🎼Now playing song 🎼
Stray Kids-Mixtape#5
🌙🌙🌙🌙🌙
Happy reading....
"Tentu saja! Luna pasti mau membantu Alpha dalam hal belajar jadi Ibu ketua tidak perlu khawatir seperti itu. Iya kan Luna?" Jawab guru tersebut sambil menatap Luna memohon.
Akhirnya dengan sangat sangat terpaksa Luna menganggukkan kepala sambil memamerkan senyumnya. Bagaimana tidak terpaksa? Gara-gara jawaban yang terlontar dari mulut Bu Natasya mau tidak mau dia harus membantu Alpha si cowok songong. Itulah kesan pertamanya kepada Alpha,terlebih lagi dia tidak tega dengan permohonan Ibunya Alpha.
"Bye bye kehidupan gue yang tenang" batin Luna didalam hatinya.
"Terimakasih Luna sudah mau membantu Alpha. Bunda percayakan Alpha kepadamu ya sayang. Oh jangan takut, jika Alpha ngeyel langsung beritahu Bunda ok?" Dengan girang langsung saja Bunda memeluk Luna membuat yang dipeluk kaget dan terhuyung kebelakang. Tepat dengan itu Luna kembali merasakan hangatnya pelukan seorang Ibu membuatnya mengingat tentang masalalunya.
Alpha yang melihat adegan tersebut hanya bisa melongo. Dia masih tidak percaya bahwa cewek es ini menyetujui Bundanya. "Aghrr sial sial deh kenapa sih tuh cewek setuju aja!! Kan hidup gue jadi gak bebas hancur sudah ini sial!" geram Alpha dalam hati.
"Kalau begitu Bunda pamit ya? Untuk Al kamu harus menurut sama Luna, kalau tidak Bunda akan menyita semua asetmu termasuk si manis." ucap Bunda sembari melepas pelukannya.
"Bunnn jangan si manis dong Bun. Ok ok fine Al akan belajar sama err siapa nama lo?" Rengek Al sambil menoleh kearah Luna untuk menanyakan namanya.
Yang ditanya pun hanya merotasikan mata sebal. Tadi bukankah dia mengejek namanya dan sekarang? Masa iya lupa. Apa sebodoh itu otaknya?
"Luna Al namanya. Ok Bunda pegang omonganmu ya? Mari Bu Tasya." Lalu Bunda keluar, kembali ke ruangan pribadinya.
"Jadi sekarang sudah beres kan? Kalau begitu Alpha, kamu boleh kembali ke kelasmu dan Luna untuk tetap di ruangan saya."
Alpha pun mengangguk lesu lalu keluar dari ruangan guru tersebut. Namun bukan Al namanya jika mematuhi perintah guru, bukannya dia kembali ke kelas tetapi dia menunggu Luna hingga dia keluar dari ruangan tersebut. Dan selang 10menit Al menunggu,Luna pun keluar dari ruangan itu. Dengan cepat Al menarik tangan Luna membawanya ke taman belakang sekolah yang sepi. Iya sepi karena sekarang masih jam pembelajaran jadi tidak ada siapa-siapa disana.
Luna yang kaget karena tiba-tiba ditarik paksa oleh Al pun berusaha melepaskan cekalan tersebut. "Lepasin tangan gue, lo apa-apaan sih narik narik gue kayak gini?! Gue harus balik ke kelas, tolong lepasin."
"Berisik, lo diem dulu bisa gak? Tenang gak gue apa-apain lo,jadi gausah mikir yang aneh-aneh ya." Jawaban nyeleneh Al membuat bola mata Luna membulat sempurna.
"Lepasin!! Siapa juga yang mikir aneh-aneh hah?! Otak lo tuh yang kemana-mana! Udah tumpul jorok pula. Gue cuma minta dilepasin doang!!" geram Luna sambil meronta-ronta.
"Iya iya gue lepasin tapi ntar kalau udah sampai, jadi diem dulu ok. Btw kok lo cerewet sih Lun? Es lo mencair ya?" Tanya Al sambil terkekeh sedangkan yang ditanyapun memilih diam tidak menggubris pertanyaan yang menurutnya tidak penting itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna and Alpha
Teen FictionIni bukan kisah tentang werewolf yang bertemu dengan soulmatenya, it's not. Ini hanya sebuah cerita tentang remaja SMA yang sedang jatuh cinta. Namun dibalik itu semua terdapat rahasia yang tersimpan yang bagaimana terbongkar apakah kisah cinta mere...