Semua itu juga sudah biasa dimataku.
Tetapi ada sesuatu yang selalu menarik perhatianku....
Sosok berperawakan tinggi dengan sorotan mata yang tajam, serta memiliki model rambut dengan ciri khasnya sendiri.
Siapa lagi kalau bukan .....
***
Flashback
"Eh minta tanda tangan lu dong"
"Lu dengerin gak sih"
"WOY"
Dia manusia atau batu sih, diajak ngomong gak ada jawaban.
"A...aku?"
'Fix nih anak perlu dibawa ke psikiater. Jelas-jelas di koridor ini cuman ada kita berdua. Dasar manusia aneh' batinku.
"BUKAN, gue ngomong sama ibu kantin. YAIYALAH GUE NGOMONG SAMA LU"
"Ya maap, gue gak denger. Ada apa sih?"
"Gue minta tanda tangan lu"
"Buat apa? Kenal aja kagak. Ooo... Atau jangan-jangan lu penggemar rahasia gue ya?"
"Idiihh amit-amit. Ini buat ngelengkapin tugas MOS lah. Boro-boro jadi penggemar rahasia, nama lu aja gue gak tau. Intinya lu mau ngasih gak ?"
"Yaudah sini sini, lumayan kan dapet tanda tangan orang ganteng"
"EW, YAUDAH MAKASIH"
"Eh tunggu tunggu..."
"Lu ngomong sama gue?"
"Yaiyalah terus mau ngomong siapa lagi. Ceritanya balas dendam nih"
"Bodo. Yaudah ada apaan sih?"
"Gue mau minta tanda tangan lu juga"
"Boleh, sini. Atau jangan-jangan..."
"Apa lu mau bilang gue penggemar rahasia lu juga. Ih gak kreatif amat kata-kata orang dipake"
"Lu jadi cowok bawel amat sih. NIH TANDA TANGAN GUE, BYE!!!"
"Eh tunggu dulu. Buru-buru amat"
"APA LAGI SIH!!!"
"Lu gak mau kenalan sama gue? Kenalin gue....."
***
to be continued :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladys
Teen FictionNatasha Gladys Wijaya Seorang gadis cantik yang polos, yang tidak mengerti cinta, pada akhirnya jatuh cinta kepada seorang lelaki yang dia anggap teman, tetapi lelaki tersebut tidak menganggapnya sebagai teman
