1.

145 23 56
                                    


   Olivia Amanda gadis berumur 16 tahun yg duduk di bangku SMA kelas 11 MIPA 2 di salah satu sekolah di kota jakarta.
Gadis berperawakan tinggi dengan tubuh proporsional dan wajah yg cantik serta rambutnya yg panjang.

  Dibalik sempurnanya paras oliv, ia memiliki sifat yg tidak umum, bagaimana tidak? Seorang murid yg tidak mau mengikuti peraturan sekolah, yg datang terlambat dan pulang paling awal, tidur dikelas, bahkan bermasalah dengan guru-guru di sekolahnya. Tak ayal, ia sering disebut bad girl.

   Tak hanya itu sikapnya yg galak,tomboy serta pendiam itu membuat banyak yg tak ingin berurusan dengannya.meskipun ada saja cowok yg berani-beraninya mendekati oliv namun pastinya akan di tolak mentah-mentah oleh olivia, termasuk yg menyukainya adalah cowok most wanted satu sekolah, ia tetap tidak luluh.

*****

    Olivia membuka pintu rumah besar berwarna putih dengan langkah kaki yg lesu,tas berwarna biru muda miliknya ia seret mengikuti langkahnya.
Matanya menatap ke sepatu kets yg ia pakai seolah bosan untuk melihat ke arah lainnya,
Suasana sepi dan dingin terasa di rumah ini.

"non oliv,mau di buatkan susu?" tawar pembantu dirumah tersebut yg sering dipanggil bi asih, oliv melirik ke arah dapur yg terdengar suara kompor yg sedang menyala dan wajan yg ada diatasnya tengah memasak sesuatu.

  "nggak usah bi, bibi masak aja." jawab oliv yg kembali berjalan menuju kamarnya.

   Bi asih menatap sendu olivia yg menaiki tangga menuju kamarnya sesaat setelah ia sadar akan tempe goreng yg ia masak di dapur.

  Olivia menutup pintu kamarnya dan merebahkan diri dikasur, ia memejamkan matanya. AC kamar yg sedari pagi tidak dimatikan menambah suasana dingin di kamar tersebut. Selain warna kamar yg dominan berwarna abu-abu terserbut, tanpa pajangan kenangan apapun, hanya jam dinding,kalender, serta foto dirinya yg cukup besar di sisi kasurnya.

  Tak selang beberapa lama bi asih mengetuk pintu kamar olivia,
"non mau makan di bawah apa mau bibi bawain makanannya ke atas?" tanya bi asih.

"Papa mana?" tanya olivia

"Tuan belum pulang non, mungkin lembur."

Olivia menghela napasnya seakan tanpa bertanya pun ia akan tahu jawabannya.
"bawa ke atas aja bi" jawab olivia yg diangguki oleh bi asih.
Lebih baik ia makan dikamarnya daripada harus merasakan sepi di meja makan tersebut bersama kursi kursi kosong.

*****

  Jam menunjukkan pukul 6:12 WIB tetapi oliv sudah berkutat dengan pakaian seragamnya, itu karena ia tidak tidur semalaman dan memilih berangkat di pagi hari. Seragam ketat serta rok abu abu diatas lutut adalah busana nya di sekolah, tak lupa dengan topi yg sering ia pakai untuk menutupi wajahnya dari paparan sinar matahari.

  "non, mau sarapan dulu?." tanya bi asih ketika olivia turun membawa tas biru muda miliknya.
"nggak bi, saya berangkat." tutur olivia membuka pintu dan menuju garasi untuk membawa serta mobilnya audi putih miliknya.

  Jarak dari rumah olivia ke sekolah tidaklah jauh, hanya melewati  dua perempatan lampu merah. Nasib baiknya jakarta pagi ini tidak terlalu macet sehingga olivia tetap datang tepat waktu ke sekolah.
Ia memarkirkan mobilnya di parkir mobil khusus murid.
Olivia tidak pergi ke kelas tetapi ia pergi keluar gerbang sekolah dengan berjalan kaki menuju warung bubur ayam di dekat sana.

   "Mang, 1 ya." ujar olivia yg duduk santai sambil memainkan ponselnya. iseng, ia membuka aplikasi whatsapp yg jarang sekali ia buka hingga notifikasi sampai ribuan pesan.
Mulai dari grup kelas, hingga pesan private yg dikirim dari teman maupun kakak kelas serta teman-temannya yg berbeda sekolah.

  Olivia memakan bubur ayamnya tanpa perduli di seberang jalan banyaknya murid yg memasuki gerbang sekolah,tak ayal beberapa juga membeli bubur ayam di warung yg sama dengan adanya olivia, mereka menyapa olivia tetapi olivia tidak bergeming sedikit pun.

  Selesai makan, dan ketika jam menunjukkan pukul 06:42 wib. Banyak murid yg memasuki gerbang tergesa-gesa
Sedangkan olivia tersenyum smirk dan berjalan ke arah berlawanan.
Ia pergi ke warjok atau yg di sebut warung pojok. Tempatnya berada di pojok dari deretan sekolahnya dekat dengan jalan keluar masuknya sekolah. Disana olivia tidak sendiri, ia bersama dengan anak sekolah lainnya yg lebih memilih membolos.

"bolos lagi lo.." ujar kakak kelas olivia yg bernama Bimo.

"rokok mulu pegangan lo." sewot olivia yg mencomot permen lolipop rasa strawberry.

"woy oliv!". merasa terpanggil, olivia melihat ke arah kerumunan cowok dari sekolah SMK dekat dengan sekolahnya.
Olivia hanya diam menunggu cowok-cowok tersebut mendatangi nya.

"lo yg namanya olivia?". Tanyanya mendekati olivia.

"iya, kenapa?". Ucap olivia tanpa memandang orang yg sedang bicara dengannya.

"nggak papa sih, gua dateng kesini dengan damai kok". Jawab cowok tersebut membuat olivia menatap cowok tersebut dengan tatapan menyelidik.

"Gua Tara." tambah cowok tersebut yg bernama Tara.

Olivia masih diam tak bergeming.
"Haha, Bim. Jelasin ngapa?!". Ucap Tara kepada Bimo.
Olivia menatap Bimo dengan tatapan bingung.

"Iya, dia temen gua liv". Ucap Bimo enteng sesekali mengeluarkan asap dari mulut dan hidungnya.

"yaudah duduk". Tutur olivia yg diangguki oleh Tara.

"ini kawan gua Wahyu sama Ari." tunjuk Tara yg duduk di sebelah olivia sedangkan wahyu dan Ari duduk di meja lain di dekat Bimo dan teman-temannya.

   Tak selang beberapa lama ada mobil yg berhenti di warjok ketika Olivia tengah asik tertawa dan bercanda dengan Bimo dan Tara.

"Permisi, dek. Mau nanya SMA Pertiwi lewat mana ya?." tanya seorang bapak-bapak berumur 40-an.

Bimo yg menghadap ke jalan pun sedikit terkejut melihat pria tersebut.
"liv,lo jangan nengok ke belakang." ucap Bimo sedikit berbisik.

"lohh bimo? Bukannya sekolah malah disini!". Ucap bapak tersebut.

"eh, Om Deris... Mau ngapain Om ke Sekolahan saya?" tanya Bimo membuat Olivia terkejut dan segera menunduk takut-takut Om Deris mengenalinya.

"Oh, ini om mau daftarin anak om, sekalian liat olivia kayanya dia masih seumuran anak om, siapa tau bisa sekelas." jawab Om Deris membuat mata Olivia membulat.

"Jalan ke SMA Pertiwi lewat mana?" tambah Om Deris lagi.

Kini Tara yg membuka suara.
"Oh,itu om masuk aja lurus terus nanti ada gerbang sekolahan keliatan sebelah kanan."

"Oke, makasih ya. Bimo Om duluan." pamit Om Deris yg pergi dengan mobilnya.

"Bangsat, ngapain juga Om Deris daftarin anaknya disini." keluh Olivia yg kesal.

"lah gua kira Om Deris Bokap lo?" ujar Tara.

"Bukan, dia sahabat bokap gua sama bokapnya Oliv."jawab Bimo

"Mending lo masuk deh liv, nanti kalo lo ketauan sering bolos lo bakal kena amuk bokap lo." suruh Bimo yg tau bagaimana sifat Papa nya Olivia.

"Bangsat emang, lagian siapa si anaknya Om Deris, perasaan udah Kuliah". Ketus Olivia yg bangkit dari kursinya dan pergi ke gerbang sekolah.

*****

Segitu dulu yaaa.
Jangan lupa vote and Comment🌟
Follow juga lohh hehe, biar aku semangat dan buat kalian yg mau follback tinggal dm aku.
Aku orangnya friendly kok.

See you...

BAD [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang