part 7

0 0 0
                                    

Keesokan harinya Nala berangkat sekolah dngan biasa yaitu berjalan kaki.Ia hanya melamun membayangkan perkataan Elsa kemarin dirumahnya.

Tin tinnn",suara klakson mobil milik Rendi. Entah mengapa belakangan ini Rendi mengendarai mobil bukan sepeda motor CBR miliknya.

Sontak Nala pun langsung menoleh.

Rendi pun berhenti di tempat Nala berdiri.

Sambil membuka kaca mobil"knapa kmu berangkat dulu Nal.Aku baru aja dari rumamu."

Nala hanya cuek dan berlalu tanpa menjawab kalimat yang di lontarkan pria trsebut.

Rendi memutuskan keluar menghampiri Nala dan memegang lengannya.

"Nal kenapa sih kmu kayak gini sekarang?apa aku ada salah?" tanya Rendi yang si lihat oleh pejalan kaki lainnya

Nala hanya tertunduk dia bisa apa lagi coba jika sudah di ancam oleh Elsa walaupun ia tidak mencintai Rendi namun tetap saja Elsa menyalahkannya.

"Jauhi aku mulai sekarang ren." jawab Nala dengan kepala tertunduk.

"Kenapa??"
"Aku tidak nyaman dengan kehadiranmu di hidupku."
"Tapi Nal aku mencintai mu."

Sontak Nala pun kaget dengan perkataan Rendi baru 2 bulan mereka saling kenal dia sudah menaruh hati ke Nala.

Dan seperti biasa tina sahabat Nala selalu saja mengganggu momen² Nala dan Rendi.

"Nal kmu mau bareng aku nggak udah siang nih keburu masuk." Tina yang menghampiri Nala yang sedang berdiri di pinggir jalan dengan Rendi.

Tanpa berpikir panjang Nala pun meng iya i tawaran sahabatnya tersebut.

Nala dan Tina pun berlalu meninggalkan Rendi yang kaget dengan kata² Nala yang menyebutnya pengganggu.

Rendi dengan hati terluka mengendarai mobilnya menuju sekolah.Pikiranya sekarang kacau pagi yang seharusnya cerah kini menjadi redup dan musnah.Cintanya tidak di jawab oleh gadis pujaannya. Memang sakit iya kalok kita mencintai seseorang tapi kita gapernah di anggep.

Rendi tidak fokus saat mengendarai mobilnya kecepatannya tinggi ia hanya ingat perkataan Nala yang menyebutnya pengganggu.

Tiba²rem blong dan Rendi menabrak mobil dari lawan arah mobilnya depan hancur parah karena hantaman nya cukup keras.Membuat semua orang di sana langsung menolongnya.
Sedangkan keadaan Rendi kepalanya berdarah terbentur setir mobil.

Salah satu penolong di sana mngambil hp miliknya dan menghubungi salah satu keluarganya di sana ada nama yang khusus yaitu "mymine".Ia pun langsung menghubungi nomor tersebut dan terhubung ke hp Nala.

Nala yang berada di dalam kelas sedang membaca buku dan ia melihat hpnya berdering tanda telfon masuk ternyata itu dari Rendi. Nala masih berfikir mau di angkat atau tidak.Nala pun mengangkatnya mungkin itu penting " memang ".

" halo apa ren?"
"Halo,orang yang memiliki ponsel ini kecelakaan."

Nala pu kaget dengan hal itu.

"Apa yang benar saja ini siapa."
"Saya yang menolongnya."

"Rendi mana?"
"Yang terpenting segerala keruma sakit medika saya akan menunggumu di sana."

"Baiklah."

***

Nala tak berfikir panjang ia langsung izin kekantor guru untuk pulang.Ia beralasan ada urusan mendadak dan di izinkan olh bu reni.

Nala pun pergi menaiki angkutan umum dan langsung ke ruma sakit.

Sesampainya di rumah sakit Nala bertanya ke seorang wanita di lobi

"Mbak di sini ada pasien yang namanya Rendi ia kecelakaan dan baru saja di bawah ke sini?"

"Iya,mbk ia sekarang ada di ruangan nomer 132 di lantai 3."

"Makasih mbak."

Nala pun bergegas ke ruang an di mana Rendi di rawat.

Entah mengapa semenjak Rendi mengutarakan perasaanya Nala merasakan sesuatu di hatinya yang telah lama ia tutup karena salah satu pria menyakitinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang