Part 1

2.7K 143 10
                                    

Jimin kesal. Dia bukan kesal pada orang lain, tapi ia kesal pada dirinya sendiri. Ia tahu bahwa orang yang kini berstatus sebagai pacarnya tidak pernah mencintainya. Dan ia kesal kenapa dirinya masih memaksakan diri untuk bertahan berada di sisi laki-laki tersebut tanpa ada balasan rasa untuknya. Jimin kesal kenapa ia harus terus diam saat Yoongi, pacarnya membawa wanita lain ke hadapannya dan bermesraan dengan wanita tersebut sedangkan keberadaan Jimin diabaikan. Bahkan beberapa kali Jimin mengalihkan perhatiannya pada pekerjaannya daripada harus sakit hati dengan Yoongi dan wanita-wanita yang selalu ia bawa pulang kerumah.

Sudah sejak enam bulan lalu Jimin tinggal bersama Yoongi di sebuah apartemen, namun selama itu pula Jimin harus puas mengisi malam-malamnya dengan isak tangis dirinya yang terlalu mencintai Yoongi hingga tidak rela melepas pria yang setiap menit selalu menorehkan luka di hati Jimin.

"Yoongi hyung, aku pergi ke minimarket sebentar ya." Jimin pamit dan mulai melangkah menuju pintu, namun Yoongi menahannya dengan memanggilnya.

"Tunggu!" perintah Yoongi membuat Jimin menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Yoongi yang kini sedang berpelukan mesra dengan seorang wanita yang tidak dikenal Jimin di ranjangnya. "Belikan aku kondom juga. Malam ini aku mau bersenang-senang dengan wanitaku." ujar Yoongi. Hati Jimin tentu sakit mendengarnya, namun yang ia lakukan justru mengangguk patuh dan lanjut berjalan keluar dari apartemennya.

"Sebenarnya aku ini siapa bagimu, hyung?" batin Jimin sedih.

Di jalan menuju minimarket, Jimin meremat dadanya dengan kencang merasakan sesak dan sakit yang menjalar di dadanya dan perlahan ia merasakan air matanya membasahi pipi chubby-nya. Ia memang tersakiti, namun disisi lain ia juga merasa bahwa kesabaran, perjuangan dan pengorbanannya selama ini akan membuahkan hasil yang baik. Selama tiga bulan ia berusaha mendekati Yoongi, dan enam bulan ia bertahan berada di sisi Yoongi yang hampir setiap malam membawa pulang wanita yang berbeda-beda.

"Hyung... aku akan melakukan apapun untuk membuatmu menyadari cintaku dan juga membuatmu membalas cintaku." gumam Jimin sambil terus melanjutkan perjalanannya ke minimarket.




***



Flashback...

Jimin sudah tiga bulan belakangan ini berusaha mendapatkan Min Yoongi, bos-nya di kantor. Terdengar konyol memang. Tapi demi apapun, Jimin mendekati Yoongi murni karena Jimin jatuh cinta pada lelaki tersebut. Jimin dengan jelas tahu bagaimana sifat dan kebiasaan Yoongi yang buruk, namun kau tidak bisa memilih pada siapa kau jatuh cinta bukan?

Tiga bulan belakangan ini pula Jimin menjadi bahan pembicaraan seisi kantor yang menganggapnya terlalu rendah dan tidak tahu diri karena terlalu berani mengungkapkan cintanya pada sang bos.

Jimin sebenarnya tidak mempublikasi perasaannya pada Yoongi, namun Yoongi membentak dan menolak cintanya di depan seluruh karyawan kantor sehingga membuat seisi kantor tahu tentang Jimin yang menyukai Yoongi. Namun kejadian itu tak bisa menyurutkan semangat Jimin untuk mendapatkan Yoongi.

"Bisakah kau berhenti mengekori aku?!" bentak Yoongi di sebuah pub. Jimin yang dibentak malah tersenyum manis.

"Hyung... aku sedang berusaha mendapatkanmu. Bisakah kau berbaik hati sedikit padaku?" tanya Jimin dengan senyuman manisnya.

"Sudah tiga bulan kau melakukannya! Tidakkah kau bosan?"

"Sampai hyung mau menerimaku, aku tidak akan bosan."

"Kau memang benar-benar pengganggu." Yoongi menggumam kesal.

"Aku minta maaf jika mengganggumu... Tapi bisakah hyung memberiku satu kesempatan untuk berada di sisi hyung sebagai kekasih? Akan kulakukan apapun agar hyung mau menerimaku." Jimin masih berusaha. Suara bising musik dan gaduh di dalam pub sebenarnya membuat Jimin sangat terganggu karena ini pertama kalinya ia pergi ke pub dan bersumpah tak akan pernah datang lagi ke tempat semacam ini. Namun ini adalah kesempatan nya untuk bisa mendapatkan Yoongi.

Let's Always Be Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang