Entah berapa lama waktu yang kami lewatkan. Langit pun tetap sama, hanya hitam dan benar-benar tak berujung. Aku benar-benar merindukan Bumi dan seisinya kali ini. Oke sedikit emosional mungkin tak apa.
Aku pun tidak menghitung berapa kali Jinyoung memintaku menceritakan kebiasaan Kiko setelah dirasa kamu cukup dekat dalam tim ini. Anak pendiam yang awalnya kukira menyukai Pak Rudie ternyata mempunyai ketertarikan pada cerita menggemaskan seperti kucing ini.
Semua berawal saat Kak Matthew dan Mino sedang berdiskusi tentang misi-misi baru yang akan dilakukan, lalu tinggalah aku dan Jinyoung yang tak tahu harus apa. Kami hanya menatap satu sama lain dan tersenyum kecil lalu kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Aku pun tak tahan dengan kondisi ini, maka akhirnya aku buka pembicaraan.
"Hey kau tahu? Aku sedikit meridukan rumah dan Kiko."
Ia menoleh kaku, "Kiko? Pacarmu?"
"Iya, dia pacarku yang setia. Selalu menungguku di depan pintu saat aku pulang."
"Eh? Apa dia pengangguran? Maksudku- kenapa kau bisa memacari laki-laki pemalas seperti itu?"
Aku tertawa keras mendengar penuturannya, "Bodoh, haha! Ia hanya seekor kucing, untuk apa aku harus mencarikan ia pekerjaan?"
"OH?! K-KAU PUNYA KUCING?" Aku terlonjak, ini pertama kalinya ia berteriak di depanku.
"Iya.. itu Kiko."
"BAGIMANA RUPANYA? OH OH APA IA PUNYA EKOR YANG PANJANG ATAU PENDEK? BERBULU LEBAT ATAU SEPERTI SPHYNX? ATAU ATAU GEMUK ATAU KURUS? DAN- DA"
"BAIK! BAIK! AKAN KUJELASKAN! Tenang oke?" Ia mengangguk.
"Oke dia Kiko, teman sejatiku. Ia berbedan gemuk dan berbulu lebat, bulunya berwarna abu dan putih. Sebenarnya aku memiliki anjing juga bernama Kai dan Kuma, mereka-"
"Tidak! Tidak! Jelaskan Kiko saja!"
"Mhm- baik. Aku rasa dia sangat suka saat mengeluh atau berteriak karena dia selalu ikut bersuara sampai aku berhenti mengoceh. Dia sama seperti kucing lainnya, hanya tidur, makan dan bermain. Oke cukup."
"Tidak! Jelaskan lagi kumohon tentang berapa banyak anak yang berhasil ia buat? Apa mereka menggemaskan?"
"Tidak ada anak! Aku sterilkan dia! Cepat menyingkir sebelum aku yang kau steril!"
Ya- kira-kira begitu awal mula dari kedekatanku dengan Jinyoung. Terlihat aneh bukan? Sedikit menyesal jika diingat-ingat.
"Jenn, kau harus lihat ini!" kali ini ia bukan bertanya melainkan..
"WOW LIHAT! BETAPA MENGGEMASKANNYA SERIBU KUCING ITU OH LIHAT! ADA SATU YANG MIRIP SEKALI DENGAN KIKO!"
"KAPTEN! LIHATLAH ANAK BUAHMU YANG KONYOL INI!"
"DIAMLAH KALIAN! AKU SEDANG SIBUK!"
"HEY KAPTEN JANGAN MAKAN SUP RUMPUT LAUT TERUS!"
"JENNIE KAUU!!!"
"BERHENTI! BERHENTI KALIAN! Oh Tuhan apa ada astronot seperti ini astaga- semoga anak-anakku kelak tidak seperti ini."
Beginilah keseharian kami di ruang hampa udara ini. Ayah Matthew yang selalu lelah menghadapi ketiga anaknya yang selalu berkelahi.
***
Hari berganti, ada sedikit perbedaan kali ini. Kami memiliki misi baru untuk mengunjungi suatu planet yang berada di jalur kami. Ia terlihat hijau dan sedikit ungu di beberapa bagian seperti aurora. Setelah mencoba mengirim alat navigasi ke planet tersebut, terdapat air sekitar 20%. Hal ini, benar-benar membuat kmi tidak tidur selama seharian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bling-bling, Boom!
RomanceMungkin setelah putus cinta, kau akan berlari ke rumah sahabatmu atau atau mengurung diri di kamar mandi dengan ditemani dinginnya guyuran air. Tapi tidak denganku, setelah putus cinta aku harus pergi ke luar angkasa yang asing dan dikurung dalam pe...