[1 : Kecelakaan]

32 5 4
                                    

Drap... Drap... Drap...

Brak!!!

"URGENT GAIS URGENT," jerit Asuka membungkuk dengan napas terengah-engah usai mendobrak pintu kelasnya yang membuat satu kelas kompak menoleh ke arahnya saling melempar pandangan bingung.

"Napas dulu kali, Asuka!" tegur Jinan yang lagi beresin meja guru.

"Asuka, sini duduk dulu!" panggil Miho, teman sebangkunya.

"Urgent apaan dah, Ka. Gue kira guru, tai lo ah. Edan banget," Hanbin gondok karena keluar dari permainan ketika sedang berlangsung, main apa lagi, ya main moba.

"Iya nih. Asuka sekarang mainnya kaget-kagetin anju, kan gue jadi ikutan kaget. Untung aja hape gue gak gue lempar!" omel Yunhyeong menatap jengkel Asuka yang sudah lebih tenang.

Kaho menanggapi ucapan Yunhyeong barusan dengan menyindir.

"Nonton bokep tu jangan di kelas makanya!" sindir Kaho jengkel tanpa menatap Yunhyeong yang udah melempar pandangan mematikan ke Kaho.

"Mulut lo anjir!" umpat Yunhyeong.

"Udah deh, gak usah ribut, kelas kita tuh udah dicap paling jelek banget sama guru-guru, jangan ditambahin lagi deh!" Nao menegur karena kegiatannya merekap absen terganggu.

"Apalo Nao!" semprot Yunhyeong tidak terima dikatai penyebab kelasnya menjadi terburuk dari yang terburuk secara tersirat.

"Jangan gangguin Nao lo, Yo. Urusan lo sama gue anjir!" sentak Kaho tiba-tiba.

"Urusan lo emang sama gue njing, tapi mulut dia juga kelewatan, ngerti lo?" Yunhyeong tak kalah membentak.

"Yo, udahlah bangsat jangan disambung lagi, inget lo cowok pake celana bukan pake konde," June ikut menengahi sebagai teman sebangku Yunhyeong.

"BOBBY KECELAKAAN BANGSAT MASIH AJA BISA BERANTEM!"

Semuanya langsung hening ketika Asuka meneriakkan pernyataan tentang keadaan teman sekelasnya yang memang dari pagi itu tidak hadir.

"HAH?!"

"DEMI APA, ASUKA?! ASTAGA BOBBY!"

"BOBBY SAWAN. UDAH DIBILANG JANGAN NGEBUT-NGEBUT! DIBILANGIN NGEYEL TUH ANAK."

"LO TAU DARIMANA, ASUKA?" Jinan spontan berdiri, untung saja tidak tersenggol pot bunga, kalau sampai yang ada ntar malah duitnya melayang buat gantiin pot bunga.

"DARI ANAK SMA SOPA!"

"LAH? EMANG KECELAKAANNYA DI SANA? HEBAT BENER SI BOBBY BISA TERKENAL DI SMA HITZ GITU."

"HEH YOYO BANGKE. HITZ-HITZ AJA PIKIRAN LO. PIKIRIN TUH KEADAAN TEMEN LO! GA NGOTAK BANGET SIH!"

"APASIH LO NGAJAK RIBUT MULU?!!"

"KECELAKAAN PAKE WAKTU JAM SEKOLAH LAGI."

"Terus si Bobby sekarang gimana, Asuka?!"

***

Begitu bel pulang berbunyi tanpa aba-aba mereka langsung berhamburan keluar secara tidak sabaran berhubung dua jam pelajaran terakhir mereka free akibat guru sejarah mereka berhalangan dan tak ada guru pengganti, jadi bisa langsung nyosor ke pintu kelas tanpa perlu ngantri dulu buat salam sama guru yang ngajar.

Tapi jangan salah. Mereka seperti itu bukan karena berdesakan ingin melihat keadaan Bobby melainkan karena ingin melakukan tugas mereka seperti yang sudah dikatakan saat rapat darurat berlangsung tadi.

Sebagian membeli buah untuk dibawa ke rumah sakit, sebagiannya lagi langsung menuju rumah sakit. Untung saja duit mereka masing-masing juga banyak bersisa jadi cukuplah untuk dipakai membeli buah dan pastinya tidak perlu harus menggunakan uang kas yang mana harus berdebat panjang dulu dengan bu Negara ips 1--Miholita--yang beginilah yang begitulah.

SINYALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang