6

523 39 2
                                    

.
.
.

Di bandara.

Nagi kelihatan tidak ceria seperti biasanya. Senyumannya menjadi sendu dengan sorot mata yang gelap juga helaan nafas yang seringkali terdengar.

"Kuatlah, Nagi-san. Kau hanya pergi untuk mengistirahatkan diri bukan?" tanyamu mencoba menyemangatinya.

Mendengarmu, ia tertawa seperti biasa. "Yes! But―aku rasa... aku akan keluar dari IDOLiSH7." Wajahnya kembali sendu.

"Kalau begitu manager, aku akan per―"

"Nagi!"

Suara yang familiar terdengar di telinganya. Kedua sosok yang tengah berhadapan itu, menoleh, mencari sumber suara. Belum sempat Nagi membuka mulutnya, ingin menyampaikan keterkejutannya.

Dirinya segera dihadiahi pelukan oleh member yang lain―yah, kecuali Iori dan Yamato. Sogo dan Tamaki? Mereka naik mobil yang lain setelah menyelesaikan jadwal mereka, seperti biasanya.

"E-eh? What's wrong?"

"Nagi, akan kubakar pasport milikmu jika kau meninggalkan IDOLiSH7!" Mitsuki berucap.

"Hah... kalau mau pergi secepat ini, bilang-bilang dong," celetuk Iori.

"Kau membuat kami khawatir." Sogo menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Ossan ini sungguh panik, hah..."

"Ousama pudding-ku memang kurang, yah?"

Disaat member lain mengucapkan perkataan kepada Nagi. Riku berdehem pelan, akhirnya dirinya membuka mulut setelah memperhatikan teman-temannya bercengkrama.

"Nagi! Kalau kau pergi, IDOLiSH7 bukanlah IDOLiSH7 lagi! Kau adalah bagian dari kami juga!" serunya dengan polos.

Nagi terdiam lalu berbisik kepadamu, "manager, kau pelakunya yah..."

Kau yang sedari tadi hanya berdiri melihat mereka, langsung pucat pasi. Namun, itu tidak berlangsung lama ketika mendengar ucapan terimakasih dari sosok pirang itu.

Masalah selesai.

Walau, memang Nagi masih tetap akan kembali untuk menenangkan diri. Tetapi, setidaknya dirinya tidak meninggalkan IDOLiSH7. Untuk masalah lagu, bisa dibahas nanti―

Kau tersenyum senang. Hingga... semuanya buyar ketika sang center mendekat dengan senyuman polos.

"Manager!" panggilnya.

"E-eh, iya? Ada apa, Riku-kun?" Kau menjawabnya dengan sedikit terbata-bata.

Dia makin mendekatimu, lagi dan lagi, hingga jarak antara dirimu dan dirinya tinggal beberapa cm lagi. Ia mengambil kesempatan, berbisik pelan―menirukan cara Nagi tadi.

"Terimakasih untuk pengirim surat sakura, aku menyampaikan isi hatiku dan menyelesaikan masalah yang menimpa unitku, hehe!"

Ia tertawa polos, wajahmu memerah. Tanpa sadar, kau mimisan.

"Nanase-san! Apa yang kau lakukan pada manager?!" Iori menginterogasi.

"Eh~?! Aku cuman berbisik doang, kok!" jawab Riku dengan nada yang agak tinggi, sesungguhnya ia benar-benar tidak mengerti dengan keadaan ini. Iori menepuk dahinya, ingin berkata sarkas pada kalian berdua.

Yah, setidaknya akhir cerita musim semi untuk IDOLiSH7 kali ini berakhir dengan bahagia.

...haha, mungkin saja?

.
.
.

Sakura Message ⇢Nanase Riku × Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang