- Jika yang ku katakan akan merusak kedekatan kita, lebih baik aku memendam perasaan ini bukan? -
Gadis itu sedang memperhatikan seorang pria jangkung berkulit putih dengan rambut yang sedikit berantakan juga keringat yang menetes di sektiar dahi dan pelipisnya yang tengah fokus menggiring bola ke gawang sang lawan dengan penuh kelincahan, sesekali pria itu menengok sambil tersenyum manis penuh kemenangan ke arah gadis nya, pertanda jika ia telah berhasil mencetak sebuah gol di menit awal pertandingan itu di mulai.
- Priiitttt Priitt Priiiiiittt
Peluit panjang telah berbunyi, pertanda jika pertandingan telah berakhir dan tentu saja pertandingan kali ini di menang kan oleh Adhiyasta Wirasena Yudhistira dengan skor 7-1. Bagi pria tersebut pertandingan kali ini sangat mudah ia menangkan karena ia sudah dapat membaca gerak gerik permainan yang akan di lakukan oleh lawannya.
Setelah selesai, Gadis itu langsung menghampiri sahabat tersayang nya itu dan memberikan sebotol air mineral untuknya.
"Nih minum dulu" sambil menyodorkan botol mineral tsb kepada adhiyasta
"Makasih yaa sayang, gimana tadi gue keren kan?"
"Dih apansi lo kadal jangan panggil gue sayang tar kalo cowo gue denger bisa bahaya"Adhiyasta tertawa mendengar ucapan gadis yang ada di hadapan nya saat ini, langsung saja ia mencubit gemas kedua pipi gembul Leandra Rhea Prameshwari.
"Ihh sakit tau! kalo nyubit kira kira dong"
Adhiyasta langsung mengusap lembut pipi Leandra dengan rasa sedikit bersalah.
"Hehehe maaf yaa cantik, lagian si lo kalo ngeboong ga mikir dulu, mana ada coba cowo lain selain gue yang deket sama lo jadi ga mungkin banget kan seorang lea punya pacar tiba tiba"
"Ishhh kurang ajar ya, jadi lo ngeledek gue?! awas aja lo nanti gue tunjukin pacar gue yang ganteng nya tiada tara biar lo-"
"Sstt udah ah berisik banget nih curut atu"
"Lwepwaswin gaa ihwhwh"Adhiyasta menggiring gadis itu ke area parkir motor dan melepaskan dekapan tangan nya sesampainya disana.
"Ihhh rese banget sih, awas aja nanti gue aduin ke bunda!"
"Aduin aja sana, ga takut wleee"
"Dasar astaaaa kurang ajar sini lo jangan lari"
"Tangkep aja kalo bisaaa wlee"Lea berlari menyusul Asta dengan penuh semangat sampai ia tidak sadar dengan lubang yang ada di hadapan nya.
"Leaa awas di dep-"
"Aduhh sakit"Asta langsung berlari menghampiri Lea dan mengecek keadaan kaki sahabat nya tersebut.
"Duhh lea kan udah gue bilangin awas di depan lo ada lubang"
"Lo bilangin nya telat ya dugong!"
"Iyaudah deh iya maaf yaa"
"Sakit banget kaki gue taa" sambil menahan air mata yang sedikit demi sedikit mengalir di pipinya.
"Duhh jangan nangis dong le, yaudah ayo kita balik sekarang ntar gue obatin lo di rumah, tahan sebentar ya"Lalu asta membantu lea berdiri dan merangkulnya menuju ke motor ninja miliknya yang terparkir rapih dengan motor-motor yang lainnya.
"Taa gue gimana naiknya gila motor lo tinggi banget"
"Ck, sini lo pegangan sama gue trus kaki lo yang satunya yang ngga kenapa napa naik ke pedal motor nya"
"Yang bener pegangin nya jangan di lepas"
"Iyee bawel lo"Setelah lea duduk di atas motor nya, asta langsung menghidupkan mesin motor nya dan bersiap untuk pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Pegangan le tar jatoh"
"Iyaa bawel"Lea langsung memeluk tubuh Asta dan menyandarkan kepala nya di bahu asta.
Asta tidak terkejut karna hal tersebut sudah biasa bagi keduanya, karna asta hafal betul sifat kekeboan lea jika telah terkena angin, tak sampai 10 menit pasti gadis itu akan tertidur.Asta membawa motor ninja nya di tengah kemacetan ibu kota dengan kecepatan sedang karena ia tidak mau mengambil resiko dengan keadaan seperti saat ini.
Dalam hati Asta sangat beruntung telah diberikan sahabat seperti Lea walaupun gadis itu sangat ceroboh juga pelupa tetapi tetap asta sangat menyayangi Lea dan asta berjanji akan terus menjaga Lea sampai gadis itu menemukan pria yang tepat sebagai pendamping nya kelak."I love you Leandra Rhea Prameshwari"
Dan dari balik punggung Asta, Lea mendengar apa yang baru saja di ucapkan olehnya, Lea tau kata yang di ucapkan oleh Asta hanyalah ungkapan sayang kepada seorang sahabat nya saja, tidak ada arti lebih seperti apa yang di rasakan oleh nya kepada asta.
"Asta andai aja lo tau, gue sayang lo lebih dari rasa sayang seseorang ke sahabatnya"
ucapnya dalam hati.Dan ia mulai terlelap di bawah dinginnya angin malam yang menerjang kulit halusnya.
Hai gaiss, ini cerita pertama gue.
maaf kalo masiii pendek banget dan cerita nya kurang menarik.
but i hope you guys can enjoy it.
see you in the next part!-xoxo luthfia
KAMU SEDANG MEMBACA
LEASTA
Teen FictionAdhiyasta Wirasena Yudhistira, Kapten futsal yang memiliki ketampanan di atas rata-rata dan memiliki sikap sedingin es, kecuali jika sedang berhadapan dengan Lea si gadis keras kepala sekaligus sahabat tersayang nya. Leandra Rhea Prameshwari, Gadis...