Dear A

310 18 9
                                    

Baru beberapa hari yang lalu aku melihat bocah laki-laki berusia 7 tahun itu.

Berambut ikal, dengan pipi tembem kemerahan dan bicaranya ceplas ceplos. Suaranya serak, suka makan es krim dan main game.

Baru kelas 1 SD, hapal Juz'Amma, lagi senang-senangnya bersepeda dengan teman-teman tiap sore. Mainnya gak pernah jauh dari rumah.

Hari ini dia main sama 3 temannya. Bersepeda ke tanjakan agak jauh dari rumah. Ada bendungan di sana. Curah hujan yang tinggi membuat air bendungan pasang. Anak-anak dan orang dewasa biasanya berenang di sana atau mencari ikan.

Hari ini ... dia pulang. Diiringi tangisan.

Terbayang cerianya dia bermain air. Anak-anak mana yang gak suka main air.

Dia masih di sana bermain air, dengan gembira bersama seorang temannya.

Dua anak pulang ke rumah.

Dua orang lagi pulang bersama malaikat, bermain air di sungai-sungai yang mengalir indah.

Dingin itu hanya di sini, pas hujan lebat dengan petir menggelegar.

Di sana hangat dalam dekapan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Dear A,

We love you, but God loves you more.
We can't have you, cos you're belong to The Owner.
Don't miss us, cos we will try not to miss you.

Dia masih di sana bermain air, dengan gembira bersama seorang temannya. Bermain air di sungai-sungai yang mengalir indah.

Ssa, 14 April 2019

TerserakWhere stories live. Discover now