Selly Pov
Aku terbangun dari tidurku dengan sangat khawatir, aku tau ini adalah malam dimana aku akan dipertemukan oleh calon tunangan ku, sungguh memang sangat berat tapi bagaimana pun aku harus menuruti apa kata orang tua ku."Astaga!!! Jam 8 malam?! Gua tidur berapa jam".
Dengan rasa malas, dan kantuk yang masih menyerang aku memaksakan untuk berdiri dengan badan menghadap cermin dan rambutku yang sedikit berantakan khas seperti orang bangun tidur.
"Cantik juga ya gua, padahal rambut gua ngembang gini wkwk"
Tok. Tok. Tok.
"Masuk".
"Kamu blm siap juga Selly?" Tegur mamah dengan tatapan ingin membunuh kepada ku
"Maap mah, Selly baru bangun hehe"
"Yasudah, cepat mandi papah sudah menunggu dibawah"
"Iya, Mah".
Selesai mandi, aku pun berjalan ke lemari kamarku yang berwarna putih cream itu. Dengan memilih baju sendiri, ya baju kesukaan ku baju dress selutut berwarna biru langit itu. Tak selang lama aku memakai nya gaun itu membuat diriku semakin imut dan manis, dengan rambut ku biarkan terurai dan sedikit jepit rambut di atas dan hanya ada pelembab bibir dan bedak di wajahku.
Setelah kurasa itu sudah cukup, aku berjalan keluar kamar dengan membawa sepatu flat ku dengan warna hitam pekat menuruni tangga. Ternyata orangtua ku sudah menunggu diriku di ruang keluarga.
Mata papah memutar melihat diriku dari atas sampai bawah. "Ini anak papah? Ini Selly papah? Kamu cantik sekali nak, papah bangga terhadap kamu"
Mamah pun yang merasa hari ini aku tampak lebih cantik membuka suaranya. "Kamu akan bahagia Selly, mamah yakin itu mamah yakin"
"Iya Mah, Iya Pah"
"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang tidak enak jika kita telat datang kesana"
Tanpa sepatah kata pun mamah langsung memegang tangan ku. Aku berjalan menunduk ke arah mobil, aku merasa bahagia disaat orangtua ku senang kepada ku tapi aku juga sedih disaat di usiaku yang sangat masih belia, sudah dijodohkan.
Sekitar 15 menit dari rumah ku, kami telah sampai di sebuah restoran yang cukup luas. Ada sedikit rasa malu, canggung, dan semacam yang lain nya.
"Mah, aku takut". Merengek ku
Sebuah tangan mengusap puncak kepala ku. "Kamu tidak perlu takut sayang, kamu akan bahagia mamah yakin sayang".
"Baiklah mah"
Aku dan orangtua ku berjalan masuk ke dalam restoran tersebut dan betul sekali memang hotel ini sangat mewah dan megah, papah memimpin terlebih dahulu jalan ke sebuah meja yang tampak sedang menghadap ke panggung.
Iya memang, aku melihat ada sebuah keluarga dimana mereka yang akan dihampiri oleh papahku tapi aku tidak melihat pria yang akan dijodohkan oleh ku.
Papah bergegas menjulurkan tangan kepada seorang laki laki yang duduk dimeja tersebut "Selamat malam, Pak Haryo".
"Wah, Selamat Malam kembali Pak Raya senang sekali kita bisa menjadi keluarga nanti nya" Salam hangat yang diberikan oleh keluarga cowok.
Sebelumnya, aku merasakan perasaan yang kurang nyaman.
Suara salah satu perempuan menyapa ku dengan sangat hangat. Ya, aku bisa merasakannya. "Selly, sudah besar kamu ya sayang bagaimana kabar kamu?". Aku heran? Mengapa dia mengetahui namaku? Sedangkan aku dan dirinya belum sama sekali bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN?
RomanceAku gadis cantik berusia 17 tahun bernama Selly Pitaloka menginginkan suatu kebebasan hidup. Tapi semua terhalang karena sebuah perjodohan. Maaf ya kalo banyak typo:' Happy Reading guys 😍