2. Brother

15 0 0
                                    

"mencoba agar baik baik saja ketika berada dalam keadaan yang tidak baik baik saja."-

•~~~~•

Arloji ku sudah menunjukkan pukul sembilan malam, segera ku rapikan seluruh buku dan mengambil beberapa lembar uang untuk membayar capuccino hangatnya.

"Arghh rasanya tidak terasa sudah pukul sembilan malam saja, sepertinya aku membutuhkan waktu lebih lama disini namun jika aku pulang terlalu malam akan di marahi Eomma terlebih lagi Appa mungkin ia tidak akan memberikan ku uang saku untuk ke sekolah"- gauman ku dalam hati.

Aku segera pergi menghampiri kasir untuk membayar setelah itu aku pergi menuju rumahku.

Aku menunggu bus di halte bus yang tak jauh dari caffe dekat sungai Han.

Tak lama bus datang, segera aku masuk dan memilih tempat duduk, aku duduk dekat dengan jendela.

Sepanjang perjalanan pulang aku hanya melamun, sambil menatap jendela bus sedari tadi, aku hanya memikirkan Jungkook namja tampan yang menjadi ketua OSIS di sekolah ku.

Tak lama setelah itu aku sudah sampai di depan rumah ku, rumah ku tidak terlalu besar seperti orang- orang yang kaya raya di luaran sana.

Appaku bekerja di sebuah bank, gaji nya memang tidak seberapa tapi Appa sanggup membayar sekolah dan memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari.

Ku buka gerbang rumah ku, di depan sana sudah ada Eomma yang menunggu di depan rumah dengan raut wajah khawatir.

"Soojin kau ini selalu saja pulang malam"- Eomma nya khawatir melihat changnyo nya pulang malam malam

"Eomma tidak perlu khawatir, aku hanya pergi ke caffe langganan ku dekat dengan sungai Han untuk sekedar membaca buku, lagi pula sekarang aku tidak apa apa"- balas ku sambil menepuk pundak Eomma nya.

"Ya sudah cepat masuk, tapi jika boleh Eomma minta bisa tidak kau belajar di rumah saja, Eomma khawatir pada mu sayang"-

Aku tatap wajah Eomma ku dengan sedikit kecewa lalu tersenyum.

"Biar ku pikirkan, ayo Eomma masuk"- ajak ku

Setelah memasuki rumah aku segera bergegas ke kamar.

Ku ganti semua pakaian ku dengan baju tidur, tak sengaja ku raba ponsel milik pria tersebut sedari tadi masih setia di saku celana ku.

"Dasar namja menyebalkan, menyusahkan saja sudah menabrak ku, Sekarang aku harus pergi mencari nya hanya untuk mengembalikan ponsel nya saja"- kesal ku

Ku simpan ponsel itu di bawah laci belajar ku. Lalu ku turunin anak tangga untuk menghampiri Appa

Aku ini anak dari Jaehyun Appa dan  Yojung Eomma.

"Soojin, kemari nak!"- panggil Appa nya

"Nee Appa ada apa?"-

"Kau pergi ke caffe itu bukan? Hanya untuk belajar?"-

"Nee Appa"- ku jawab Appa dengan pandangan menatap ubin lantai.

"Appa tidak mempersalahkan kamu untuk ke sana, hanya Appa khawatir jika kau ke sana hingga malam seperti ini"-

"Memang nya kenapa Appa?"-

"Kau ini yeoja, Appa dan Eomma takut terjadi apa-apa pada mu"-

"Baik Appa, aku coba untuk tidak di ulangi"- jawab ku menghela nafas

Sedari tadi Eomma hanya memperhatikan ku.

Brother One TasteWhere stories live. Discover now