prolog dari saya

43 11 15
                                    

Pembaca yang budiman, ketika Anda sampai membaca saya di titik ini, apa yang sedang anda pikirkan? Atau apa yang sudah Anda lalui pada saya ketika Anda akhirnya mencapai titik saya yang ini? Awal dari semua saya.

Meski bukan awal yang benar-benar pertamanya dari bagian-bagian saya.

Pembaca yang budiman, adakah Anda membaca pesan singkat yang diletakkan di bawah karya, yang saya abstraksionismekan, yang nyatanya telah dipilih untuk mewakili seluruh saya? Atau ... jangan katakan bahwa Anda melewatkan kesingkatan yang coba saya masukkan nyawa itu? Sungguhkah Anda melaluinya? Benar-benar mengabai tanpa berbalik dan langsung membaca hal-hal di halaman ini?

Oh, handai. Bolehkah saya menyebut Anda begitu tega? Karena bagi saya dan kelompok saya, sangat sulit untuk mengeluarkan suara di zaman yang sekarang ini.

Oh, handai. Bolehkah saya menyebut Anda sungguh kasihan? Saya khawatir jikalau Anda justru melalui singkat yang merupakan jati diri saya. Dan jika itu benar-benar akan menjadi kebetulan, saya khawatir Anda akan tersesat karena singkat.

Hingga titik perkenalan ini, apakah saya bagi pembaca yang budiman?

***

Kok agak nggak nyangka benang merah bisa jadi. Besok benang kusut, deh, ah.

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang