2

3.7K 325 22
                                    

Siang itu, Fiat tengah berdiri ditempat yang sama dengan empat tahun yang lalu dimana untuk pertama kalinya ia menyatakan cintanya pada sesosok yang sudah lama ia sukai. Fiat tampak mengenakan kaos bergambarkan minions berwarna kuning yang tampak kebesaran, menggunakan celana jeans biru langit dengan sepatu putihnya. Tangan kirinya memegang topi NY, sedangkan tangan kanannya memegang ponsel yang sedang memutar musik. Telinganya sudah terpasang earphone yang disambungkan dengan ponselnya, ia tampak begitu santai, tak ada raut kekhawatiran sama sekali dimukanya. Beberapa kali ia tampak mengangguk mengikuti alunan musik yang diputarnya, lagu sang mommy nya, Krist. Lagu terbaru Krist yang berjudul SKY mengingatkannya pada sang Mommya yang menyanyikannya pagi tadi sembari menyiapkan sarapannya dan Daddynya. Meskipun Krist dilarang oleh Singto untuk bekerja, tapi Singto tak melarangnya untuk menciptakan lagu, menyanyi, karena itu adalah hoby nya. Selama itu tak mengganggu kesehatan Krist dan juga kewajiban Krist di rumah. Krist juga jarang sekali menerima undangan dari sebuah acara televisi ataupun radio maupun off air, tentu saja itu karena Singto. Meskipun begitu, setiap Krist meluncurkan lagunya, banyak sekali peminat yang membeli copy nya, sehingga Krist tetap saja seperti bekerja. #Skip Krist.

Fiat menoleh kebelakang ketika merasakan seseorang menepuk pelan pundaknya.

"Sudah lama?" Tanya seseorang yang menepuk pundak Fiat.

"Maaf?" Fiat melepaskan earphone nya.

"Maafkan aku, aku adalah Guy Sivakorn. Tuan Oaujun tengah menunggumu direstoran sebelah sana. Ia memintaku untuk menjemputmu" Ujar Guy tersenyum setelah menunjuk ke sebuah restoran tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Suruh dia kemari. Dia yang memutuskan tempat dan waktunya, kenapa dia juga yang merubahnya. Enak saja!" Fiat membalikkan tubuhnya dan memasang kembali earphone nya.

Guy mengerti segera menghubungi Oaujun yang tengah menatap mereka dari balik kaca restoran.

"Kau harus menjemputnya sendiri. Dia bukan janjian denganku, tapi denganmu. Kau yang menentukan tempat dan waktunya, kenapa kau merubahnya seenakmu sendiri?" Ujar Guy setelah panggilannya tersambung, dan tanpa menunggu jawaban Oaujun, ia segera mematikan ponselnya sebelum Oaujun berteriak marah.

Tak sampai lima menit, Oaujun telah berdiri dibelakang Fiat memberi kode pada Guy untuk mundur beberapa langkah.

Fiat menoleh kebelakang ketika merasa pundaknya kembali ditepuk.

"Jangan merubah lokasi dan waktu janjianmu seenaknya sendiri! Aku bukan anak buahmu! Aku juga bukan rekan kerjamu!" Ujar Fiat setelah melepas earphone nya dan sebelum Oaujun mampu berkata.

"Maaf" hanya itu yang mampu Oaujun ucapkan, tak tahukah Fiat jika Oaujun merindukannya, tapi ia malah mendapatkan kemarahan Fiat di kali pertama mereka bertemu kembali setelah empat tahun?

"Mau bicara disini atau direstoran sana?" Tanya Fiat ketus.

"Ayo ke restoran saja!" Fiat berjalan lebih dulu setelah mendengar ucapan Oaujun,

Guy mengikuti Oaujun saat Oaujun mengikuti Fiat. Mereka seperti anak bebek yang jalan berbaris saja.

Ketika sampai di restoran dimana Oaujun sudah memesan ruangan pribadi, Guy membiarkan dua orang itu masuk kedalam, sedangkan ia menunggu di sebuah meja makan yang dekat dengan ruangan tersebut.

Fiat sedang menuju kursinya ketika dengan tiba - tiba Oaujun menariknya hingga ia berbalik dan segera memeluknya. Sebuah pelukan hangat yang ia rindukan, sebuah pelukan erat yang mensyaratkan akan kerinduan yang ia rasakan.

"Phi..." lirih Fiat

"Biarkan seperti ini, aku merindukanmu sangat..." Jawab Oaujun, ia masih betah memeluk Fiat, menyium rambut Fiat, menghirup aroma shamponya, dan juga bau parfum Fiat yang menempel pada ceruk leher Fiat.

"Phi..." Fiat memundurkan tubuhnya.

"Ku kira kau yang tak akan mampu menunggu empat tahun, ternyata aku salah. Aku yang tak mampu menunggumu. Aku benar - benar merindukanmu. Seharusnya waktu itu aku tak menyuruhmu menyelesaikan pendidikanmu. Kita langsung menikah saja" Ujar Oaujun tersenyum, kedua tangannya masih melingkar dipinggang Fiat.

"Phi, kau tau ini restoran siapa?" Tanya Fiat mengabaikan ucapan Oaujun.

"Ini? Entahlah aku tak hafal pemiliknya. Kenapa? Kau ingin aku membelinya?" Tanya Oaujun dengan tersenyum lebar.

"Kau tak hafal simbol pada hiasan dinding itu?" tanya Fiat menunjuk sebuah ukiran kayu yang menghiasi dinding ruangan itu.

"Itu.... Krist Perawat? Mommy mu?" Telak Oaujun membulatkan matanya yang sipit itu karena terkejut.

"Tepat sekali. Phi lihat kamera di ujung sana?" tanya Fiat yang di angguk kan oleh Oaujun.

"Mommy sedang melihat kita. Kami tadi pergi bersama dan Mommy sedang mengecek restoran yang biasanya dikelola oleh phi . Silakan lambaikan tangan ke Mommy" Ujar Fiat.

"Astaga, aku malu sekali. Kenapa kau tak mengatakannya dari awal?" Tanya Oaujun

"Auw, bukan aku yang tiba - tiba memeluk. Aku juga merindukanmu Phi, tapi aku tak mungkin memelukmu" Fiat menunduk malu ketika mengucapkannya.

"Ah, kau benar - benar menggemaskan" Oaujun mencubi pipi Fiat gemas.

"Auw!" Fiat berteriak, namun selanjutnya ia tersenyum manis, ketika Oaujun mengelus rambutnya.

Disisi lain Krist yang tengah melihat anaknya sedang bersama pemuda lain, seperti melihat drama korea saja.

"Pemuda itu seperti Phi Sing ketika merindukanku. Memelukku dan mencium uOaujung kepalaku. Dia bilang suka sekali bau rambutku yang harum dengan shampo. Ah, aku merindukan phi Sing." Ujar Krist kepada seseorang yang duduk disampingnya mengamati layar monitor didepannya.

"Pulanglah, jika baru disini setengah jam dan kau sudah mengeluh rindu suamimu"

Krist tertawa, lalu ia menghubungi ponsel Fiat.

"Berikan ponselnya pada Oaujun!" Ujar Krist setelah panggilannya tersambung.

"Oaujun?" Panggil Krist.

"Ya, saya Oaujun" Oaujun mengenali suara ini.

"Aku akan mematikan CCTV nya, tapi waktumu hanya dua jam. Setelah itu pergilah, Fiat harus pulang. Itu perjanjiannya." Ujar Krist pada Oaujun yang tersenyum tipis.

"Tak bisakah lebih lama Tuan Krist?" Tanya Oaujun ragu.

"Itu sudah lebih dari cukup. Kalian bisa bertemu lagi lain waktu. Fiat akan belajar menjadi sekretaris Daddy nya, jadi kalian akan lebih sering bertemu mengingat perusahaanmu dan Phi Sing bekerja sama" Ujar Krist mencoba meyakinkan Oaujun.

"Baiklah, saya mengerti." Ujarnya sebelum Krist mengakhiri panggilan lebih dahulu.

"Mommy bilang apa?" Tanya Fiat.

"Mommy bilang kalau aku tampan!" Ujar Oaujun sambil tersenyum sombong.

"Auw!" Fiat menggelengkan kepalanya kecil.

"Nong, ada yang mau aku bicarakan" Ujar Oaujun setelah menyingkirkan makanannya ke tepi meja. Fiat yang mengerti juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Oaujun.

"Apa yang ingin Phi katakan?"

"Tentang ucapanmu empat tahun yang lalu..." Oaujun menggantung kalimatnya.

"Masihkah perasaanmu sama dengan waktu itu?"

"Maukah kau menjadi kekasihku?"

-

-

-

-

-

TEBECEH

Pernikahan Fiat? (OaujunxFiat) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang