Jalan Tol

1 1 0
                                    

Hai, kembali lagi dengan cerita baru
Hari hari ku cukup sesak, maaf.

Mungkin kalian tak asing dengan jalan tol, jalan antarkota yang bisa dilewati dengan lancar tanpa lika liku perkotaan. Mungkin diantara kalian seringkali melewati jalan tol, entah itu perjalanan yang jauh nan panjang atau hanya sebatas memakan waktu satu atau dua jam.
Beberapa kali aku melintas, dan penampakan disana tak pernah tetap. Ada yang masih tinggal, bertambah penduduk, ataupun pergi mencari tempat tinggal baru.

Cukup seram, karena disana memang bermacam macam, bahkan pocong pun memiliki bentuk beragam.
Dari mulai yang paling tinggi, atau hanya kepala nya yang terbungkus, terbang menempel di pohon dan yang hanya terkapar di badan jalan.

Sang kunti pun tak kalah banyak, bahkan jika aku amati dari setahun lalu mereka bertambah. Ditambah adanya proyek jalan baru yang sedang di bangun. Biasanya para kunti senang karena semua pekerja proyek itu adalah laki laki.
Namun di kehidupanku, ada satu kunti yang sangat aku tidak suka.

Namanya Mirna.
Yang aku tangkap dari kisahnya ia mungkin dijadikan pesugihan di masa pajajaran dahulu kala, entah aku benar atau tidak tentang itu. Dia tak mau aku tau, yang ia mau hanyalah aku takut jika melihat dia. Dia mungkin merasa seperti ratu di daerah itu, daerah dengan sungai besar namun lambat arus nya jika kalian lewat akan tercium bau yang kurang enak. Dia memberlakukan itu termasuk kepada semua kunti di daerah itu, mungkin karena Mirna memang memiliki bentuk aneh.

Dari satu orang teman ku yang memang dari jalan tol, mirna akrab ditelinga nya. Dan mereka memanggil nya Ibu Sapi.

~
2016, Juni

Maya, pernah bercerita.
Seseorang bertanya kepadanya tentang arah jalan ke sukabumi, Maya bingung kenapa manusia bertanya kepadanya. Dijawablah kemana arah itu seharusnya, sekelompok manusia itu pun berucap terimakasih dan masuk mobil pergi di hadapannya.
Sampai dua minggu berlalu, Maya masih di jalan tol untuk menumpang mobil ke arah bandung. Satu mobil di lajur kiri lampu nya berkedip, satu orang turun dari mobil dan sepertinya hendak bertanya.
Travel yang biasa maya tumpangi telah lewat, terpaksa ia menunggu travel lain menuju bandung, sambil membantu orang yang bertanya tadi.

Orang itu menanyakan arah jalan ke sukabumi.

Maya yang saat itu heran, teringat apa yang terjadi dua minggu lalu.
Orang yang sama menanyakan arah jalan sukabumi kembali bertanya kepadanya.
___

Mobil coklat agak tua dengan sedikit asap hitam di knalpot nya, mobil berisi 3 orang pemuda dan 1 orang wanita di dalam nya. 1 pemuda sebagai supir dan sisanya duduk di belakang dengan posisi wanita di duduk di tengah.

Maya sadar jika mereka bukan manusia, dengan baik hati ia menunjukan arah yang benar, ia naik mobil nya dan duduk di kursi depan.
Saat menoleh ke kursi belakang, si wanita hanya menunduk lemas yang maya lihat tangannya terikat.
Dua orang laki laki yang berada di sisi nya hanya menatap ke arah depan, si supir hanya mengisyaratkan untuk segera pergi.
Maya yang saat itu berbicara banyak tak di gubris sedikit pun, entahlah.

Sampai di suatu jalan bercabang, arah sukabumi yang seharusnya ke kanan mereka menerobos ke arah kiri. Jalan berkabut yang tak layak pakai, keluar lah maya menembus badan mobil dan menyaksikan apa yang terjadi.

Sosok tinggi besar berdiri disana, mobil itu lenyap.
Jalan yang tadi jelas dia lewati bersama mobil itu hilang seketika dan berubah menjadi sebuah peternakan dikelilingi padang rumput.
Tak ada lampu di sepanjang jalan,  gelap dan dingin.

Maya memutuskan untuk pergi dan menumpang travel di kursi depan karena memang kursi belakang penuh semua. Travel melaju dan sampai Bandung.

Maya bercerita dengan lengkap saat sampai di loteng rumah ku, aku yang saat itu masih 16 tahun dan belum mengerti tentang cerita itu kini terhubung sudah semua nya.

2019

saat itu pukul 18.30
mobil ku mengarah pulang ke bandung, jalanan yang macet total memakan banyak waktu.
Aku melihat mirna.
Suara nya yang berkelotak tak pernah lengang di telinga.
Sosok besar mengawasi dari kejauhan, diantara lebat nya pohon rindang menutupi langit yang berbintang.

~

Mobil coklat tua adalah pesugihan untuk sosok besar itu, karena lama nya perjalanan, sosok besar marah.
Ia meminta satu wanita perawan, namun yang datang sudah hilang keperawanan nya oleh tiga laki laki bejat dalam mobil. Makin marah lah sosok tersebut, dengan murka ia menyesatkan mereka.
Tersesat lah mereka, sukabumi yang harusnya jadi tujuan sampai saat ini masih mengitari jalan tol yang berputar putar. Satu wanita dalam mobil adalah mirna, masih memakai seragam sekolah belanda dengan tanda pengenal 'MIRNA' sangat jelas, baju lusuh tercampur tanah dan ilalang.
Sosok besar membawa mirna ke peternakan dan tiga laki laki tetap dalam mobil.

Keluarga mirna mengetahui apa yang terjadi, keluarga nya meminta agar mirna di kembalikan. Harta yang memang menjadi sumber penghasilan rela di jadikan pesugihan untuk mengembalikan mirna. Namun nihil, satu sapi betina dengan 3 anak nya tak mampu membawa mirna kembali.

___

p.s.
.Maya sering menyebrang tidak hati hati (asal nyelonong)
.Maya senang duduk di kursi paling belakang mobil travel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Spiritual JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang