I'm Tired

8.1K 272 70
                                    

Maddi terbangun dari tidur lelapnya dia melirik jam yang berada didekat pintu yang menunjukan pukul 7 malam. Ia pun segera bergegas ke kamar mandi untuk mandi kemudian makan.
Setelah selesai mandi harum chocolate memenuhi kamarnya bersama Alex.

"Stop Maddi jangan pernah mikirin cowo brengsek itu" ucap Maddi sambil menepuk-nepuk wajahnya untuk membuatnya sadar.

Ia pun segera turun kebawah untuk memasak. Iya memang dia suka sekali dengan masak, makanya dia tidak pernah menyuruh pembantu dirumahnya untuk memasak makanan.
Ia pun hanya memasak steak, kemudian dia makan steaknya dimeja makan sambil berkutat dengan kelanjutan hubungannya dengan Alex nantinya.

Setelah selesai makan ia pun pergi ke ruang TV sambil membawa ice cream di tangannya, ia pun menonton acara barbie. Jam menunjukan pukul 9 malam dan ia mendengar ada suara yang membuka pintu, ia pun melihat kearah pintu dan betapa terkejutnya ia melihat Alex membawa Jane kerumahnya.

"Kamu kenapa bawa dia kesini Axel? Emang dia gapunya tempat tinggal?" Kata Maddi sambil menatap Alex dengan tatapan minta penjelasan.

"Dia mulai sekarang tinggal disini, lo pindah kamar. Jangan lo tidur di kamar itu lagi, karena kamar itu bakal jadi kamar gue sama Jane." Ucap Alex sambil menatap Maddi dengan dingin.

"Kenapa kamu bawa kesini Alex? Gimana kalau orang tua kita tau?" Ucap Maddi cemas karena takut orang tuanya mengetahui rumah tangganya yang begini, ia tidak peduli soal Jane yang tinggal dirumahnya. Menurutnya itu hanya membuat lelah dirinya saja. Yakin tidak peduli? Ia meringis karena harinya masih saja memikirkan lelaki brengsek itu.

"Tenang aja orang tua kita gabakal tau asal mulut lo dijaga. Gue emang nyuruh dia tinggal disini karena gue gamau jauh-jauh dari dia. Ngerti lo? Mending sekarang lu pindah-pindahin deh barang lo" ucap Alex kepada Maddi sambil mencium kening Jane.

***
Semenjak Maddi pindah kamar, dia lebih sering pergi ke boutique karena memang dia hobby menggambar baju pengantin, bisa dikatakan dia adalah designer.

Ia pergi pagi sekali sebelum Jane dan Axel bangun, dan pulang larut malam sesudah Axel dan Jane tertidur. Dirinya tidak kuat untuk melihat kemesraan mereka.

Dan sekarang ia lagi sibuk-sibuknya mengurusi gown pernikahan clientnya.
Saat sedang berkutat dengan desain-desainnya datanglah seorang pria menghampiri Maddi.

"Ehem" ucap pria itu. Maddi yang mendengar pun langsung mendongak dan betapa kagetnya ia melihat seorang pria dengan tubuh atletis, rahang yang tegas, bibir yang tipis didepan wajahnya.

"Iya ada apa?" Ucap Maddi sambil menatap pria itu

"Bisa kamu buatkan aku 1 ball gown? Aku membutuhkannya 1 bulan lagi" ucap pria yang seperti malaikat ini

"Sebelumnya kamu siapa ya? Udah buat janji sama saya?" Ucap Maddi kebingungan karena dia tidak ada job seperti itu.

"Saya Sean Andreas, CEO Andreas
Company. " ucap Sean dengan angkuh.

"Sombong sekali lelaki ini, belum tahu saja aku kekayaannya masih jauh di bawahku" ucap Maddi kesal.

"Baiklah, bolehkah saya bertanya? Ball gownnya buat siapa ya? Apa anda membawa wanitanya? " tanya Maddi penasaran apakah lelaki ini sudah mau menikah atau belum.

"Ball gownnya buat kakak saya, dia tidak bisa hadir karena berada di German. Jadi dia meminta saya untuk mengurus gownnya. Dan saya mendengar dari rekan-rekan saya kamu karya kamu sangat bagus" Ucap Sean dengan datar.

"Baiklah,ini rancangan saya yang baru saya buat. Jika anda tidak suka saya bisa membuatkan yang baru" ucap Maddi sambil mengambil albumnya dan memperlihatkan ke Axel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage with BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang