Bab I : Cinta Dalam rumus

118 7 0
                                    

Mengapa ku bilang Cinta itu bagaikan MTK dan kimia?? Karena Kehidupan Tak akan Luput dari kisah Cinta Yang Membuat hidup semakin berwarna, semakin bergaya, dan terkadang membuat kita pusing sendiri. seperti Matematika dan kimia pada umumnya.

Kadang kisah cinta itulah yang membuat hidup semakin hancur, dan membuat kita menjadi sakit hati. Tapi ketahuilah jika itu adalah hal yang terbaik. Karena Ku pernah mengalami Hal ini:"

Perempuan ini Aku kenal dari kelas 8. Ntah bagaimana aku akrab dengannya. Intinya, dia telah membuatku nyaman pada saat itu, sampai akhirnya dia Membuatku sakit yang belum pernah kurasakan sebelumnya karena ku baru mengenal Cinta pada saat itu😂.

Baiklah.. Nama panggilannya adalah Reli, aku mengenal dia saat Sedang Ujian akhir semester Ganjil di sekolahku. Entah angin apa yang membuat mataku melihat Dirinya untuk pertama kalinya. Aku merasakan sebuah perasaan yang aneh, seperti Dua Kutub magnet yang saling Berlawanan. Tetapi, aku tak tahu nama dirinya siapa.

"Eh, Lo tau ga. Nama cewek itu siapa?"tanyaku kepada teman dekatku yang bernama Resi, saat itu dia ada disampingku.

"Siapa?? Yang mana??" Tanya Resi pura pura tidak tahu.

"Itu anjir, yang ada di Lorong kelas sebelah." Kataku sembari Menepuk pundaknya.

"Aisshhh,, kayaknya ada yang ekheem nih hehehe.. Itu Namanya Aurellia Putri, Anak 8C.. gua tau kok nama Facebook nya, nama Instagram nya, tapi ga tau nomor WhatsApp nya." Kata Resi menjelaskan tentang perempuan itu.

"Ouh Aurellia,, gua kasih panggilan apa ya.. eumm,, reli aja dah hahaha. Eh, lu kok tau-tauan nama Facebook sama Instagram dia si??" Kataku bertanya heran ke Resi dengan heran.

"Ouh,, tenang aja. Gw tau nama dia dari SD kok Dim. Jangan Jealous dong hahaha." Kata Resi mengejekku.

"Yeh siapa Yang jealous. kampret lah kau Resi!" Jawabku menepis ejekannya.

"Iyah-iyah Dim. Ouh iya, kalau mau minta bantuan buat ngedeketin dia bilang gua aja. Lu tau kan gua itu temen Deket lu dari kelas 7." Kata Resi.

"Oke siap, makasih sarannya Res." kataku sambil Membaca buku yang akan di Uji kan pada ulangan akhir semester kali ini.

  Hari ke hari ku jalani dengan Bahagia seperti biasanya, hubunganku dengan Reli pun sudah sangat dekat seperti dua Atom yang hampir menjadi satu Molekul. Tetapi kedua atom itu dibatasi oleh atom  lain sehingga Tak dapat bersatu menjadi satu. Begitu pun dengan aku dan Reli, aku sudah sangat dekat dengannya. Hanya saja dia tak ingin Berpacaran denganku, dengan alasan dia adalah harapan keluarganya untuk masa depan keluarga itu sendiri.

Baiklah,, aku pun menjalani hubungan TTM atau Teman Tapi Mesra. Begitulah pikirku, aku dan dia sering menghabiskan waktu bersama. Entah itu saat sedang ekstra kurikuler, atau saat istirahat sekolah.

Hari ke Hari terus berjalan dengan sendirinya. Tak kusadari, sekarang adalah bulan Maret, akan ada Outing Class di bulan ini. Aku dan Reli membuat janji, bahwa kita tak akan berpisah, tak akan saling menjauhi, tak akan Berpaling dari salah satu kita. Sampai Saat Ingin Outing Class, aku dan dia Sering membahasa apa yang ingin dibawa untung kesana. Padahal, masih ada banyak Hari sebelum Acara itu dimulai. Mungkin saat itu adalah Masa Terindahku pada masa itu.

Acara Outing Class pun tiba, aku mengajak dia Foto Bareng saat tiba di Lokasi Outing Class.

"Nanti pas udah Nyampe, kita Foto Yang banyak ya. Awas aja kalo cuman Foto satu kali wkwkw." Kata Reli kapadaku sambil berjalan ke dalam bis.

"Okee siaap, Awas aja kalo lu yang Ga mau di ajak foto ya hahaha. Byee hati-hati dijalan, awas kentut kaca." Kataku sembari Melambaikan tangan ke Reli.

Saat Diperjalanan, aku tidak satu bis dengan Resi. Karena absen dia berada di urutan 34, sedangkan aku ada di absen 7 dalam kelas. Aku pun duduk dengan Galih, partner Game ku dan Partner Bercanda. Didalam Bus, kita sering Memainkan Game bersama. Kita bermain, Mobile Legend, Clash Of Clan, Clash Royale, dan Free Fire.

Saat itu game diatas adalah Game terpopuler pada masanya, sedangkan game Free Fire masih menjadi Populer game saat ini. Waktu sangat berjalan dengan Cepat, tak terasa Kami sudah sampai pada Lokasi Outing Class. Kami melakukan perjalanan selama 3 jam, saat itu Galih sedang tertidur.

Disana kami melakukan Banyak hal, mulai dari hal biasa sampai hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Aku pun Foto dengan Reli sesering mungkin, tetapi hanya 3 foto yang bagus saat itu.

Hari itu adalah Hari yang melelahkan, banyak yang tidak masuk pada keesokan harinya. Tetapi di kelasku hanya 17 orang yang tidak masuk. Sedangkan di kelas lain ada yang sampai 33 orang yang tidak masuk. Itulah hari yang sangat penuh kenangan manis pada masanya, tetapi akhirnya manis itu Pudar menjadi rasa pahit saat ini.

Suatu Hari, aku mendengar bahwa Reli sedang dekat dengan laki-laki lain. Entah kenapa, hatiku berasa retak seketika mendengar kalimat itu. Padahal Aku hanya seorang Sahabat terdekatnya, aku merasa seperti ditumbuk dengan palu besar.

Pada akhirnya, kedua atom yang berusaha menjadi suatu molekul, telah di gagalkan kan oleh atom lain yang lebih lemah dari Atom tersebut. Seperti Oksigen dan Aluminium yang mencoba untuk bersatu. Tetapi digagalkan oleh Nitrogen. Akhirnya Oksigen dan Nitrogen lah yang menjadi Suatu Molekul.

Saat itu, aku sadar apalah sebuah janji. Janji itu tidak penting, Tetapi tindakannya lah yang harus kita perhatikan.

   Sampai-sampai aku membuat lagu yang bisa menenangkan diri...

Namun kusadar dan mulai menyadari.
Apalah arti sebuah janji janji.
Lalu ku tanam lubang yang ku gali.
Dan kutandai dengan Serpihan hati🎊

Selamat jalan Reli,Terima Kasih😊
                       
Catatan: *jangan Lupa untuk selalu mendukung aku dalam berkarya, satu suaramu adalah sebuah Semangat bagi aku.

Hub saya di.
Instagram: @dimasrfadillah
Facebook: Dimas Rizki Fadillah

Panda KotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang