3

3.1K 310 16
                                    

"Maukah kau menjadi kekasihku?"

Ucapan Oaujun disiang itu masih berputar di otak Fiat. Membuat Fiat yang berada di atas ranjangnya tersenyum sendiri, jika kalian ingin melihat orang kasmaran, kalian bisa melihat Fiat sekarang di kamarnya, tapi tolong pamit kepada Krist dan Singto ya.

"Tok! Tok! Tok!" sebuah ketukan di pintu kamarnya mengganggu acara Fiat berlamun ria.

"Mommy?" Krist tengah berdiri di depannya saat Fiat membukakan pintu kamarnya.

"Boleh Mommy masuk?" Tanya Krist.

"Tentu, ada Mom?"

"Mommy hanya ingin tidur bersama Fiat." Krist sudah naik ke atas ranjang Fiat yang sedikit berantakan itu.

"Mommy bertengkar dengan Daddy?" Tanya Fiat yang masih tengah berdiri

"Tidak. Daddy mu itu pulang terlambat malam ini, jadi Mommy ingin menunggu disini saja."

"Daddy akan marah jika Mommy tidur disini"

"Kenapa?"

"Mommy tau kan, kalau Daddy itu cemburuan? Bagaimana jika besok di surat kabar tertuliskan judul, seorang pengusaha terkenal membunuh putra tunggalnya karena cemburu" Telak kalimat Fiat membuat Krist membulatkan matanya.

"Astaga, bagaimana bisa putraku berfikir seperti itu?" Krist menjewer telinga Fiat

"Aaaah Mommy!! Ini sakit! Lepaskan! Ampun Mom!" Fiat berteriak kencang, baru setelahnya Krist melepaskan jewernya.

"Makanya jaga itu mulutmu! Siapa sih yang mengajarimu seperti itu?"

"Tentu saja Mommy" Fiat mendekap Krist dari samping supaya tangan Krist tak bisa bergerak lagi, lalu mencium pipi gembil Krist.

"Aku sangat menyayangi Mommy" Ujar Fiat setelah mencium Krist.

"Benarkah? Lalu jika harus memilih antara Mommy dan Oaujun, siapa yang akan kau pilih?" Tanya Krist,

"Tak ada, Aku tak akan memilih keduanya, lebih baik aku memilih Daddy saja. Dia lebih tampan dari Mommy dan juga Phi Oaujun"

"Dasar anak nakal" Ujar Krist yang hanya di jawab tawa oleh Fiat.

"Katakan pada Mommy, apa kalian sudah berpacaran?"

"Haruskah aku menceritakannya pada Mommy? Aku malu" Fiat menunduk malu ketika Krist menanyainya perihal tersebut.

"Astaga anak ini, menggemaskan sekali! Tapi aku lebih menggemaskan darimu! Hahahaaa" Krist tertawa keras melihat tingkah malu Fiat, ditambah Fiat yang mempoutkan mulutnya setelah mendengar ucapan Krist.

"Akan aku ceritakan, tapi Mommy diam dulu ya?"

"Jadi begini..."

"Tentang ucapanmu empat tahun yang lalu..." Oaujun menggantung kalimatnya.

"Masihkah perasaanmu sama dengan waktu itu?"

"Maukah kau menjadi kekasihku?"

Fiat tak menjawab, ia sudah mengira jika mereka berdua nantinya akan membahas perihal empat tahun yang lalu jika mereka bertemu. Tapi tetap saja, ungkapan dari Oaujun membuatnya terkejut. Untuk beberapa saat, Fiat tak mampu menjawab, ia diam dan membuat suasana sedikit canggung untuk beberapa saat hingga Oaujun yang memecah keheningan.

"Kenapa tak menjawab? Apakah kau sudah menemukan orang lain selama empat tahun ini? Tanya Oaujun yang di jawab gelengan oleh Fiat.

"Lalu, apakah kau menyukai orang lain?" Tanya Oaujun lagi, dan sekali lagi Fiat menggelengkan kepalanya.

"Apakah kau masih menyukaiku?" Tanya Oaujun lagi dan kali ini di jawab anggukan oleh Fiat, anggukkan kecil tapi dapat terlihat oleh mata sipit Oaujun.

"Sekali lagi aku bertanya, dan Phi harap kau mau menjawabnya, bukan mengangguk atau menggelengkan kepala saja. Apakah Nong Fiat mau menjadi kekasih Phi?" Tanya Oaujun

"Eum, a... ak... aku... eumm... mau phi..." Jawab Fiat dengan sebuah kegugupan yang begitu kentara.

"Mau apa?" Tanya Oaujun menggoda Fiat.

"Phi menggodaku?" Tanya Fiat yang sudah menapa Oaujun. Oaujun hanya tersenyum lalu berdiri dari duduknya. Ia berjalan kearah Fiat yang masih duduk, kemudian menarik Fiat untuk berdiri sejajar dengannya,

"Maukah Nong Fiat menjadi kekasih Phi? Menjadi calon pendamping Phi untuk selamanya?" Tanya Fiat sembari menggenggam kedua tangan Fiat, salah satu tangannya mengangkat dagu Fiat, membiarkan kedua pasang mata mereka saling bertemu.

"Iya, aku mau menjadi kekasih Phi, menjadi calon pendamping Phi untuk selamanya" Jawab Fiat, kedua sudut bibirnya menunjukkan senyuman kecil, kedua pipinya memerah karena malu.

Oaujun memajukan kepalanya, membuat Fiat spontan menutup kedua matanya, dengan lembut Oaujun mencium pucuk kepala Fiat.

"Aku mencintaimu hari ini, esok, lusa, lagi dan lagi" Ujar Oaujun setelah mencium pucuk kepala Fiat, lalu memeluknya, menghirup aroma wangi shampo Fiat.

"Jadi, begitu ceritanya Mom," Ujar Fiat di akhir ceritanya,

"Dia mencium keningmu? Beraninya!"

"Masih untung dia mencium keningku, bukan pipi atau bibirku. Padahal aku berharap ia mencium bibirku Mom!"

"Pletak!" Krist memukul kening Fiat keras.

"Beraninya kau berfikir seperti itu. Enak saja main ciam cium, anak muda jaman sekarang ini, enteng sekali mengucapkannya" gerutu Krist.

"Memangnya dulu Daddy tak pernah mencium Mommy sebelum menikah? Aku yakin, kalian melakukan hal lebih dari ciuman" Ujar Fiat.

"Memangnya apa yang lebih dari ciuman itu? Kau sudah paham nak?" sebuah suara menginterupsi anak dan ibu yang tengah berbagi cerita.

"Daddy!" Fiat dan Krist bersuara bersamaan terkejut melihat Singto yang tengah berdiri di tengah pintu.

"Kapan kau datang?" Tanya Krist.

"Ketika anakku bercerita bagaimana ia menjawab perasaan seorang pemuda dengan hanya mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja. Hanya itu"

"Hanya itu? Itu kan awal sekali Dad?" Fiat kini bersuara.

"Dengar nak, jika dia memang mencintaimu, dia akan memintamu pada Daddy dan Mommy, bukan hanya memintamu saja lewat dirimu saja. Dia yang mencintaimu akan benar - benar menjagamu, bukan menikmatimu saja!" Ujar Singto yang kini baru saja mendudukkan diri disebelah Fiat, mengapit Fiat antara dirinya dan Krist.

"Haruskah aku menyuruhnya menemui kalian Dad?" Tanya Fiat menatap Krist dan Singto bergantian.

"Tidak perlu, dia akan datang dengan sendiri secepatnya jika dia memang mencintaimu" Ujar Singto yang di anggukkan oleh Krist tanda setuju, Fiat yang paham pun mengangguk mengerti maksud ucapan Singto, Daddy nya.

.

.

.

.

.

TEBECEH

Pernikahan Fiat? (OaujunxFiat) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang