Chapter 4

3K 441 79
                                    

Votement yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*




oOo

Rindu, Jungkook sangat merindukan penyanyi cantik yang kini tengah menghiasi layar ponsel bututnya.

Smartphone bekas yang Jungkook beli sejak tiga tahun lalu itu, selalu ia pakai untuk melihat setiap penampilan Taehyung dalam setiap konsernya. Ya, meskipun hanya melihat beberapa bagian dari konser, atau dari hasil fancam itu sudah cukup untuk mengobati rasa rindu pada sosok ibu kandungnya tersebut.

Selama dua minggu ini itulah kegiatan yang dilakukan seorang Jeon Jungkook sebelum ia terlelap dalam mimpi. Karena Taehyung tengah melakukan kegiatan tour konsernya di Jepang.

Pemuda kelahiran September itu sedang  menonton penampilan sang ibu yang tengah melantunkan lagu singularity. Bola mata Jungkook nampak tidak lepas dari layar ponselnya, nampak tenang dengan bantal yang menyangga kepalanya.

“Astaga kenapa eomma harus begitu cantik eoh?” hela Jungkook sedih.

Dilayar terlihat wajah menawan Taehyung yang terclose-up. Wajah itu begitu sempurna tanpa cela, menawan seperti biasanya. Jungkook menahan napas saat melihat tarian lembut dan gesture sensual yang diperlihatkan Taehyung dalam nyanyian-nya.

“Lain kali aku akan bilang pada Seokjin Ajushi agar tidak membuat konsep lagu seperti itu, tarian macam itu! Itu bisa membuat semua orang berfantasi sesuatu tentang uri eomma! Aishh!” gerutu Jungkook tidak berhenti.

Dan Jungkok rasanya juga ingin berteriak persis seperti penonton yang ada disana, ketika Taehyung mengakhiri lagunya dengan gestur menggigit bibir bawahnya.

Hell!

Wajah pemuda itu nampak memerah saat ini.

“Aigooo kau bahkan sangat bersinar dan terlihat begitu luar biasa. Bagaimana bisa begitu eoh? Eomma pasti sangat membenciku yah? Tidak satupun hal baik darimu yang kau wariskan padaku. Kau sangat cantik seperti malaikat, sedangkan aku begitu jelek dan buluk persis seperti sepatu bututku. Hah.....benar-benar...” hela Jungkook sambil menatap langit-langit kamarnya yang penuh sarang laba-laba.

Menyedihkan bukan?

Secara teknis dia adalah anak kandung Kim Taehyung. Penyanyi menawan yang begitu dicintai dan dipuja banyak orang. Semua orang menyukainya, menyayanginya, dan mengelu-elukan dirinya.

Kim Taehyung memiliki segalanya. Wajah menawan, kaya, terkenal, dan memiliki orang-orang yang selalu mendukungnya.

Bukankah itu sudah sempurna?

Jungkook nampak terpekur sejenak, meletakan ponsel bututnya diatas nakas, dan mulai meringkuk memeluk tubuhnya sendiri. Berusaha menutup matanya dari bayangan kelam yang tengah berkecamuk dalam pikirannya.

Terkadang Jungkook berpikir, apakah kehadiran-nya membuat kehidupan sempurna sang ibu terkoyak?

Tapi ia tidak memiliki apapun di dunia ini. Baik barang atau seseorang Jungkook tidak memiliki semua itu. Benar-benar Kim Taehyung yang ia punya, tapi sosok itu jelas tidak menginginkan-nya.

Tempat jelek, lembab, dan penuh sarang laba-laba ini juga bukan miliknya. Jungkook juga tidak pernah mengecap rasa bahagia saat pulang ke rumah, karena memang ia tidak pernah memiliki tempat pulang, yang disebut sebagai rumah.

Tidak pernah ada yang menunggunya pulang. Tidak juga ada yang mengkhawatirkan-nya saat ia bekerja hingga larut. Tidak juga ada yang menanyakan bagaimana harinya?

Apakah ia senang hari ini? apakah sedih? Benar-benar tidak ada.

Jungkook begitu kesepian, kesendirian seperti ini terkadang membuatnya sangat takut.

Can You Hear Me? {Kookv} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang