Part 6

2K 102 46
                                    

Oke sip.
Jadi, seperti sebelum2nya, aku disini nggak membuat cerita yang alurnya rumit dan bertele-tele. Aku cuma mau menunjukkan aja kemanisan dari hubungan YoonMin (karena kapal mereka udh hampir karam. Sekarang pada pindah jadi MinYoon).

Dan btw... Kenapa pada pindah ke MinYoon? Iya, aku akui MinYoon juga cute (bgt) tapi jujur aku blm bisa dapet feel dimana Jimin jadi Seme dan Yoongi jadi Uke. Meski begitu, aku juga tetap baca kok ff yg MinYoon. Karena pada dasarnya aku mendukung semua kapal yg terbentuk dari semua member Bangtan.

Oke. Selamat membaca...

***

Setelah Jungkook dan Taehyung kembali ke Seoul, kini Jimin dan Yoongi hanya berdua di Busan. Sekarang sudah sore, dan Jimin memilih untuk duduk bersantai di teras belakang rumahnya yang menghadap langsung ke danau. Jimin dengan lembut mengelus perutnya yang mulai terlihat buncit dan tersenyum hangat menikmati pemandangan sore yang indah. Yoongi yang melihat Jimin sedang duduk di teras menghampirinya dan ikut duduk di sebelah Jimin.

"Aku mengerti kenapa kau memilih tempat ini untuk menenangkan diri." ujar Yoongi. Jimin menoleh dan tersenyum hingga matanya hampir menghilang. Yoongi gemas sekali melihat eye smile Jimin yang seperti itu.

"Bukan hanya karena pemandangan dan suasananya, hyung. Tapi di tempat ini juga aku dan Seokjin hyung menghabiskan masa kecil kami bersama orang tua kami. Kenangan-kenangan manis masa lalu juga menjadikan tempat ini sangat berharga untukku dan juga Seokjin hyung." kata Jimin. Yoongi berdiri dan beralih berjongkok di hadapan Jimin sambil menggenggam sebelah tangan Jimin yang bebas.

"Aku berharap bisa menyadari semua kebodohanku sejak awal dan bisa berbahagia seperti ini denganmu lebih awal."

"Semua hal itu pasti terjadi karena suatu tujuan, hyung. Mungkin apa yang terjadi pada kita di masa lalu itu tujuannya untuk menjadikan kita sosok yang lebih kuat dan tegar. Karena Tuhan tidak akan menggariskan takdir umatnya tanpa sebab dan akibat."

"Aku minta maaf."

"Aku sudah memaafkanmu, hyung. Kau tidak perlu meminta maaf karena aku selalu memaafkan semua kesalahanmu di detik yang sama disaat kesalahan itu kau perbuat."

"Jimin, aku bersumpah kali ini aku tidak akan melepaskanmu. Aku akan selalu berada disampingmu dan akan selalu melindungimu. Aku juga tidak akan pernah mengulangi kebodohan-kebodohanku lagi. Aku berjanji." batin Yoongi.

"Aaakkhh..." Jimin tiba-tiba meringis sambil memegang bagian bawah perutnya. Bayi-bayinya bergerak di dalam perut dan itu cukup membuat Jimin kesakitan. Yoongi langsung panik dan mengeratkan genggaman tangannya pada Jimin.

"Kau kenapa, Jim? Apa perlu kita ke rumah sakit?" kata Yoongi dengan panik. Jimin tertawa karena melihat wajah panik Yoongi yang menurutnya lucu, namun tawanya berhenti saat ia kembali merasakan sakit di perutnya.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Yoongi bingung.

"Wajahmu yang sedang panik begitu lucu, hyung." kata Jimin. Yoongi kembali memasang wajah datar dan sedikit kesal.

"Tidak lucu, Jim." kata Yoongi masih dengan wajah datar dan suara datar. Jimin membawa telapak tangan Yoongi keperutnya dan membiarkan Yoongi merasakan pergerakan anak-anaknya.

"Lucu. Bahkan anak-anakmu sampai ikut semangat bergerak." kata Jimin. Lalu ia kembali meringis karena pergerakan bayinya. Yoongi yang merasakan perut Jimin bergerak langsung berbinar dan hatinya terasa menghangat. Ia juga merasa terharu dengan apa yang ia rasakan sekarang. "Meski sakit, tapi aku senang merasakan bahwa bayi-bayinya aktif." tambah Jimin. Yoongi langsung memeluk Jimin dan terisak di pelukan Jimin. Yup, Min Yoongi lagi-lagi menangis.

Let's Always Be Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang