He's back

5.4K 407 19
                                    

Ini chap satunya aku rombak guys, aku lagi males buat yang manis manis, aku mau buat yang pedih nyelekit aja, sebenarnya yang aku up sekarang ini adalah ide utama dari dark rose, dari awal up itu aku pingin buat yang hurt cuman waktu itu mood ku berubah ubah tapi kalo sekarang udah pasti jadi, ini udah fix begini alurnya wkwkwk....

Choi pada nama Taeyong itu nanti akan ada penjelasannya, aku emang sengaja ganti namanya jadi Choi, aku mau ngepasin sama konflik yang akan terkuak.

Maafkan untuk typo yang bertebaran but happy reading!!!!

🌸🌸🌸🌸🌸

Taeyong menatap dengan dingin ruangan yang begitu dibencinya selama ini, ruangan yang kembali mengingatkannya akan sebuah memori yang selama ini berusaha untuk dilupakannya, memori yang mengingatkannya akan kebodohannya di masa lalu, kebodohan yang hampir menghilangkan nyawanya sendiri.

Didalam ruangan inilah dia hampir mengakhiri nyawanya sendiri, bahkan dia masih mengingat dengan sangat jelas seberapa paniknya sang kakak saat melihatnya yang sudah terkapar diatas lantai marmer yang sangat dingin dengan berliter liter darah yang menggenangi tubuh pucatnya, bahkan bekas sayatan atas luka itu pun masih membekas dipergelangan tangannya, bekas luka yang tak akan pernah terhapus oleh waktu.

Selama ini dia selalu berusaha untuk menjauhi semua hal yang berhubungan dengan pria brengsek itu, pria brengsek yang telah menanamkan beribu ribu luka didalam rongga hatinya. Dia meninggalkan kota ini pun karena dia ingin menjauh dari sosok yang dulu begitu dicintainya itu.

Luka dihatinya jauh lebih sakit daripada luka yang pernah digoreskannya pada pergelangan tangannya. Luka didalam hatinya memang tidaklah berwujud namun dapat membuatnya menderita setengah mati, derita yang akan dipikulnya hingga akhir hayatnya.

Saat mengingat kembali masa lalunya, entah kenapa hatinya kembali merasakan rasa sesak yang selama ini berusaha untuk dikuburnya, rasa sesak yang muncul akibat ribuan pengkhianatan yang telah dilakukan matenya sendiri, pengkhianatan yang membuatnya ingin sekali membunuh sosok tampan itu.

Dapat dirasakannya sebuah tangan kekar yang menyentuh dengan lembut bahu putihnya. Dengan perlahan ditolehkannya wajah ayunya kearah Hyung tampannya yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan yang begitu dibencinya selama ini.

Kenapa semua orang selalu menatapnya seperti itu ?

Apakah semenyedihkan itu hidupnya selama ini sehingga mereka selalu menatapnya dengan tatapan yang memperlihatkan seberapa kasihannya diri mereka terhadap nasibnya selama ini.

Dia tahu jika dia bukanlah seorang omega yang paling beruntung didunia ini namun dia merasa muak juga jika terus terusan ditatap seperti itu oleh orang orang yang ada disekitarnya.

Tak cukupkah hanya dia seorang yang selama ini selalu mengasihani nasibnya sendiri, haruskah orang orang itu menatapnya dengan tatapan yang begitu dibencinya selama ini, tatapan mengasihani yang entah kenapa semakin melukai hatinya yang memang telah dipenuhi oleh berbagai macam luka.

"Kenapa menatapku seperti itu hmm... " Bisiknya lirih sembari menangkupkan kedua tangan mungilnya kearah wajah tampan kakak tampannya itu. Diusapnya dengan lembut pipi tirus sang kakak yang telah lama tak disentuhnya.

"Aku hanya tak menyangka jika kau benar benar akan kembali ke kota ini setelah apa yang- "

"Cukup Hyungie! Jangan katakan sesuatu yang nantinya akan kau sesali. " Potong Taeyong lembut seraya mengecup dengan lembut pipi tirus sang kakak tersayang yang saat ini tengah menatapnya dengan pandangan nanarnya.

Dark Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang