Zelfrena

104 67 33
                                    

Cerah matahari tampak bahagia untuk bersinar , cahaya yang sangat nyaman untuk dinikmati kehangatanya.

Pagi ini pagi yang sangat menyebalkan bagi Zelfrena dan Kawanya , karna pasalnya harus mengikuti upacara bendera yang setiap bulan sekali diadakan di SMA Big Flowers .

Segerombolan siswa-siswi langsung berlari menuju kelapangan dan baris dengan menyesuaikan posisi.

Ada juga yang sedang berlari-lari karna terlambat . Dan ada juga yang baru sampai depan gerbang  dan segera masuk.

Zelfrena segera mematikan mesin  montornya dan memparkirkanya asal. Dengan lari agak terengah-engah finally Zelfrena sampe kekelas dan melemparkan tas ranselnya dibangku paling depan dan segera lari menuju kelapangan.

***
Lapangan luas yang di penuhi dengan pohon rindang menjulang tinggi pukul tujuh tepat upacara itu segera di mulai dan siswa pun sudah baris dengan rapi dan disiplin .

Dan petugas PMR pun sudah siap sedia dengan membawa Dragbar di belakang untuk mengantisipasi siapa tau ada yang pingsan atau sakit .

Zelfrena tidak terlalu minat memperhatikan amanat dari Kapsek , bukan  begitu karna dia terlalu banyak bicara entah apa yang dibicarakan ,

Tetapi Zelfrena menanggapinya dengan acuh tak acuh masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri terlalu membosankan katanya .

Zelfrena yang tengah berdiri di lapangan tiba tiba mendadak aneh melihat temennya Dybel dengan raut muka yang agak pucet dengan mata sayunya dan keringat yang sudah berkujuran kemana mana .

"Bel elu nggak papa kan ?" tanya Zelfrena panik. namun tidak ada respon sama sekali dari Dybel .

Dan feelingnya bener, tanpa aba-aba Dybel langsung ambruk tepat di tangan krempeng Zelfrena dan tak sadarkan diri badanya yang sangat lemas dan dingin.

Zelfrena langsung menangkapnya dengan tanganya yang gemetar dan  raut wajah panik finally petugas PMR  langsung gercap membantunya dan membawanya ke UKS .

gercap ~ gerak cepat ~

Dan dari situlah Zelfrena merasa iba kepada petugas PMR , Karna tanpa harus di suruh dia relawan langsung menolongnya .

Zelfrena juga melihat dari sisi kekompakan dan sangat antusias untuk membantu dan menolong.  Itulah yang membuat Alleya mempunyai niatan tertarik untuk mengikut Ekskul PMR.

*Flasback on*
Kebetulan dulu pas Alleya waktu duduk di bangku menengah pertama  nggak ada tuh yang namanya ekstra PMR, Jadi Zelfrena masuk ke SMA favorit tersebut sangatlah bersyukur karna selain banyak ekstra dia juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru.

***
Zelfrena juga sebenarnya sangat kepo gimana sih cara nolongin orang yang pingsan terus kalo ada yang kecelakaan di jalan gimana cara menanganinya ? itu yang sekarang ada di pikiran Alleya .

~ to be continued ~

Annyeong Readers 🤗

Bagaiman cerita selanjutnya , apakah Zelfrena mengabulkan  keinginanya untuk mengikuti ekskul PMR atau sekedar wacana doak . disisi lain juga Zelfrena pengin menjabat sebagai OSIS ? Yuk ikuti teyus cerita selanjutnya👌🏻

Aku tunggu saran sama votenya .
Terimakasih😘

Tiger Boys {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang