, aku melihat sebuah korek api tergeletak di depan pagar rumah ku. Jangan jangan dia berada disini saat kami mencarinya?! Tidak tidak Rae! Jangan memikirkan dia lagi!

Sesampainya di apotek, aku membeli beberapa obat antiseptik dan obat obatan yang aku butuhkan saat tidak ada orang tua ku di rumah. Kalian pasti taulah apa yang aku beli, untuk mencegah sakit perut datang karna tidak ada makanan di rumah :)

Atau telat makan

Setelah aku memilih beberapa obat aku membawa ke kasir dan mau membayar nya. Memangnya apa lagi yang aku lakukan di kasir? Menyuruh kasir itu untuk membawa Daniel ke hadapan ku dan meminta maaf pada ku? Hhh... yang benar saja.

"Rae?" Kata seseorang, ternyata itu adalah Jinyoung

"Oh kamu, sedang apa kau disini?" Tanya ku

"Tentu saja membeli obat. Untuk apa obat antiseptik itu?" Oh tidak sekarang aku yang bodoh, menanyakan hal sudah jelas aku tau jawaban nya

"Untuk lutut ku yang terluka 2 hari yang lalu. Bengkak nya sangat besar dan sudah mengeluarkan nanah karna tidak rutin ku obati"

"Yeoja pemalas seperti mu mana mungkin melakukan hal secara rutin! Hahaha!"

"Tutup mulutmu, dasar kera busuk!" Kataku. Sambil menjitak Jinyoung

"Aduh! Aduh sakit! Kasar sekali sih! Oh iya... soal Daniel..."

"Jangan membicarakan dia!" Potong ku, mood ku sangat hancur kali ini, tapi manusia yang satu ini malah membahas orang yang menyebabkan mood ku hancur, dasar bodoh!

Kang Daniel PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang