Author POV
"Ehh itu si Kezia kenapasi? Kok cabut?"
Tanya Tasya dengan isi spaghetti yang masih penuh di mulutnya.
"Jadi lo gak dengerin dari tadi Tas?" Samber Sofi tiba-tiba menyeruput Milo Ice-nya.
"Kagak, nih." Tasya pun menunjukkan earphone yang ternyata sedari tadi ia pakai dan menunjukkan ekspresi gue-gak-tau-apa-apa nya.
"Yahh pantesan. Dasar Curekk." Kata Sofi.
"Elo kali Curek, Sof. Emang kenapa si?" Tanya Tasya lagi.
"Si Kezia marah gara-gara Bella gak ngasih tau kalo TFIOS itu ada adegan bokepnya" ucap Gita menjelaskan.
"Oalahh.. EH?! YAIYALAH PANTES AJA KEZIA MARAH. BUSET GUE BARU INGET" toa Tasya tiba-tiba sambil duduk tegak dan melepas earphonenya serta mulai bercerita.
"Inget apaa?" Tanya Bella kepo. Sejak tadi Bella memang merasa tidak nyaman. Dia pasti merasa bersalah dengan Kezia karna sudah menjerumuskan sahabatnya sendiri ke dalam hal yang tidak disukai Kezia. Tapi disisi lain, Bella kesal dengan hal itu. Kezia tak pernah mengatakan alasan mengapa ia tak mau ikut nonton film yang ada adegan seperti itu. Toh dia kan sudah remaja, semuanya juga biasa aja pastinya. Kenapa dia lebay sekali? Bella kan hanya ingin bersama-sama dengan keempat sahabatnya. Hanya itu saja. Tapi kenapa Kezia menanggapi terlalu serius dana malah marah?
"Jadi, si Kezia punya penyakit" Tasya mulai bercerita.
"Hahhh?! Penyakit apaaaa?" Tanya Sofi dengan mataanya yang membelalak.
"Diem dulu, berisik banget sih" omel Tasya.
"Ya namanya juga kaget" melas Sofi
"Iyaa, Kezia tuh ada penyakit suka kambuh kalo liat adegan atau tayangan kayak gitu a.k.a bokep. Gatau kenapaa. Katanya tuh tiba-tiba badannya kaku, negang, deg2an, keringet dingin juga, dan disaat saat seperti itu dia harus berusaha nyoba buat meluk orang lain secepet-cepetnya dan sekenceng-kencengnya. Siapapun itu. Gue tau itu waktu gue nontong film bareng dia. Gue nonton film apa yaa lupaa--" cerocos Tasya sambil berpikir.
"Udahlah Tass itu gapenting" serobot Bella cepat-cepat.
"Eh?iyaiyaa. Pokoknya pas kita nonton tiba-tiba ada adegan itu. Ya lo taulahyaa.. Trus tauga? Tiba-tiba ada yang narik rambut gue, trus gue ngikut aja tuhyaakan gara-gara pala gue ketarik. Langsung dah ada yang narik tangan gue terus meluk gue kenceng banget sumpah ampe asma gue hampir kambuh sesek banget." Terang Tasya dengan sangat jelas dan menyesap jus alpukatnya di akhir kalimat.
"Tapi kok Kezia gapernah cerita ke kita?" Tanya Bella.
"Ya lo tolol, buat apaan penyakit dicerita-ceritain. Penyakitnya konyol lagi, 'gabisa nonton adegan jorok a.k.a bokepp' " kata Sofi menerangkan seraya mengangkat sedotannya.
"Yahh berarti semuanya salah gue dong" ucap Bella melunak.
"YAIYALAHHH" jawab Sofi dan Tasya berbarengan
"Ehtapi bukan salah Bella juga loh, dia bener. Dia cuma pengen kita bareng2. Dia kan gatau kalo Kezia kayak gitu."
"IYAJUGASIHYA" toa Sofi san Tasya lagi berbarengan.
"Eh apasih kita bareng-bareng terus ngomongnya?" Ucap Tasya sambil mendelik ke Sofi.
"Jodoh kali kita" balas Sofi sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Dih, geli lo. Jomblo ampe segininya masya Allah" sindir Tasya
"Yaelaaa gitu banget" rajuk Sofi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestie Boy
Dla nastolatkówAiriona Kezia Aristama. Cewek cantik perfect, tomboy, jutek tapi ceria. bingung kan? ketua osis yang pinter, bijaksana, dan berwibawa serta the most wanted girl di sekolahnya. hidup dia tadinya adem ayem dengan nyokap bokap dan 2 abang kembar yang g...