01

74 14 0
                                    

Perlu diingatkan, ini teen fiction bukan fan fiction jadi tidak berkaitan dengan kehidupan nyata para cast.

.

.

.

.

Ckiittt..
Mobil itu mendecitkan ban mobilnya sesaat sebelum menabrak pembatas jalan.

"Ayah, ayah ngantuk?",tanya seorang gadis kecil dengan tatapan khawatirnya.

"Nggak kok, Gisel tidur aja ya",jawab lelaki yang dipanggilnya ayah dengan disertai senyum tipis.

"Tapi ayah keliatan capek, kita pulang aja ya yah?",bujuk gadis berkuncir kuda itu.

"Tapi kan ayah udah janji mau ajak kamu jalan-jalan",singgah sang ayah sambil menyetir kembali.

Yang diajak berbicara hanya diam dengan memutar bola matanya jengah. Sang ayah memang selalu begitu.

"Yah, sebenarnya kita mau kemana?",tanya sang gadis kembali.

"Kita mau ke... "





Dorrr...

Ban depan mobil itu pecah membuat oleng & panik dua orang yang berada di dalam mobil tersebut.

"Ayahh!! mobilnya kenapa ?",tanya sang gadis yang rautnya kini telah benar-benar khawatir dan panik.

"Gisel, nak, jangan panik. Ayah mau pinggirin mobil dulu dan ngecek mobilnya sebentar ya.. "

Setelah itu ayahnya berbelok berniat menepi.



Tiinnnn....

Bunyi klakson panjang yang berhasil mengakhiri alam bawah sadar sang gadis .

Kriiiing...


Deg

Pukul 06.00. Ternyata hanyalah jam sialan itu.

"Shit.. ",racaunya seraya mengatur nafas sambil mematikan kembali benda yang telah menamatkan mimpi pagi ini.

"Mimpi itu lagi? ",tanya nya pada diri sendiri.

Gisel sedikit termenung sambil sesekali mengusap air mata. Tiap pagi ia selalu begini. Memimpikan kejadian terakhir bersama sang ayah.

"Gisel,please!!",ujarnya meruntuki diri sendiri.

Ia kembali menangisi takdir sampai matahari benar-benar keluar dari ufuk timur.

----

Pukul 07.00

Now he gotta getcha
Karma is a bitch, yeah🎶

Lagi-lagi gadis itu terbangun karena suara ringtone ponselnya berbunyi.

Ia meraba nakas di pinggir ranjang.

"Jane"

Nama itu berhasil membangunkan Gisel untuk yang kedua kalinya pagi ini.

Ia menggeser tombol hijau.

"Sel, lo kemana? Kok dari tadi belum dateng juga sih?! ",oke, Jane kau salah, Gisel bahkan belum kemana-mana sedari tadi.

"Hah, emang kemana? ",tanya sang penerima telpon sambil memiringkan kepalanya.

"Lo lupa Sel?! ",tanya Jane yang menaikkan nada bicaranya .

"Ini kan hari libur Jane, ngapain ke sekolah si?".

"Siapa yang bilang ke sekolah? Jangan bilang lo lupa beneran?",Gisel yakin lawan bicaranya di telpon itu sudah berwajah merah ber asap.

"Iya-iya, gue baru bangun langsung dimarahin aja".

"Astaga, Gisel lo baru bang..",
Sambungan telpon itu diputus secara sepihak oleh Gisel guna melindungi telinga nya yang mulai panas.

Ia kembali mengingat janji apa yang dia buat hari ini.

Plakk!!

Gisel menepuk dahinya keras saat ia ingat memang benar sekarang ada janji.

bahkan gue sendiri yang saran di mana tempatnya. Batinnya

"Sel ,lo nggak pikun muda kan?",dia bertanya pada diri sendiri, padahal ia sudah tahu jawabannya.

.

.

.

.

Tbc

Masih amatir jadi maapkeun 🙏
Vote jangan lupa💜

JUST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang