02

3 2 2
                                    

"Mwo !!??"

Seketika jantung ku berhenti berdetak, waktu ku terhenti, sebuah rasa perih membekas di sana. Dan saat itu juga semua ingatan ku kembali,semua kenangan ku kembali, tanpa ku sadari mata ku sudah memanas, aku memandangi sebuah poster yang terdapat 7 lelaki tampan yang sedang berpose dengan sangat sangat tampan. Aku memperhatikan rak rak buku yang masih tersusun rapi dan utuh disana, aku tidak mengerti sejak kapan liquid bening ini membanjiri mata ku. Ada salah satu buku yang sangat berbeda dengan buku yang lainnya aku tidak ingat tentang buku itu, memori ku masih belum benar benar dapat menjelaskannya, tanpa berpikir lagi, aku segerah meraih buku itu dan membuka isinya.

Ini... kisah ku

***







Sudah sejak 15 menit yang lalu bel istirahat berlalu, masih tersisa 15 menit lagi tapi aku tidak menginginkan waktu istirahat itu, rasanya aku ingin pulang dan tidur saja di rumah semua ini melelahkan.

"Ngapa lo?"

Sedang tidak berminat untuk memulai percakapan hari ini. Teman teman ku, oh tidak bukan teman ku, aku tidak punya teman, kecuali satu orang idiot ini. Anak anak mulai berdatangan ke kelas secara bergantian mereka melalui pintu kelas dengan mulut mereka. Kalian pasti akan mengira aku seorang nerdy? Nyatanya tidak sama sekali, aku tidak suka pembelajaran, aku lebih senang memahami tanpa perantara dan, walaupun semua nilaiku hampir sempurna aku tidak bersungguh sungguh dalam mengerjakannya kalau aku bersungguh sungguh sudah ku pastikan aku akan menjadi juara umum di sekolah. Ya sudah, mari berterima kasih kepada otak ku yang memang genius ini, aku tidak berlagak sombong, aku lebih suka realita yang ada.

"Ehh, pr kimia lu udah? Bagi dong" latah nya sembari memainkan pulpelnnya

Aku hanya memetik bahu, lalu melemparkan tas ku kehadapan manusia idiot ini. Tak ada pembelajaran yang terkhusus untuknya hobi nya hanya memainkan bola keranjang, work out hingga badannya bongsor dia memiliki garis wajah keturunan canda-indo, oh ya dan si cowok tolol ini bernama Mark.

"Mark..."

Mendengarkan namanya di sebut, spontan ia berbalik ke arah wajahku

"Bolos kuy, gue bosen"

"Asiyap bosq" ujar Mark, sembari memberi hormat

Setelah itu, aku langsung menuju parkiran dan meninggalkan sekolah dengan Mark

***

Di sepanjang perjalanan, hanya suara motor Mark yang berbicara, mood ku benar benar tidak berselera untuk saat ini

"Wey, ngapa sih? Tumben si charles gak ikut" titahnya memulai percakapan, maka dengan terpaksa aku jawab

"Charles ilang tin..."

Oh ya, Charles itu motor kesayangan ku yang aku dapatkan dari ayah karena menjadi juara umum di smp, ku beri nama Charles karena dulu ia sempat di tahan dengan guru smp ku yang bernama Charles dengan alasan sekolah kami tidak memperbolehkan membawa kendaraan pribadi ke sekolah, jadi untuk mengenangnya aku berikan nama Charles. Aneh?? Ya sudah.

CIiiitt..

"Apa!? Charles ilang!? Kok bisa ?" Sedetik setelahnya Mark langsung menekan tombol rem motornya dengan shock

"Bego! Klo lu mau ngerem pelan pelan kek, kejedot nih!"

"Maap naa'..," lalu dia hanya tertawa renyah sembari mengusap jari ku

"Si Charles di curi... gak tau sapa yang curi, udah gue cari cari tapi gak nemu..."

"Ywdaah, sans aja dong..", aku bisa liat dari kaca spion, dia berusaha menenangkan ku "Sans pala lu lima!", dia kembali tertawa kecil sembari terus mengusap jari ku " ywdah ntar gue yang bakal jdi charles" aku tersenyum lega, setidaknya masih ada Mark yang mau membantuku, bukan?

"Mau kemana nih?" Ucapnya kemudian melanjutkan perjalanan. "Au dah.." ucap ku singkat

"Gue tau, lu harus kemana, eratin pegangan lu na'!!" Ucap Mark, dan setelehanya ia menggas motornya dengan cepat membuat ku harus memeluknya jika ingin selamat.

***

Ini sudah pukul 11.54 pm. Aku baru saja selesai mandi, setelahnya aku akan mengerjakan beberapa pekerjaan sekolah. Aku baru kembali dari taman bermain bersama Mark, mengingat itu memaksa ku untuk tersenyum. Aku dan Mark sudah bersahabat sejak Sd sampai Sma, awalnya kami hanya bertukar layang layang di lapangan sampai sekarang dia selalu mengekori ku layaknya anak ayam.

Sebelum belajar, aku akan menyiapkan susu untukku sendiri aku punya kebiasaan ngemil saat mengerjakan tugas dan berkuat di depan leptop demi tugas akhir.

Aku mengambil gelas sembarang lalu menuangkan bubuk susu ke gelas, dan menyeduhnya, menuangkannya sendok mengambil beberapa cemilan di kulkas lalu beranjak tanpa mengaduk susu nya terlebih dahulu. Tapi setelahnya kakak sepupu ku datang dengan mata menyipit nya.

"Kok belum tidur?"

"Masih nugas," ucap ku singkat lalu segera meninggalkan dapur

Aku mengunci pintu kamar ku, kemudian meletakkan semua cemilan dan gelas susu ku sembari sedikit mengaduknya lalu menepakkan bokong ku ke kursi. Aku mulai membuka leptop ku dan mengerjakan semua tugas sialan ini.

Sekitar 2 jam, aku baru menyelesaikan nya. Kesukaan ku setelah belajar adalah menonton episode Run BTS. Bts? Kalian tentu tau, dia... suami ku, Hehe..
Tidak itu konyol, tapi aku serius jika saja ada lowongan menjadi istri mereka. Tolong tampar muka ku setelah mengatakan ini.

Mereka baru saja comback dengan album 'You never walk alone'. Ini karena aku di racuni virus oleh Mark, jadi aku juga menyukainya.

Sial, jaringannya terputus. Aku tunggu sekitar satu menit hingga kembali membaik, langsung saja aku mencari situs vlive di leptop dan yang benar saja aku sudah melewatkan 4 episode.

Tapi setelahnya, aku mendengar suara perdebatan gaduh di luar kamar ku, sampai sesuatu di lempar dan

PRAANG!!

Aku ketakutan.

Tuut,...

"Mark.., lu di mana?"

"Lu knapa Na'?, tunggu gue bakal dateng 10 menit lagi"

Tutt tutt..

Sialan, aku membenci semua drama ini!












Votement gaeseu
Thanks, love you -Suga's wife

  My Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang