Bab 3

323K 7.3K 105
                                    

Mencari informasi mengenai Xian Enterprise tidaklah sulit. Perusahaan yang bergerak di bidang property itu adalah sebuah perusahaan besar dan hampir semua media bahkan majalah bisnis pasti menyinggung berbagai mega proyek yang digawangi Xian Enterprise. Livia pun juga mendapat informasi bahwa kali ini Xian Enterprise sedang membutuhkan kerjasama dengan perusahaan Web Developer yang nantinya akan mengerjakan sebuah sistem Web dinamis untuk salah satu mall terbesar di kota itu. Melihat requirementnya, Livia yakin bahwa perusahaan Web miliknya pasti bisa memenuhi kualifikasi Xian Enterprise.

Sejak lulus dari kuliah S1, Livia berjuang keras untuk bisa membalas jasa Om Sam dan dia bekerja dengan sangat giat. Sebenarnya Om Sam sudah menawarkan Livia untuk memimpin salah satu perusahaan miliknya, akan tetapi Livia mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu membangun Software & Web Developer miliknya sendiri. Ya, memang tidak besar, tapi ‘Query’, nama Software & Web Developer miliknya, bisa bertahan sampai sekarang dan bahkan sudah mempunyai gedung kantornya sendiri.

Tapi kali ini bukan itu masalahnya, sampai detik ini Livia tidak menemukan informasi apapun mengenai Wilson Xian, secuil pun tidak. “OMG.. Bagaimana bisa mendekati seseorang kalau kita sendiri tidak tahu orang itu siapa..” dengus kesal Livia.

“I found it..!!” teriak Rossie seraya masuk ke ruangan Livia dan membawa tumpukan kertas dan beberapa majalah, sepertinya majalah bisnis, lalu menaruhnya di meja tepat di hadapan Livia.

‘Profil Wilson Xian’, ‘Pengusaha Muda Briliant Wilson Xian’, ‘Wawancara Eksklusif Bersama CEO Xian Enterprise’, dan beberapa headline artikel lainnya mengenai Wilson Xian dan perusahaannya. Livia tersenyum lebar melihat semua data yang dibawakan Rossie untuknya. “Thank you, Rossie. Aku nggak tahu gimana jadinya kalau nggak ada kamu.”

Rossie merupakan asisten Livia sejak pertama kali Query didirikan. Yang awalnya hubungan mereka sebatas bos dan asisten, semakin lama mereka bertambah dekat dan kini Rossie sudah menjadi orang kepercayaan dan teman terdekat Livia.

“Aku sudah berusaha semampuku Miss, tapi tidak banyak yang bisa didapat. Sepertinya Wilson Xian memang cowok yang misterius.”

“Yah, I know. Edric pernah mengatakannya padaku.” Dan itu bukan sekedar rumor rupanya, Wilson Xian benar-benar menutup dirinya dari segala pemberitaan media, bahkan foto close up dirinya pun tak ada. Livia mulai tidak yakin akan keputusannya membantu Edric, bahkan dalam pikriannya Livia sudah dipenuhi rasa takut bahwa Wilson Xian jangan-jangan seorang psychopat.

Seperti bisa membaca pikiran Livia, “Miss, sebaiknya batalkan niatmu untuk membantu Mr Edric. Aku rasa ini bukan hal yang baik..” ujarnya ragu-ragu.

“Entahlah, aku juga bingung. Edric sudah seperti saudara kandungku dan aku nggak bisa membiarkan masalah ini berlarut-larut. Jika sampai Om Sam tau, oh, aku nggak bisa membiarkan itu. Sudah cukup kesedihan Om Sam sepeninggal Tante Martha.”

Lima tahun yang lalu Tante Martha meninggal dunia karena kanker yang dideritanya. Kepergian Tante Martha meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi Livia, Edric dan khususnya Om Sam. Edric menjadi uring-uringan, Om Sam tampak semakin murung dan parahnya membuat kesehatan Om Sam semakin lama semakin menurun. Pria itu memaksakan dirinya bekerja siang dan malam, mungkin untuk mengusir sepi sepeninggal istri yang dicintainya, tanpa menghiraukan kesehatannya sendiri. Apalagi semenjak Edric semakin sering mabuk-mabukan dan banyak terlibat masalah, makin membuat Om Sam semakin sedih.

“Edric bilang ini yang terakhir, anggap saja dengan ini aku membayar hutang budiku.” Ujar Livia lirih. Rossie mengangguk dan tersenyum untuk memberikan Livia semangat sambil beranjak pergi membiarkan Livia melanjutkan investigasinya terhadap si misterius Wilson Xian.

Semakin Livia membaca semua artikel mengenai Wilson Xian, semakin penasaran pula Livia dibuatnya. Sungguh aneh, biasanya kebanyakan eksekutif muda seperti Wilson Xian pasti menyukai party, banyak skandal yang meilbatkan artis, ataupun sekedar memamerkan hobby dan barang-barang mewah mereka. Tapi semua itu tidak ditemukan Livia dalam artikel-artikel tersebut. Bahkan dengan headline ‘Wawancara Eksklusif’ tidak memberikan banyak informasi, pembicaraan dalam artikel tersebut hanya seputar proyek yang sedang dikerjakan, kiat-kiat bisnis, dan Future Plan dari Xian Enterprise.

Tempting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang