SAME - Chapter 1

1.9K 94 16
                                    

Aku tak tau, seberapa sering orang mengira bahwa keadaan ini sangat membahagiakan dan menjadi keinginan yang lain untuk bisa berdiri seperti dirinya sekarang.

Seperti sebuah mantra, yang bahkan tak tau kapan hal itu sudah berada di kepala mereka hingga cap kesempurnaan melekat pada dirinya dan orang di sekitarnya.

Tak juga menyalahkan mereka, mungkin hidup ku terlalu berlebihan jika dikatakan cukup, lebih dari itu, mereka mengganggap ku memiliki segalanya, bukan hanya rupa, tapi juga hal besar lain nya.

Aku tak tau aku menikmatinya atau tidak, tapi untuk sekarang, aku hanya akan membiarkannya mengalir seperti apa yang sudah di persiapkan.

~

Tepat di menit terakhir sebelum jam keterlambatan berakhir, seorang gadis dengan nafas memburu dan peluh terlihat menghiasi wajah putih nya memasuki ruang kelas dengan tergesa.

Tak perlu membungkuk kepada pria yang sedang menulis di papan tulis tentang materi-materi yang akan di ajarkan nya hari ini. Gadis itu langsung menuju meja kosong di bagian belakang.

Tatapan kagum dan juga tak percaya tercetak jelas di beberapa raut wajah mahasiswa lain yang juga sedang duduk menunggu dosen menjelaskan materinya.

Bertanya-tanya bagaimana gadis yang menjadi buah bibir karena kepopuleran nya di seluruh penjuru universitas itu bisa masuk ke kelas mereka.

Terdengar beberapa dari mereka berbisik dengan beberapa anak menerka-nerka apa yang terjadi. Jujur kelas ini merupakan kelas angkatan semester akhir. Dimana seharusnya gadis populer itu tidak di sini.

Sedangkan gadis yang sedang di perbincangkan anak seisi kelas ini masih sibuk menetralkan nafas nya yang memburu karena berlari dari parkiran ke kelas yang berada di lantai 4 gedung utama Seoul University. Salahkan dia yang harus berlari menaiki tangga karena lift yang terlalu lama dan begitu banyak mahasiswa yang juga mengantri. Dan dia tidak mau di usir karena telat di kelas pertamanya.

Dosen yang sudah menyelesaikan pekerjaan nya menulis di papan tulis berbalik menghadap mahasiswanya.

"Hari ini fokus ke pengenalan materi terlebih dahulu, semua sudah ada di buku, Bapak hanya menambahkan saja point-point yang bisa menegaskan materi di buku. Silahkan di salin terlebih dahulu, apabila ada pertanyaan tanyakan dengan mengangkat tangan."

Dosen berperawakan setengah baya bermarga Park itu duduk di kursi dengan membalik-balik daftar absensi mahasiswa yang akan di ajarnya semester ini.

"Kim Taeyeon" ucapnya setelah melihat nama yang asing, bukan asing di telinga nya, hanya saja terlalu asing jika dia mengajar gadis ini, dimana harusnya masih berada di semester 3.

Gadis yang tadi menjadi pusat perhatian seluruh mahasiswa di kelas itu menghentikan kegiatannya menulis dan mendongakkan kepala tak lupa berdiri untuk memberikan salam kepada dosen yang tadi memanggilnya.

"Ne Dosen Park" ucap nya. Kikuk. Karena seluruh mata memandang ke arahnya sekarang.

"Apa kamu mengambil kelas sebelum nya ?" Tanya nya. Hanya mahasiswa yang sudah mengambil kelas sebelum nya yang bisa mengambil mata kuliah ini.

"Ne, saya sudah mengambil nya di semester 1 dan 2 kemarin dengan full class. Jadi saya mengambil kelas ini karena jumlah SKS masih memenuhi." Ucapnya dengan terbata, terlalu banyak mata yang memandangnya sekarang, dan itu tidak nyaman.

"Araseo, kembali duduk dan lanjutkan tugasmu" ucap Dosen Park sebelum kembali disibukkan dengan buku materinya.

"Ne, kamsahamnida" ucap Taeyeon duduk kembali dan melanjutkan pekerjaannya, mengabaikan pandangan-pandangan dari anak-anak lain yang mencoba mencuri pandang ke arah nya.

SAME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang