Memulai
“Because it's darkness at dawn right before the sun rises”
Jeon Jungkook, datang dengan nampan yang berisikan nasi, telur gulung, juga kimchi, duduk disamping Taehyung yang sudah terlebih dahulu menikmati santapannya dengan lahap, disampingnya ada Jimin dan dihadapannya Namjoon yang masih membaca buku walaupun sedang makan. Dasar kutu buku. "Berhenti membaca, Tuan Einstein. Fokuslah pada makananmu." Namjoon mendelik, tapi tak bersuara. Kemudian kembali fokus pada bacaannya, masih ada hal yang harus dipastikan olehnya. "Terima kasih atas perhatiannya, Tuan Multitalenta, aku akan mendengarkan nasihat mu dengan sangat teramat baik."
Kemudian hening, sibuk dengan urusan masing-masing, makan. Namun setelah selesainya Namjoon, ia tak kunjung beranjak dari tempat duduknya. Masih dalam posisi semula, membaca dengan menyangga dagunya menggunakan tangan kiri, tangan kanan untuk membalikkan halaman buku. Dan jujur saja, dia begitu nampak begitu pintar, menurut Jungkook yang mengamatinya dari tempat duduknya. Taehyung dan Jimin sudah beranjak dari tadi, selesainya makan mereka berencana mengunjungi taman belakang gereja.
"Kim," Namjoon menatap Jungkook namun masih diam,"yang ingin kau katakan kemarin, apa? Maksudku, aku tak terlalu mengerti."
"Oh, itu? Lupakan saja." Dia kembali menatap fokus bukunya walaupun pada dasarnya pikirannya melayang kembali pada kejadian kemarin. Saat ia mulai menceritakan hal gila yang berujung pada hukumannya membaca sebuah buku;walau ia suka membaca, ia bertaruh lebih baik ia tak membaca buku itu. Dan yang lebih parah lagi, ia membaca buku tadi didalam ruangan sempit, tanpa ventilasi maupun jendela, hanya sebuah ruangan dengan ukuran tiga kali tiga meter, berdinding putih gading, sebuah salip besar menggantung, sebuah meja kecil dengan patung Yesus yang begitu suci, juga sebuah lampu yang terletak pada tengah-tengah platform.
"Kenapa? Kau bilang itu adalah hal yang begitu menarik, aku menunggumu hingga malam, namun kau tak datang, memangnya kau tidur dimana tadi malam?"
"Aku tidak tidur, aku terlalu sibuk membaca buku." Kemudian ia beranjak pergi, meninggalkan Jungkook yang masih dibelenggu rasa penasaran. Ia hanya tak ingin mengingat kembali kejadian tadi malam, saat ia mulai lelah membaca kemudian ia mulai menutup matanya perlahan, mimpi mengenai seseorang yang dewasa datang padanya, wajah yang tak terlihat, kemudian berkata, "jamais vu" begitu katanya terus menerus hingga di dalam mimpinya berubah menjadi masa ke peradapan pertengahan hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMAIS VU
FanfictionIni hanyalah sebuah kisah antar remaja, saling terkait, saling terikat, dan saling terbelenggu. Tak ada yang menarik namun ada yang membedakan, bagaimana jika salah seorang diantaranya ialah seorang yang tak bernyawa?