Kenangan

20 2 0
                                    

🎶 Beautiful ~Bazzi ft Camila

Terimakasih hujan telah turun
Ke bumi dan mengingatkanku akan
Kenangan.

Suara hujan deras membasahi jendela kamar seorang gadis yang tengah duduk dekat jendela, gadis itu berkali-kali menghela nafas.

Vriska melihat ke atas langit berwarna biru dengan air yang berjatuhan ke bawah. Kenangan itu mulai bermunculan sedikit-sedikit. Ia mulai melamun mengingat kenangan saat ia masih kecil dan sampai ia menjadi tumbuh seperti sekarang.

Vriska tersenyum mengingat saat kecil ia berlari-lari keluar saat mendengar suara hujan, ia pun mulai teringat saat SMP dirinya sedang menunggu jemputan dan tiba-tiba hujan mengguyur dirinya. Saat ayahnya telah tiba, ia dimarahi karena seragamnya basah. Vriska tertawa kecil mengingat kenangan yang lama itu.

Cklek.

Terdengar suara pintu terbuka menampakkan seorang paruh baya yang membawa susu. "Neng Viya, ini susunya Bibi bawain."

Vriska menoleh dan tersenyum. "Makasih BI, maaf ngerepotin Bibi."

"Gapapa," Ujar Bi Rati

"Minum dulu susunya, trus tidur besok kan sekolah." Perintah Bi Rati lembut dengan senyuman tercetak di bibirnya. Vriska mengangguk dan meneguk susunya kemudian berbaring di kasurnya yang empuk, tidak lama kemudian ia terlelap memasuki alam mimpi.

Pukul 05.00

Alarm Vriska mulai berbunyi namun Vriska masih belum membuka matanya, ia masih berada dalam mimpinya.

Brakkk.

Pintu kamar Vriska dipaksa terbuka. "VIYAA! ALARMNYA MATIIN, BERISIK!" Teriak cewek yang kini sedang mengucek matanya.

Cewek tersebut mulai menarik-narik tangan Vriska yang tak kunjung bangun. "Gitar lo gue buang!"

Vriska membuka matanya. "Bodo!" Bukannya bergegas ke kamar mandi, Vriska malah menarik kembali selimut yang berada di ujung kaki menjadi ke arah dagunya. Ia pun mengganti posisi tidurnya membelakangi cewek yang masih mengoceh tidak jelas.

Cewek tersebut menarik selimut Vriska. "Bangun lo! Udah jam 7! Telat sekolah woy!" Cewek tersebut masih senantiasa berteriak, malah kini cewek itu berbaring di kasur Vriska dan menyelimuti dirinya.

"Kakak sialan lo! Malah tidur di kamar gue!" Umpat Vriska, ia mulai memposisikan badannya menjadi duduk dan melihat ke arah kakaknya yang memejamkan matanya. "Gue sumpahin lo telat kuliah!"

Tidak ingin berlama-lama, Vriska mulai berjalan ke arah kamar mandi setelah itu bersiap-siap dengan seragam sekolahnya.

Cukup lama Vriska bercermin, ia pun mulai keluar dari kamarnya dan menuju meja makan untuk sarapan.

Sudah selesai ia sarapan, Vriska berjalan ke luar dan menatap langit yang masih mendung. Vriska tersenyum dan yakin pasti nanti akan turun hujan.

Sekolah kini sudah ramai akan siswa-siswi yang berlalu lalang. Vriska sudah berada di kelasnya 10 menit yang lalu dengan ponsel yang berada di genggamannya. Entah apa yang di lakukan ya sekarang, ia hanya membuka aplikasi line setelah itu keluar begitulah seterusnya.

Vriska menghembuskan nafas bosan. Mengapa teman barunya kini belum kunjung datang? Sungguh ia bosan sekarang. Vriska pun memutuskan untuk keluar kelas sekedar melihat lapangan yang sedang di pakai futsal oleh kakak kelas

"Bosen ya?"

Vriska menoleh ke pinggir, ia pun mengkerutkan keningnya bingung dengan seseorang yang berada pinggirnya. "Lo bicara sama gue?" Tanya Vriska sekaligus menunjuk diri dia menggunakan telunjuknya.

Fly With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang