Part 9 [END]

3.7K 125 12
                                    

"Halo Minji. Aku appa-mu." kata Yoongi pelan sambil mengelus pipi putranya. "Jimin, dia indah sekali. Pipinya tembam sepertimu." tambahnya.

"Tapi lihat, hyung. Hidungnya mirip denganmu." kata Jimin sambil menyentuh hidung Minji. Wajah Minji ini memang perpaduan sempurna antara wajah Yoongi dan wajah Jimin. Saat sedang sibuk mengagumi wajah Minji, Jimin merasakan kontraksinya kembali dan memberikan Minji yang sudah selesai menyusu pada Jungkook.

"Sudah mau keluar lagi?" tanya Jungkook sambil mengambil Minji dan menggendongnya. Jimin hanya mengangguk dan mengejan dibantu Yoongi dari belakang sebagai sandaran.

"Seokjin hyung, kenapa yang ini lebih sakit?" tanya Jimin saat ia berhenti mengejan. "Aaarrrggghhh... astaga sakit sekali." pekik Jimin sambil merogoh jalur lahirnya dan merasakan kepala bayi keduanya sudah mulai keluar. Seokjin memeriksanya dan sedikit memasukkan jarinya ke dalam liang lahir Jimin.

"Yang ini lebih besar, Jim. Tapi tidak apa-apa, kau pasti bisa." Seokjin memberitahu dan menyemangati Jimin. Jimin mendesah pasrah dan Yoongi mengecup kepala Jimin untuk memberinya semangat. Jimin meremas tangan Yoongi kencang dan mengejan tanpa suara.

"Hhhhaaaaaahhhh..." desah Jimin saat kepala bayinya sudah keluar sepenuhnya.

"Yeay... sebentar lagi adiknya Minji lahir." kata Jinhwan girang sambil memainkan tangan Minji yang masih berada di gendongan Jungkook.

"Sayang. Saat kau melahirkan nanti, kau harus selalu mengandalkanku ya. Aku ingin seperti Yoongi hyung yang juga ikut menyemangati Jimin seperti ini." kata Taehyung pada Jungkook.

"Iya hyung. Tentu saja aku akan mengandalkanmu. Memang siapa lagi yang akan kuandalkan jika bukan dirimu?" sahut Jungkook santai dan dihadiahi kecupan singkat di bibirnya dari Taehyung.

"Tapi melihat Yoongi hyung seperti ini, rasanya ia terlihat semakin keren saja ya." puji Hoseok.

"Iya benar. Sosok Min Yoongi yang dulu rasanya ingin ku hajar sudah lenyap. Sekarang hanya ada Min Yoongi yang keren." Jinhwan juga ikut memuji.

"Kau tidak berniat untuk berpaling ke Yoongi hyung kan, sayang?" tanya Hoseok was was. Jinhwan memutar bola matanya malas dan mendengus.

"Kau akan kesulitan mencari kekasih lagi jika aku berpaling. Kau lupa kalau kau itu punya penyakit JOMBLO? Kan hanya aku yang bisa menyembuhkan penyakitmu itu. Lagipula aku malas mengurus perceraian. Ribet." kata Jinhwan sambil memandangi Jimin yang kini sudah berhasil mengeluarkan separuh tubuh bayinya. Jungkook dan Taehyung tertawa pelan mendengar perkataan Jinhwan barusan dan dihadiahi pelototan dari Hoseok.

"Ngh! Haaahhh..." Jimin kembali mendesah saat tubuh bayi keduanya sudah keluar sepenuhnya dan bayi tersebut juga langsung menangis kencang. Seperti tadi, Seokjin langsung membersihkan saluran pernafasannya dan memberikannya pada Namjoon.

"Yang ini juga laki-laki, Jimin." Namjoon memberitahu sambil menyerahkan bayi tersebut pada Jimin untuk disusui.

"Yang ini kenapa mirip sekali denganmu, hyung?" tanya Jimin sambil mengelus pipi bayi keduanya.

"Yoonji benar-benar sepertiku saat bayi dulu." kata Yoongi sedikit terkejut karena anak keduanya ini benar-benar mirip dengannya.

"Ah... bahkan tidak ada satupun darinya yang mirip denganku meski aku ini eomma-nya." kata Jimin mendramatisir dan membuat Yoongi mengecup bibirnya gemas karena bibirnya yang mengerucut tersebut.

"Berarti itu membuktikan dengan jelas kalau aku adalah ayah kandungnya." kata Yoongi sambil memberikan cengirannya yang membuat Jimin tersipu malu. Astaga... Min Yoongi ini bisa saja.

Let's Always Be Together [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang