Prolog

59 15 4
                                    

Aku meringkuk tak berdaya di bawah meja kerja papa yang selalu membuat ku betah ber jam-jam. Namun rasanya malam ini aku tidak lagi merasakan kebetahan itu. Aku menangis dan mencoba untuk membungkam mulut agar tidak bersuara.

Piring yang pecah dan teriakan kedua orang yang kusayangi mulai menggema. Aku menutup  kedua telinga dan mata ku. Mencoba berfikir bahwa ini hanya ilusi semata.

"Bawa dia pergi, Arion!!" Suara perempuan yang terlihat rapuh itu membuat ku mau tak mau membuka mata. Dan rasanya saat mata terbuka,aku mulai menyesali itu. Aku ingin menutupnya kembali,tapi tidak bisa.

"Dia akan pergi,tapi denganku!" Balas pria yang berusia sekitar 45 tahun seraya memeluk posesif wanita jalang yang masuk kerumah ini.

"Pergi kalian berdua!!!" Teriak mama yang tampak frustasi. Aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Aku keluar dari tempat persembunyian ku dan menghambur ke pelukan mama. Aku menatap mama dengan air mata yang sedih. Mama menangis,tapi masih bisa tersenyum.

"Key,kemarilah,ikut tante" ucap wanita jalang yang merusak keluarga ku. Aku menatapnya datar dan muak.

"Key,Ikut papa,ya?" Kini papa mengulurkan tangan nya dan berharap aku meraihnya. "Kalau kamu ikut papa, kita pergi liburan ke tempat favorite kamu, Barcelona. Key mau?"

Aku tergiur,wajar aku masi kecil, tapi aku tidak bisa dengan mudah melepaskan diri dari mama. Aku memalingkan wajah dari papa dan saat itu juga  aku bisa mendengar amukan papa.

"Mama,key." Suara familiar yang sangat aku kurindukan muncul. Aku dan mama sontak menoleh dan melihat kak nadine yang baru saja pulang sekolah,kembali.

Kak nadine berlari melewati papa dan wanita jalang itu,lalu memeluk kami berdua.

"Kak," rintih ku pada kak nadine.

"Mama nggak apa-apa?" Tanya kak nadine panik.

"Nadine..."

Kak nadine menoleh ke arah papa dan aku bisa melihat tatapan tajam kak nadine. Tiba-tiba saja kak nadine bangun dan berdiri tegak di hadapan papa.

"Saya tahu bahwa anda akan mengkhianati kami," ujar kak nadine sopan

"Nadine,ajak key,kita ting---"

"Jangan harap, Tuan Aldrich! Saya tidak akan sudi mengikuti tua bangka bersama jalangnya sep---"

Plakkk

Aku dan mama tersentak karena tamparan papa mendarat di pipi kak nadine. Mama bangkit dan mulai menampar papa lalu membawa kak nadine jauh.

"Pergi kalian!!" Teriak mama seraya menyentuh pundak kak nadine. Saat itu juga papa dan wanita jalang nya pergi rumah.

Selama dua bulan kami hidup bertiga. Mama tidak bekerja dan itu membuat kak nadine harus rela melepas statusnya sebagai pelajar dan mulai mencari nafkah.

Selama dua bulan kehidupan kami baik-baik saja,tapi tiba-tiba saja mama dan kak nadine bertengkar hebat. Aku tidak tahu alasannya, tapi aku dengar itu karna pekerjaan kak nadine.

Karena pertengkaran itu,mama pergi dari rumah. Satu minggu kami menunggu kehadiran mama, tapi mama tidak juga pulang.

Aku dan kak nadine khawatir. Sampai pada saat nya kami di hubungi polisi dan diberitahu kan jika mama meninggal. Mama meninggal di karenakan terkena tembakan polisi atas kasus yang di lakukan mama.

Mama mengedar kan narkoba.

Aku dan kak nadine terkejut. Aku tidak ingin percaya mama,tapi surat mama membuat kami tahu bahwa mama terpaksa melakukan itu.

Mama melakukannya untuk kami. Mama melakukannya supaya kami hidup baik dan bisa bersekolah. Supaya kak nadine tidak melakukan pekerjaan kotor di usianya yang menginjak 17 tahun.

Aku masih ingat jelas surat terakhir yang mama tulis.

Dear: My Lovely Daughter, Nadine and key.

Maafkan mama, nak. Mama tau kalian begitu terpukul dengan nasib kita dan apa yang telah mama lakukan.

Seharusnya mulai awal mama sadar jika kehidupan kalian akan buruk kalau bersama mama. Seharusnya kalian hidup bersama papa kalian.

Nadine,mama harap kamu melakukan pekerjaan yang nggak merusak diri kamu sendiri. Mama mohon,cari pekerjaan yang bagus,jangan ikuti mama,dan jaga key.

Key,kamu harus ikuti apa yang kakak kamu bilang. Kamu harus jaga diri dan mulai hidup baik dengan Nadine,Oke?

Sekali lagi maafkan mama yang pergi tanpa bilang apa-apa. Surat ini akan sampai di tangan kalian jika mama udah nggak ada.

Mama sayang kalian.

Saat itu kehidupan kami kembali berubah Drastis. Papa dan istri barunya menemui kami dan  berniat mengajak kami, tapi kak nadine menolak mentah-mentah dan mengajakku kesuatu tempat.

Ke Jakarta,kota yang sedikit jauh dari bandung.

Di Jakarta,Kak nadine berhasil menyewa sebuah kost kecil.

7 tahun kami hidup di jakarta, dan kehidupan kami baik-baik saja karena jerih payah kak nadine. Tapi aku tidak tahu pekerjaan apa yang di geluti kak nadine.

Tapi berkat itu aku bisa bersekolah sampai bangku SMA. Namun, aku tidak juga membebankan kakak. Aku bekerja. Bekerja ditoko bunga kecil yang terkenal akan keidahan bunganya.

Aku mulai bekerja pukul 3 sore setelah pulang sekolah dan selesai bekerja pukul 7 malam. Bosnya sangat baik karena membiarkan ku pulang cepat untuk belajar.

Keseharian ku selalu terisi dengan sekolah,bekerja,dan belajar.

Kehidupan yang membosankan,tapi tidak pernah bosan ku kerjakan.

Aku menikmatinya.

Vote😉  

Rabu, 17 April

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang