•chap 6

1.3K 83 0
                                    

Happy reading..

Daffa memegang kedua bahu Varrel dengan erat, lalu menatap kedua matanya

"Rel, gue tau apa yang lo pikirin, lo mikirin Athaya kan?"

Varrel tak membalasnya

"Menurut gue lo keterlaluan rel, mau gimana pun Athaya itu cewe, bener apa yang diomongin Genta. Apalagi dia gapunya masalah apa-apa sama kita, gue rasa kita gapunya hak untuk nge bully dia terus" ucap Daffa panjang lebar berharap agar Varrel bisa mengerti

Prok.. prok.. prok

"Buseet.. Tumben lo bisa bijak Daf , kesambet mario teguh lu?" Celetuk Ryan

Sedetik kemudiam sebuah jitakan datang menghampiri kepala Ryan

"Bacot lu" ucap Daffa singkat padat ,dan jelas

Varrel daritadi tak menanggapi kelakuan dua sahabat tolol nya itu, ia hanya memandangi pemandangan dari atas rooftop

"Lo bener Daf" ucap Varrel tiba-tiba membuat dua manusia itu menengok ke arahnya

"Gue keterlaluan kayanya, dia ga salah apa-apa, tapi kita malah jadiin dia sebagai pelampiasan buat kebahagian diri kita sendiri" lanjut Varrel sambil menghela nafas

"Terus lo sekarang bakal ngapain? Minta maaf? Kayanya kata 'maaf' ga cukup deh buat nebus kesalahan kita" ujar Daffa

"Tenang, gue udah buat rencana buat itu" balasnya sambil memasang senyum yang tak dapat diartikan

•••

Seorang cowok sedang memerhatikan gadis yang sedang menangis di bangku taman belakang itu

Ia berniat menghampiri gadis itu, namun...

Seorang cowok bertubuh jangkung nan tampan lebih dulu menghampiri gadis tersebut. Akhirnya ia memilih untuk mengurungkan niatnya dan memilih untuk memerhatikannya saja.

"Hai" sapa cowok itu kepada gadis disampingnya

Ya, gadis itu adalah Athaya

Gadis itu mendongkakkan kepala nya lalu bisa dilihat jika ia memasang wajah kaget

"Genta?" Tanyanya

"Lo kenapa? Varrel lagi?"

Gadis itu memilih diam dan tak menjawab pertanyaan dari Genta

"Gue bingung hati lo tuh terbuat dari apasih? Udah diperlakuin kaya gini masih diem aja. Inget At, air mata suci lo gaboleh turun cuma karna cowo brengsek kaya dia" ujar Genta berusaha menasihati Athaya

"Gue udah berusaha berubah Gen, tapi dianya tetep kaya gitu, gue capek" balasnya sambil meyeka air matanya

Seditik kemudian Genta memeluk gadis di sebelahnya itu

"Lo boleh nangis sepuasnya di pundak gue At, jangan dipendem sendirian" ucapnya

"Ma__makasih" balas Athaya sesegukkan

Dan, tanpa mereka sadari cowok yang sedang memerhatikan mereka tampak kesal melihat kejadian tersebut, ia lalu memilih untuk meninggalkan tempat itu

•••

"Kenapa muka lu suntuk banget dah Rel" celetuk Ryan saat melihat temannya itu baru saja datang ke kelas

"Gapapa" balasnya singkat lalu memilih untuk memainkan handphone nya

'tunggu-tunggu ,ko gue kesel sih ngeliat mereka berdua, masa iya gue___' ucap batin Verrel

Verrel terdiam sejenak lalu ia menggeleng-geleng kan kepalanya berusaha menepis apa yang ada di pikirannya sekarang

"Kenapa lo?" Tanya Daffa keheranan melihat kelakuan sahabatnya itu

"Ga" balasnya singkat

"Itutuh karma ga ngewaro kita tadi, jadi kaya yang kesambet kan lo" ujar Ryan yang disusul oleh jitakan Verrel kepadanya

•••

Athaya memasuki kelasnya dengan wajah gembira karna tadi ia sudah sempat dihibur oleh Genta

Setidaknya mood nya kembali membaik sekarang

"Hai Athaya Quine Syalendraa" sapa gadis di samping nya. Ya, siapa lagi kalau bukan Alena

"Lo kemana aja dah At, lo diem di perpus sampe jam istirahat abis? Gile gile kalo gue sih mending ngisi perut"

"Dih, emangnya elo, liat buku udah kaya liat kecoa aja, kabur mulu"

Alena hanya membalas dengan cengiran khas nya

"Btw, lo masih jutek ke yang lain?" Tanya Athaya

"Iyalah jelas, cuma ke lo doang gila gue keluar"

Mereka pun tertawa bersama, sampai tak sadar jika bel masuk kelas sudah berbunyi

.....

Kira-kira Varrel nge rencanain apa hayo?

Makanya baca terus okeyy

See you..

Nerd Girl vs TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang