Hal yang paling Taeyong suka saat sekolah adalah, pulang.
Iya, pulang.
Pulang bareng Jaehyun.
"Udah belum tuan putri naiknya? Awas pegangan," ujar Jaehyun- matanya melirik ke kaca spion, melihat kekasihnya sulit menaiki motor ninjanya tersebut. Jaehyun tertawa kecil, hal yang menggemaskan ini tidak boleh Jaehyun lewatkan.
Taeyong memegang baju Jaehyun, sudah siap.
"Pegangan."
"Iyaaaaaaaaa,"
Saat motor sudah keluar dari sekolah, taeyong mulai memeluk jaehyun erat. Sangat erat.
Jaehyun membuka kaca helmnya, "Princess?" panggilnya pada taeyong.
"Ya?"
"Mau kerumah ga?"
Taeyong sedikit maju, tidak mendengar apa yang Jaehyun ucapkan barusan, "apaaaa? aku gak denger,"
Jaehyun membenarkan kaca spion, melirik kekasih cantiknya yang juga menatapnya. "Mau ke rumah ga?"
"Emangnya gaada siapa siapa?"
"Ada danial."
🏩
"Tante!"
Wajah taeyong tersipu saat danial memanggilnya tante.
"Misi dong danial, aku mau duduk disebelah—"
Danial menggeleng gelengkan kepalanya, "nda boyeh! k-kata bunda nda boyeh deket dekeeet!" tangan danial menepis tangan jaehyun yang berada di paha taeyong.
Taeyong tertawa keras, "rasain, denger tuh." ia menjulurkan lidah pada jaehyun yang juga menatap datar kekasihnya.
Sampai akhirnya,
dug!
"Huweeee,"
Sontak dua sejoli tersebut menghentikan aktifitasnya dan tanpa aba aba taeyong dan jaehyun menghampiri danial yang kini sedang mengelus elus kepalanya— kejedot.
Taeyong langsung memeluk danial lalu membawanya ke atas sofa, mengelus elus kepalanya dan sesekali mengecup. "Jagoan, gaboleh nangis terus ya.."
Danial mulai menghentikan tangisannya perlahan. Jaehyun pergi ke dapur mengambil segelas air putih untuk danial.
"Tante! d-danial takut cekayi.. cakit hiks,"
Pemuda berumur 17 tahun ini langsung memeluk danial erat. "Aku disini, kamu gausah takut lagi ya danial? Mau dengerin aku cerita gak?"
Danial melepaskan pelukan taeyong, lalu merubah posisinya menjadi tidur. "Dah, ayoo celitaa! celitain tante sama kak jae aja!"
"Eh?"
Mata danial menjadi berkaca kaca melihat raut wajah taeyong yang— bingung, antara mau diceritakan atau tidak.
"Tapi dan—"
"Ceritain aja sayang, liat tuh danial udah mau nangis lagi." Suara gelas yang diletakkan di meja dan suara husky milik kekasihnya yang sukses membuat taeyong sedikit terkejut.
Taeyong menunduk, "tapi malu.."
"Oke," jaehyun tidur di sofa—sebelah danial lalu menatap dua anak kecil yang juga sedang menatapnya, "aku yang cerita."
Danial tersenyum cerah, taeyong juga— tapi pipinya menjadi merah merona.
"Dulu ketemu sama kakak ini, orang orang bilangnya takut- muka kak taeyong serem. Galak. Tapi aku gatakut sama sekali lho danial,"
Jaehyun melirik taeyong yang mulai menutup wajahnya dengan tangan, laki laki berlesung ini tersenyum. "Terus, sampe kak taeyong marahin aku soalnya aku suka godain dia."
"Eh? tante nangic?"
Menyadari sedari tadi taeyong menutup wajahnya, ia langsung menatap danial kaget, sukses membuat danial tertawa keras.
"Aku pacaran sama kak taeyong ini juga garagara aku kodein di chat,"
"Eh kamu gaboleh ceritain yang jadiannya ke danial ih!"
"The moon tonight is beautiful isn't it?"
Tertawalah pemuda manis ini, "aku malah jawab, 'i dont know and i dont care,' ya kan? ahahaha,"
Jaehyun beranjak duduk lalu mencubit pipi taeyong. "Terus aku suruh search eh kamu pas udah googling langsung nelpon aku marah marah, gemes."
"Nyebelin sih!"
"Lucu kok, kayak gini marahnya. 'ih kamu mah, sebel! tau ah! i love you too pokoknya titik! awas ya pake koma!' alhamdulillah masih hapal marahnya," jaehyun meniru suara taeyong saat marah marah di telpon. "Terus ya danial— eh tidur?"
Menyadari hal itu, keduanya langsung terdiam. Tapi setelah itu, jaehyun membawa danial ke kamar bunda.
"Pengen makan,"
"Aku juga," Jaehyun melirik taeyong, "makan kamu."
"IH! SANA AH!"
Kedua tangan taeyong dilipat ke dada, membuang wajahnya.
"Bercanda sayang,"
"Nyebelin!"
Jaehyun tertawa, lalu mencium tangan pemuda lucu ini dengan lembut. "I love you more."
© 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
strawberry • jaeyong
Novela Juvenil"The moon tonight is beautiful isn't it?" -jaehyun, 2019.