RS - Bunda

19 3 0
                                    

Enjoy it..

         Bagaimana cara membedakan seorang yang ingin tahu masalah kita karena benar-benar peduli, dengan seorang yang hanya sekedar ingin tahu masalah kita karena semata-mata hanya untuk dijadikan bahan pembicaraan dengan orang lain.

             Pernah mendengar istilah kepo?, istilah yang diambil dari akronim bahasa Inggris, 'Knowing Every Particular Object' . Bagi mereka yang kepo, secuil informasi tentang seseorang baik itu negatif atau positif tetap saja sangat menarik untuk bahan pembicaraan.

             Seperti sekarang ini, sejak berita perceraian Shaka tersebar dipenjuru kantor Darma Tv, banyak orang yang ingin tahu apa sebab perceraian dari pasangan yang menikah tiga tahun lalu.

             Sayangnya, orang-orang kepo itu bukannya bertanya dengan orang yang berkaitan malah mengaitkan orang yang tidak tau-menau dengan masalah sial ini.

             Langkahku kembali terhenti karena panggilan mbak Gita. Aku menghela nafas panjang, bukan apa-apa hanya saja aku butuh energi untuk menghadapi seniorku itu yang terkenal dengan mulutnya yang cerewet.

            "Sya! Tadi gue denger dari orang lantai bawah, katanya pak-"

            "Pak Shaka cerai" sela ku sedikit kesal, sudah keberapa kali telinga suciku mendengar berita ini.

             Mbak Gita terlihat menengok kanan-kiri, entah apa yang ia lakukan seolah ia tidak ingin orang tahu apa pembicaraan kita. Lalu dia sedikit mendekat padaku,

             "Ada yang bilang juga, katanya pak Shaka deketin lo lagi. Emang beneran Sya?" bisiknya.

             Berita dari mana lagi itu! Apa lagi yang mereka kaitkan denganku,

             "Mbak-"

             "Sya, gue tahu lo nggak suka gue ngomong begini. Tapi sebagai temen lo, gue nggak ingin temen gue jadi perusak rumah tangga orang. Lo itu cantik, pinter, modis, siapa yang nggak mau sama lo coba? Tapi please, jangan gini" jelasnya terlihat serius, entah apa yang ada di pikirannya sekarang sehingga berani berbicara panjang lebar di depanku.

              Hampir semua tubuhku terasa kelu, bahkan untuk menelan ludah ku sendiripun terasa sulit dari biasanya. Apa katanya tadi? Perusak rumah tangga orang? Yang benar saja!

              "Mbak Gita, sepertinya mbak dari tadi hanya bicara hal yang nggak penting deh. Bukan gimana ya mbak, siapa yang merusak rumah tangga siapa? Mbak kalo mau buat opini, cari dulu faktanya!"

              Ku lihat wajah mbak Gita mulai memerah karena ucapanku.

              "Memang dulu aku pernah punya hubungan dengan pak Shaka, tapi itu dulu mbak! Sebelum pak Shaka menikah. Jadi please! Jangan kaitkan hal ini dengan masa lalu kami" jelasku,

              Mbak Gita masih terdiam matanya memerah. Mungkin ia mulai marah karena ucapanku. Anggaplah aku memang keterlaluan dengan seniorku, tapi dia yang mulai membuat ku emosi dengan menuduhku secara murahan seperti itu.

            "Lo nggak usah sombong gitu, Sya! Semua orang disini juga tahu kenapa lo bisa di posisi ini, kalo bukan karena pak Shaka siapa lagi? Jadi, lo nggak usah sok gitu! Memangnya lo siapa? Faktanya, walaupun pak Shaka udah punya istri tapi Dia tetep ajakan deket-deket lo, dia juga masih kasih perhatiankan sama lo?! " ucapnya sinis lalu pergi dari hadapanku.

              Aku melihat kearah sekitarku yang diam karena percakapanku dengan mbak Gita, bahkan sudah ada beberapa orang yang secara terang-terangan melihat perdebatan kami tadi.

Running StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang