Tantangan (3): perubahan Suasana

16 2 0
                                    

Ahh..,,
Mataku masih terasa berat untuk terbuka. Sepertinya ini akibat aktivitas malamku yang kelewatan akhir-akhir ini.

Seperti dipagi biasanya aku bangun, merasakan keajaiban dipagi hari lalu pergi kesekolah. Tapi untuk kali ini aku tidak terlambat. Tentu bagiku sudah cukup merasakan hukuman waktu itu.

Tak banyak yang aku lakukan di sekolah. Hanya kegiatan kecil untuk hidupku yang sedikit membosankan. Hahh, kali ini rasanya sangat suram. Mungkin aku harus mengganti suasana baru hari ini.

Aku yang duduk di kelas saat itu merasa ada suara yang mulai meredam, suara ribut itu bahkan tidak lagi jelas terdengar. Apakah aku kehilangan indra pendengaran atau mungkin rasa bosan ini telah membungkusku dengan rapi.

Seketika, buku dan pensil di depan mataku menjadi pelampiasan rasa bosan.
Apa yang terlihat di papan tulis pun tak aku hiraukan. Entah ada apa tapi aku tidak berkeinginan menatap ke papan tulis.
Sesekali ku tanyakan kepada temanku tentang  pelajaran yang diterangkan. Tapi aku malah tidak mengerti dan memilih untuk bertanya nanti ketika aku mampu berfikir jernih.

Aku kembali menatap buku dan pensil yang aku pegang. Dalam hati berseteru mau aku apakan buku ini. padahal aku sedang tidak ingin menulis. Seketika rasa bosan ini jadi 3 kali lebih kuat membungkusku. Kututup buku itu dan menaruhnya bersama dengan pensil di bawah laci mejaku. Kini mejaku kosong.
Tak ada lagi yang menghalangi pandangan mataku. Seolah-olah hanya ada diriku dan meja itu.

Hahh, rasa bosan ini kembali mengembangkan diri. Kali ini terasa seperti 5 kali lebih kuat. Tubuhku tiba-tiba menunduk. Seakan-akan gravitasi menarikku.
Pandanganku juga mulai melemah. Entah bagaimana tapi rasanya aku bisa terlelap di tengah keributan ini.

Lalu saat ku biarkan rasa bosan ini membungkusku 10 kali lebih kuat. Dunia menghitam, bahkan aku tak tau berapa menit dan kejadian apa saja yang telah aku lewati.

Saat aku terbangun, rasa bosan itu menghilang. Tak ada lagi yang membungkusku. Tapi setiap perbuatan harus ada pertanggung jawaban.
Dan aku harus bertanggung jawab.

Karena aku tertidur di kelas aku harus menjalani hukumanku. Ahh, sepertinya keinginanku terkabul. Aku yang ingin mengubah suasana pun berhasil. Rasa bosan yang membungkusku digantikan dengan rasa lelah atas perbuatanku.

Mungkin aku terkesan seperti senang mendapatkan hukuman, tapi percayalah kemalangan ini terjadi tanpa keinginanku sendiri. #

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Locked feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang