Tuhan kenapa engkau pertemukan diriku dengannya? Kenapa dalam jutaan atau bahkan miliyaran manusia kenapa harus takdirmu yang membuatku bertemu dengannya?
🌙🌙🌙🌙🌙
.
.
.
."APA?!! Teriaknya reflek karena kaget akan keputusan guru didepannya ini.
"hmm? Ada apa Al? Apa ada masalah sampai kamu berteriak didepan Guru mu ini?" tanyanya dengan raut wajah yang tampak heran sekaligus terkejut.
"Ekhem..Maaf Bu kalau saya sudah berteriak tidak sopan" jawabnya sambil menunjukkan cengiran khasnya.
"maaf sekali lagi Bu Natasya yang cantik jelita, saya sangat tidak setuju dengan keputusan Ibu. Masa saya harus belajar sama cewek dingin ini Bu?" lanjutnya sambil menunjuk cewek yang duduk disebelahnya. Yang ditunjuk pun hanya mendengus kesal.
"memangnya ada yang salah Alpha Leonal Dirgantara?" tanya guru tersebut dengan kerutan didahi yang sangat kentara.
"Ya begini Bu, kenapa juga saya harus belajar bareng dia selama satu semester? Alasan apa yang membuat Ibu menyuruh saya belajar dengan cewek dingin ini" ucapnya sesekali melirik cewek yang duduk di sampingnya
"buset nih cewek datar bener mukanya,dingin begini gimana bisa dia bantuin gue belajar" batin Al
Guru yang dipanggil Bu Natasya itu hanya bisa menghela napas pelan, sembari membuka buku catatan nilai yang memang sudah tergeletak di atas meja, beliau pun berujar " hah..Al kenapa ibu menyuruh mu untuk belajar bersama Luna selama satu semester karena nilai akademikmu yang sangat hancur.
"Jadi cewek dingin ini Luna namanya? Kok mirip Lucinta Luna sih namanya?? Sama-sama Luna. Tapi lumayan juga." Batin Al lagi sambil melirik Luna dan tanpa sadar dia terkikik geli.
"Ekhem!!! Alpha! Saya sedang berbicara disini! Kenapa kamu malah tertawa tidak jelas? Apa ada yang salah?"
"Ahh itu emm bu-kan Bu, sumpah bukan tadi saya hanya sedikit membayangkan hal lucu saja kok." jawab Alpha dengan sedikit gelagapan.
"Benar begitu Al? Lalu apa yang kamu bayangkan?" Tanya Bu Natasya menyelidik.
"Bukan apa-apa kok Bu. Tadi saya hanya geli dengan nama Luna kok mirip dengan Lucinta Luna gitu lho eh?! Ups!" reflek Alpha menutup mulutnya. Didalam hatipun dia merutuki kebodohan yang dia pelihara.
"Bego banget sih gue sampai-sampai keceplosan gini!!!"
Luna yang merasa tersinggung pun menoleh ke arah Alpha dan menatap tajam dengan sorot matanya yang dingin.
"Lo ya!! Apa yang barusan lo bilang hah?!!"
"Sudah-sudah kalian berdua jangan ribut!! Untuk Alpha tolong perhatikan saya dan kamu Luna jangan hiraukan ucapan Alpha barusan. MENGERTI!!" Lerai Guru tersebut sambil menekankan kata mengerti.
Dan akhirnya Alpha maupun Luna diam. Lalu Bu Natasya pun melanjutkan penjelasan yang sempat terpotong oleh keributan kecil tadi.
"Baik saya lanjutkan. Banyak nilai mu dalam mata pelajaran mengalami penurunan drastis dan juga banyak nilai-nilai tugas yang kosong. Lagian saya sudah memperingatimu berkali-kali Al bahwa nilai akademik itu sangat penting mengingat kamu sudah kelas 11 yang artinya sebentar lagi kamu akan menjadi siswa kelas 12. Namun dengan nilaimu yang buruk ini kemungkinan untuk kamu naik kelas sangat minim. Makanya saya menyuruh Luna untuk mengajarimu selama satu semester ini. Dan ingat kurangi membolos dan keluar malam Al"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna and Alpha
Teen FictionIni bukan kisah tentang werewolf yang bertemu dengan soulmatenya, it's not. Ini hanya sebuah cerita tentang remaja SMA yang sedang jatuh cinta. Namun dibalik itu semua terdapat rahasia yang tersimpan yang bagaimana terbongkar apakah kisah cinta mere...