you're my never ending thought
- Leandra r.pAkhir akhir ini sosok adhiyasta selalu melintas di dalam pikiran nya. Hati nya pun terus bertanya kapan penantian nya akan segera berakhir. Pernah, bahkan sangat sering terlintas dalam pikiran nya untuk menghilangkan perasaan lebih nya kepada sosok sahabat nya itu. Tetapi semakin ia mencoba malah semakin dalam perasaan yang tersimpan untuk sahabat nya itu.
Apa harus menunggu terluka dahulu baru setelah nya bisa tersadar, jika yang di tunggu tak akan kunjung datang atau bahkan baru mau berhenti setelah melihat sosok nya bersama dengan wanita lain pilihan hati nya?
Rasanya sangat mudah menaruh rasa kepada seseorang, tetapi sedikit ragu untuk tak percaya jika setelah nya akan ada luka yang di terima.
"ihhh gue kenapaa sih"ucap Lea sambil menepuk nepuk pipi chubby nya.
Kemudiam Lea menatap jam di tangan nya yang sudah menunjukan pukul 07:02 wib. Ia langsung mengerti mengapa asta masih belum menampakan batang hidungnya, ya pasti karna bocah itu terlambat hari ini dan sedang di hukum di lap utama.
Setelah apel dengan menyanyikan lagu indonesia raya 3 stanza selesai, Lea langsung bergegas turun menuju ke kantin untuk membeli air mineral yang akan ia berikan kepada sahabatnya itu. Ia rasa ia masih memiliki cukup waktu sekitar 10 menit sebelum pelajaran pertama dimulai jadi dengan gerakan gesit nya disini lah sekarang Lea berada, berjarak sekitar 1 meter dengan sosok asta yang masih fokus dengan hukuman nya yaitu mencabuti rumput rumput kecil di lapangan utama sekolah.
"nih minum" sambil mengulurkan air mineral tersebut.
"lea.." ucap asta yang terlihat cukup kaget, Kemudian ia melanjutkan kalimatnya.
"ishh lo ngapain masih disini, sana masuk kelas ntar lo telat masuk jam nya bu nani bisa abis lo"
Bu nani adalah guru matematika di sekolah nya yang terkenal akan kedisiplinan nya, tak heran jika guru yang satu ini cukup di segani oleh banyak siswa, karena bila bu nani sudah marah satu kelas akan kena imbas nya meskipun hanya satu anak yang menyebab kan kemarahan tersebut muncul.
Seperti 1 minggu yang lalu ketika jam pelajaran nya tengah berlangsung, Aron si biang keladi bukan nya mendengarkan malah asik mengobrol dengan teman sebangku nya, Rafi. Jelas saja itu seperti membangunan macan yang sedang tertidur, bukan nya apa bu nani memang sangat tidak suka bila ia tengah menjelaskan tetapi muridnya malah asik dengan dunia nya sendiri.
Dan akibat ulah aron itu, bu nani selama 2 hari berturut-turut tidak mau menjelaskan materi kepada semua siswa di kelas dan membuat siswa lainnya merasa geram. Bukannya apa matematika bagi anak ips sudah dianggap seperti musuh bebuyutan nya, sudah di jelaskan dengan cara paling gampang nya saja kadang masih suka membuat bingung karena biasanya 'contoh soal dengan contoh latihan yg diberikan selalu berbeda' apalagi sekarang tidak mendapat penjelasan sama sekali habis sudah riwayat Lea dan juga semua teman-teman sekelas nya.
"iya tau, udah buru nih ambil gue cuma mau ngasih lo minum, karna gue yakin pasti lo lg dihukum karna telat" Ucap Lea memecahkan lamunan nya tentang sosok bu nani.
"yaudah taro di pinggir situ dulu le, tangan gue masih kotor" balas asta.
Dengan geram Lea langsung membuka tutup botol mineral tersebut dan mengulurkan nya ke depan bibir asta.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEASTA
Teen FictionAdhiyasta Wirasena Yudhistira, Kapten futsal yang memiliki ketampanan di atas rata-rata dan memiliki sikap sedingin es, kecuali jika sedang berhadapan dengan Lea si gadis keras kepala sekaligus sahabat tersayang nya. Leandra Rhea Prameshwari, Gadis...