I don't give a sh*t

754 59 15
                                    

"Sial.." Donghae bangun kesiangan -dari rencana awal- jadi dia harus menerima resikonya sekarang. Maksudnya menerima fakta bahwa Jungkook sudah duduk manis diatas sofa empuk mahal kesayangannya dengan senyum bodoh di wajahnya..

Mamanya bagaimana sih? Kenapa malah menerima tamu tak diundang ini masuk kedalam rumah?

"Good morning baby.." sebuah bantal duduk tepat menghantam wajah tengil Jungkook, Jungkook yang menerima lemparan hanya terkikik geli melihat wajah kesal pemuda manisnya. Sungguh lucu -hidung yang kembang-kempis, wajah semerah bunga mawar- Jungkook bahkan betah jika harus memandanginya tiap saat.

"Aku lebih tua darimu bocah.. Belajar memanggilku hyung.." Donghae mendekati lemari sepatunya. Mengambil sebuah pantofel dari dalam dan mengenakannya. "Mama Donghae berangkat.." teriaknya setelah menyampirkan jaket beludru di tubuhnya.

"Tidak sarapan sayang?" Kim Heechul -mama Donghae- berlari ke ruang depan dengan serbet dan sebuah sendok nasi di tangan kanannya. "Jungkook juga tidak mau sarapan nak?" Jungkook bangkit dari duduknya, membungkuk pada mama Donghae -calon ibu mertua- lalu menggeleng imut. Membuat mama Lee menggenggam tangannya sendiri gemas. "Kau imut sekali. Jadi menantu mama ya.." Donghae mendelik menatap mamanya garang.

Mamanya sedang berpikir apa sih? "Ayo berangkat bodoh.. Aku bisa terlambat kerja.." Donghae menarik dasi yang Jungkook kenakan, hasil pasangan sang kakak tercinta karena Jungkook tidak bisa memasang dasinya sendiri.

"Jangan kasar padanya Hae sayang." suara pekikan sang mama tak di indahkan, Donghae masih menarik dasi Jungkook bahkan saat anak itu sedang mengenakan sepatu sekolahnya. Lihatlah mereka sekarang. Seperti majikan yang membawa anjingnya berjalan-jalan.

"Sampai jumpa mama Lee." sebelum pintu tertutup, Jungkook sempat mengucapkan salam perpisahannya pada mama Lee.

Heechul hanya bisa menggeleng melihat tingkah anaknya yang manis tapi galak dan kasar itu. "Dia sama sepertimu.." suara sang suami terdengar. Mengagetkan istrinya yang sedang berpikir jauh membayangkan anaknya dan bocah SMA tadi.

"Sialan kau Hangeng Lee, kau mengejutkanku." papa Lee hanya terkekeh menanggapi gerutuan mama Lee.

"Benar-benar mirip, sepertinya Donghae mengambil 85% dari sifatmu." mama Lee hendak memukul kepala papa Lee dengan sendok nasinya, tapi papa Lee malah sudah kabur dari samping mama Lee.

"Menyebalkan. Aku 'kan tidak segalak itu."

*
*
*

"Ini helmnya Hae.." Donghae menerima helm yang Jungkook berikan dengan wajah menekuk dan bibir tipis mengerucut.

"You've called me without honorific huh? Stupid bastard.." Kekehan terlontar keluat dari kedua belah bibir Jungkook, Donghae dalam mode ngambek seperti sekarang ini sangat menggemaskan.

Memakai helmnya, menyalakan mesin motor kesayangannya, Jungkook menunggu Donghaenya untuk menaiki boncengan motornya. "I don't need any honorifics just to call my boyfriend, don't I?" Donghae yang sudah duduk dibelakang memukul sangat kencang punggung Jungkook. Heii.. Siapa yang pacarnya? Siapa?

"You little brat!!"

"I don't give a sh*t hyung. I love u.."

"Shut the f*ck up..." terkekeh lagi lalu perlahan melajukan kendaraannya. Yah.. Pagi-pagi Jungkook akan segera menjadi normal lagi setelah ia mendapati Donghae yang mengisi bangku kosong dibelakangnya setiap pagi..

Every single day..

"Menurutmu, apakah kisah Romeo dan Juliet itu romantis?" Donghae merapatkan tubuhnya pada Jungkook, yang Donghae tidak suka saat sedang berboncengan dengan Jungkook itu ya ini. Jungkook akan selalu mengajaknya bicara meski Donghae susah mendengar suaranya -dan itu mewajibkan Donghae untuk merapatkan tubuhnya pada tubuh Jungkook- karena helm yang menutup telinganya dan angin yang seakan menyapu tiap kata yang dikeluarkan oleh Jungkook.

MINE!!! (KookHae) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang