"Dasar cewek miskin pembawa sial"
"Pelakor lu"
"Bisanya nangis doang,pura2 polos lagi"
"Gak tau malu"
"Dibaikin malah nglunjak,lo kira elo siapa?"
Teriakan nyaring terdengar dari arah kantin.Tiga orang perempuan itu sedang membully seorang gadis yang sedang terduduk dilantai dengan pakaian yang basah kuyub.Gadis itu tak bisa berbuat apapun.Dia hanya diam,melawan pun dia pasti kalah.Karena pastilah tidak ada yang mau membantunya bahkan hanya satu orang teman pun dia tak punya.Dia sendiri.
"Jangan diem aja,lo punya mulut kan?" Salah satu pembully itu kembali berteriak kencang didepan wajahnya sambil menjambak rambutnya yang kusut. Seorang gadis cantik rambut sebahu,mata yang indah dan juga stylelis itu terus saja menyiksanya.Dialah biang dari pembulian ini.Dia Shena Anjani.
Anak dari pemilik yayasa sekolah ini yaitu SMA Ibu Pertiwi sekaligus primadona sekolah ini.Cantik satu kata untuk Shena.Berprestasi tentu saja dia sangat cerdas dan slalu membanggakan nama sekolah.Bahkan Shena juga menjadi selegram dan membintangi beberapa iklan dan juga majalah.Namun sayang,dari gosip yang didengar orangtuanya slalu memanjakannya sehingga menjadikan gadis itu minus akhlak.Shena sering membully orang sampai orang tersebut memilih pindah sekolah.Gadis itu sombong.Dia merasa memiliki segalanya.Dia slalu mendapatkan apa yang dia inginkan dan orangtuanya pasti dengan senang hati memberinya karena Shena adalah anak tunggal.
Entah apa yang membuatnya benci kepadanya.Shena terlihat sangat membenci gadis kusut itu.Shena slalu mencari kesalahan gadis kusut itu.Padahal Shena dan gadis kusut itu dulu teman baik.Mereka berteman sejak kecil.Mereka bahkan berbagi segalanya dulu.Namun entah apa sebabnya persahabatan mereka menjadi seperti ini.Menjadi dua orang yang tak saling mengenal dan bermusuhan.
"A-aku.." gadis kusut bernama Hara itu masih menangis,ia tak mampu berbicara.
"Jawab gue Hara!!lo dari tadi diem mulu!gak punya mulut lo!" Shena berteriak sambil menahan amarahnya.
"A-aku gak tahu Shena,Ashel yang deketin aku.." jawaban Hara dengan lantang semakin membuat Shena marah.
"Apa lo bilang?Ashel yang deketin elo?" ucapnya masih menahan amarah yang ditahannya.
"Lo pikir lo siapa?" teman Shena yang bernama Arimbi ikut menyahut.Sedangkan teman2 lainnya hanya ikut menonton sambil sesekali mencibir.
Gilak berani banget tuh si Hara
Anjir udah tau Ashel sama Shena itu couple goals kita,kok pede amat tuh bocah mau nikung
Pelakor mana punya malu
Urat malunya udah putus tuh bocah
Itu muka polos tapi ternyata busuq
"Pede amat sih" ucap Vivi salah satu teman Shena yang berambut pendek mencibir sambil bersedekap.
"Sok kecakepan lo,mana mau Ashel ndeketin elo.Gue peringatin ya,elo jangan lagi deketin Ashel apalagi ngadu yang enggak2 sama dia.Elo itu cuma sampah gak guna disini,jadi tau diri lo"
"Tapi aku enggak bohong,dia sendiri yang bilang suka sama aku.Shena dia itu enggak sayang sama kamu,dia cuma manfaatin kamu hiks hiks Shena percaya sama aku hiks hiks" Hara mengatakan sambil menangis sesengukan."Dan elo pikir gue percaya gitu" Shena berbicara sambil sambil mengkerutkan dahinya.
"Aku mohon kali ini aja percaya sama aku hiks hiks"
"Gue?percaya?sama elo?mimpi!!" telunjuknya mengarah Hara lalu mendorongnya hingga terjungkal.
"Shena kamu kenapa sih berubah,dulu kita sahabat kita slalu bareng hiks hiks bahkan kamu bilang mau berbagi segalanya sama aku tapi kenapa kamu jahat hiks kamu ninggalin aku" Hara masih saja menangis.
"Elo itu naif Hara,sampai kapan sikap naif elo itu lo pertahanin.Gue gak pernah punya sahabat kayak elo.Dari dulu setiap gue deket sama elo semua hal yang gue punya slalu elo ambil dan elo dengan percaya dirinya ngaku sahabat gue?Lo ingat waktu gue ultah ke 14 tahun?Waktu itu gue ngadain pesta,gue berbagi segalanya buat elo,mama papa temen2 gue bahkan kado2 yang gue dapat gue bagi buat elo.Hingga pada akhirnya waktu itu elo enggak sengaja jatuh dari tangga karena rebutan baju yang dibeli in mama buat gue.Mereka nyalahin gue,mereka ngira gue yang dorong elo sampai pada akhirnya mama papa dan temen2 gue lebih perhatian sama elo.Waktu itu gue kira mereka cuma kasihan sama elo yang yatim piatu tapi makin lama elo
makin menjadi.Dengan segala kepolosan elo itu mereka melupakan gue dan lebih mengutamakan elo.Sejak saat itu semuanya berubah" Shena menghela nafas dan menghapus air matanya yang entah sejak kapan jatuh dari pelupuk matanya kemudian memasang wajah angkuhnya kembali."Dan gue harap elo enggak akan ngambil lagi apa yang gue punya termasuk Ashel,inget itu bitch!!" Shena mengatakan itu dengan pelan tapi penuh dengan tekanan.Semua yang menonton hanya diam sesekali mencibir tentang Hara yang merebut milik Shena,ada juga yang nencibir Shena terlalu baperan.Namun hal itu tidak dipedulikan Shena.
"Cabut guys" Shena mengajak teman-temannya pergi dari kantin.
"Dan elo semua bubar" Arimbi membubarkan keramaian dan meninggalkan Hara seorang diri dengan keadaan yang mengenaskan.
Salam untuk Shena?
Jangan lupa vote dan komen!
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE SMILE
Novela Juvenil"Aku adalah tokoh utama atau tokoh antagonis?entahlah,akupun juga tak tahu"